Nama Umum dan Nama Lokal
Nama umum hama ini dalam Bahasa Inggris adakah asian citrus psyllid, sedangkan dalam bahasa Indonesia adalah kutu loncat jeruk asia.
Nama Ilmiah Valid dan Klasifikasi
Nama ilmiah berlaku hama ini adalah Diaphorina citri Kuwayama, 1908. Klasifikasi hama ini adalah kerajaan: Animalia, filum: Arthropoda, kelas: Insecta, ordo: Hemiptera, famili: Liviidae, genus: Diaphorina Loew, 1880.
Nama Ilmiah Sinonim
Nama ilmiah sinonim hama ini adalah Diaphornia citri Kuwayama, 1908.
Deskripsi Ringkas
Dewasa: panjang 3-4 mm;loreng, badan cokelat kekuningan dengan kaki cokelat dan kepala cokelat cerah, badan bagian bawah putih kehijauan, perut betina berubah kuning-oranye cerah ketika siap meletakkan telur; sayap tembus pandang dengan bercak putih atau cokelat cerah dengan pita tengah beige; sayap depan melebar ke arah ujung; antena sangat pendek (0,48 mm), terdiri atas delapan ruas kuning, dua ruas hitam paling ujung, dan dua rambut pendek pada bagian ujung; secara keseluruhan tampak berdebu karena sekresi lilin putih. Nimfa: terdiri atas lima instar, panjang 0,25-1,7 mm, kuning cerah sampai cokelat gelap, mata merah, bantalan sayap besar. Telur: panjang 0,01-0,15 mm, kuning-oranye terang, berbentuk buah almond, lebih tebal di bagian dasar dan meruncing ke arah ujung. Foto-foto menarik kutu loncat jeruk asia dapat diperoleh dari flickriver.
Kemiripan dengan Jenis Hama Lain
Dewasa mirip dengan kutu loncat jeruk afrika Trioza erytreae, vektor bakteri HLB di Afrika. Perbedaan: sayap depan kutu loncat jeruk asia cokelat cerah dengan pita beige di bagian tengah dan melebar ke arah ujung, sedangkan pada kutu loncat jeruk afrika tembus pandang tanpa bercak dan meruncing ke arah ujung. Nimfa mirip dengan aphid, tetapi berbeda dalam hal terdapatnya struktur tabung gelap di bagian belakang perut, disebut sifunkuli (siphunculi), pada aphid yang tidak terdapat pada nimfa kutu loncat jeruk asia. Kutu loncat jeruk asia dewasa segera meloncat bila didekati, sedangkan aphid bersayap tidak segera meloncat.
Identifikasi
Identifikasi kutu loncat jeruk asia dilaksanakan dengan melakukan pengamatan lapangan dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopis lalu menggunakan hasil pengamatan untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan yang tersedia pada situs Citrus Pests.
Biologi dan Daur Hidup
Pada kondisi yang sesuai, kutu loncat jeruk asia dapat menyelesaikan 30 generasi dalam setahun. Telur diletakkan pada bagian ujung dari tunas yang sedang tumbuh, di bagian celah bakal daun, atau pada bagian pangkal dari calon bakal daun yang baru terbentuk. Nimfa mudah ditemukan pada tanaman yang sedang bertunas sehingga populasi kutu loncat lamtoro menurun pada saat tanaman tidak sedang bertunas. Di Florida, puncak padat populasi terjadi pada bulan-bulan Mei, Agustus, dan Oktober sampai Desember. Kutu loncat jeruk asia menghisap daun pada permukaan bawah dengan perilaku khas, yaitu menungging membentuk sudut 45 derajat. Biologi dan daur hidup lebih lengkap dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium.
Kisaran Tumbuhan Inang
Semua jenis tumbuhan dalam famili Rutaceae, yang mencakup semua jenis jeruk dan bukan jeruk, termasuk antara lain kemuning (Murraya paniculata) dan di India dan Sri Lanka, pohon kari Bergera koenigii.
Gejala Kerusakan
Kutu loncat jeruk asia menginjeksikan racun ketika mengisap daun, menyebabkan mengehentikan pertumbuhan daun dan mendeformasi daun dan pucuk sehingga daun mengerupuk dan gugur. Deformasi permanen dapat terjadi 24 jam setelah kutu loncat jeruk asia mengisap daun. Mati ujung tunas dapat berlanjut dengan mati ujung ranting yang akan sangat menghambat pertumbuhan tanaman muda. Embun madu yang dihasilkan kutu loncat jeruk asia menutupi permukaan daun dan buah, menyebabkan pertumbuhan jamur yang dapat menghambat fotosintesis, melemahkan tanaman, dan menyebabkan buah tampak tidak menarik. Infestasi kutu loncat jeruk asia juga dapat menyebabkan gugur bunga.
Kutu loncat jeruk asia menyebar dalam jarak dekat melalui proses penyebaran alami dan menyebar dalam jarak jauh melalui bahan tanam jeruk. Anakan batang bawah, mata tempel, dan bibit okulasi dari daerah terinfestasi dapat membawa telur dan nimfa kutu loncat jeruk asia. Di daerah tujuan, kutu loncat jeruk asia dapat berkembang pada tanaman jeruk setempat dan pada jenis-jenis tumbuhan inang alternatif, khususnya kemuning yang tumbuh liar maupun umum ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman hias.
Kutu loncat jeruk asia tersebar di pusat-pusat produksi jeruk di Asia, Amerika, dan Eropa. Sebaran global kutu loncat jeruk asia dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium sebagaimana disajikan di bawah ini:
Distribusi geografis kutu loncat jeruk asia di Indonesia, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur, disajikan pada peta di bawah ini:
Rekomendasi Pengendalian
Fitosanitari: EPPO merekomendasikan agar impor bibit batang bawah, mata tempel, dan bibit okulasi dari daerah terinfestasi tidak dilakukan. Pengendalian hayati: di Pulau Reunion, parasitoid Tamarixia radiata dapat mengendalikan populasi kutu loncat jeruk asia sampai pada padat populasi tertentu, tetapi parasitoid lainnya, Diaphorencyrtus aligarhensis, tidak berhasil bertahan. Tamarixia radiata yang dimasukkan ke Taiwan kurang berhasil menurunkan populasi kutu loncat jeruk asia, diduga karena penggunaan insektisida untuk mengendalikan jenis hama lainnya. Terdapat sejumlah musuh alami kutu loncat jeruk asia sebagaimana disajikan pada situs CABI Invasive Species Compendium. Tanaman tahan: informasi mengenai tanaman yang tahan terhadap kutu loncat jeruk asia masih sangat terbatas, tetapi dari India dilaporkan terdapat 13 kultivar jeruk yang tahan. Pengendalian kimiawi: Pestisida kimiawi yang digunakan untuk mengendalikan kutu loncat jeruk asia adalah insektisida berbahan aktif dimethoate, pyridaben, chlorpyrifos, imidacloprid, dan profenofos, sedangkan pestisida botanik yang lazim digunakan adalah minyak nimba. Pengendalian kutu loncat jeruk asia hanya bisa efektif bila dilakukan secara menyeluruh secara bersama-sama oleh semua petani dalam satu hamparan melalui pelaksanaan deteksi cepat yang disertai dengan mekanisme peringatan dini.
Catatan Penting
Kutu loncat jeruk asia menjadi hama penting tanaman jeruk karena merupakan vektor yang sangat efisien bagi bakteri penghuni pembuluh angkut floem, bakteri penyebab penyakit HLB,
Informasi tentang hama jeruk Kutu Loncat Jeruk Asia sangat bermanfaat bagi saya dalam mengetahui peran kutu loncat sebagai vektor bakteri penyebab penyakit HLB yang menjadi penyebab utama kemunduran produksi jeruk diindonesia. Yang ingin saya tanyakan, apakah dalam suatu kegiatan penyerangan oleh kutu loncat dilakukan secara individu atau berkelompok?
ReplyDeletePengalaman yang saya temui pada tanaman jeruk dihalaman rumah, pada bagian daun jeruk yang terserang hama kutu loncat terdapat embun madu pada permukaan daun jeruk dan yang saya lakukan adalah membuang bagian daun tersebut sebagai salah satu upaya pengendaliannya. Apakah cara yang saya lakukan ini sudah benar untuk dilakukan?
Embun madu hanya merupakan sekresi yang dihasilkan oleh kutu-loncat-jeruk asia. Membuang daun berembun madu tersebut mungkin membantu mengendalikan penyakit jelaga, tetapi tidak dapat mengendalikan kutu-loncat-jeruk asia itu sendiri. Untuk mengendalikan kutu-loncat-jeruk asia perlu dipilih cara untuk mematikan kutu tersebut.
DeleteSaya tertarik denngan jenis hama yang satu ini karena hama ini merupakan vektor bakteri penyebab penyakit HLB yang sebelumnya lebih dikenal sebagai CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration), penyakit yang menjadi penyebab utama kemunduran produksi jeruk di Indonesia khususnya kemunduran jeruk keprok Soe dari daerah saya. Pertanyaan saya ialah apakah ada kulivar jeruk di Indonesia yang dapat tahan terhadap serangan hama ini ? Karena di India dilaporkan terdapat 13 kultivar jeruk yang tahan terhadap serangan hama ini.
ReplyDeletePostingan ini bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang hama jeruk kutu loncat asia yang dikenal merupakab vektor penularan penyakit CVPD.
ReplyDeleteSaya ingin bertanya, bagaimana peran kutu loncat asia dalam menularkan CVPD?
informasi ini sangat bermanfaat bagi saya
ReplyDeleteMengapa Nimfa Mudah ditemukan PADA Tanaman Yang sedang bertunas ?
Informasi yang sangat berguna bagi saya dalam menambah wawasan.
ReplyDeleteDikatakan Di Florida, puncak padat populasi terjadi pada bulan-bulan Mei, Agustus, dan Oktober sampai Desember. Yang ingin saya tanyakan di Indonesia khususnya NTT Puncak padat populasi apakah juga terjadi pada bulan-bulan tertentu saja seperti yang terjadi di florida ataukah penyebarannya tidak terbatas?
informasi ini sangat bermanfaat bagi saya khususnya untuk mengetahui jenis hama yang merusak jenis jeruk,dari penjelasan diatas bahwa hama kutu loncat merupakan vektor penularan penyakit CVPD.Yang ingin saya tanyakan seperi apa gejala penyakit CVPD?
ReplyDeleteinformasi ini sangat bermanfaat bagi saya karena saya dapat mengetahui tanaman yang bisa tahan terhadap hama ini misalnya di India dilaporkan terdapat 13 kultivar jeruk yang tahan.
ReplyDeletepertanyaan: apakah ke 13 kultivar jeruk yang ada di India bisa dibudidyakan di NTT,mengingat di dalam pengendalian tanaman ada yang menggunakan cara pergiliran tanaman. jika kita menanam tanaman dari India tersebut maka populasi hama ini akan berkurang sehingga pada saat pergiliran tanaman selanjutnya kita bisa menggunakan bibit lokal ??
pertanyaan saya, apakah racun yang diinveksikan hama kedaun tersebar kepada buah atau tidak dan jika tersebar kebuah apakah ada akibat jika mengkonsumsi buah tersebut ?
ReplyDelete
ReplyDeleteSeperti yang kita ketahuai rekomendasi pengendalian hama diatas dapat dilakukan dengan cara :
Fitosanitari: EPPO merekomendasikan agar impor bibit batang bawah, mata tempel, dan bibit okulasi dari daerah terinfestasi tidak dilakukan. Pengendalian hayati: di Pulau Reunion, parasitoid Tamarixia radiata dapat mengendalikan populasi kutu loncat jeruk asia sampai pada padat populasi tertentu, tetapi parasitoid lainnya, Diaphorencyrtus aligarhensis, tidak berhasil bertahan. Tamarixia radiata yang dimasukkan ke Taiwan kurang berhasil menurunkan populasi kutu loncat jeruk asia, diduga karena penggunaan insektisida untuk mengendalikan jenis hama lainnya. Terdapat sejumlah musuh alami kutu loncat jeruk asia sebagaimana disajikan pada situs CABI Invasive Species Compendium. Tanaman tahan: informasi mengenai tanaman yang tahan terhadap kutu loncat jeruk asia masih sangat terbatas, tetapi dari India dilaporkan terdapat 13 kultivar jeruk yang tahan. Pengendalian kimiawi: Pestisida kimiawi yang digunakan untuk mengendalikan kutu loncat jeruk asia adalah insektisida berbahan aktif dimethoate, pyridaben, chlorpyrifos, imidacloprid, dan profenofos, sedangkan pestisida botanik yang lazim digunakan adalah minyak nimba. Pengendalian kutu loncat jeruk asia hanya bisa efektif bila dilakukan secara menyeluruh secara bersama-sama oleh semua petani dalam satu hamparan melalui pelaksanaan deteksi cepat yang disertai dengan mekanisme peringatan dini.
Yang ingin saya tanyakan apakah ada cara lain untuk mengatasi hama diatas ?
Informasi yang sangat bermanfaat. Yang ingin saya tanyakan apakah racun yang diinjeksikan pada daun apakh menular pada buah tanaman inang ?
ReplyDeleteFaktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya perbedaan struktur tubuh antara kutu loncat jenis asia dan kutu loncat jenis afrika?
ReplyDeleteKutu loncat jeruk asia menyebar dalam jarak dekat melalui proses penyebaran alami dan menyebar dalam jarak jauh melalui bahan tanam jeruk.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan di Indonesia penyebaran kutu loncat melalui jarak dekat atau jarak jauh?
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDari postingan mengenai kutu loncat jeruk asia sangat membantu karena memberikan informasi dan menambah wawasan mengenai jenis hama ini.penyerangannya selain menimbulkan kerusakan secara langsung juga menimbulkan kerusakan melalui perannya sebagai vektor bakteri penyebab penyakit huanglongbing(HLB).yang ingin saya tanyakan ialah seperti apa perannya sebagai vektor bakteri yang menyebabkan penyakit huanglungbing(HLB) tersebut ?
ReplyDeleteinformasi ini sangat menarik bagi saya karena dapat membantu saya untuk menjaga jeruk-jeruk yang ada din NTT.
ReplyDelete. yang ingin saya tanyakan adalah pengendalian dengan cara apa yang di lakukan di NTT? dan apakah pengendalian itu cukup efektif sampai sejauh ini?
informasi yang sangat bermanfaat . dikatakan bahwa Kisaran Tumbuhan Inang yaitu Semua jenis tumbuhan dalam famili Rutaceae, yang mencakup semua jenis jeruk dan bukan jeruk, termasuk antara lain kemuning (Murraya paniculata) dan di India dan Sri Lanka, pohon kari Bergera koenigii. yang ingin saya tanyakan adalah apakah cara penyerangan hama ini berbeda ? jika berbeda bagaimana cara penyerangannya ?
ReplyDeleteMateri diatas menjelaskan bahwa Kutu loncat jeruk asia merupakan hama yang sangat merusak karena selain menimbulkan kerusakan secara langsung, juga menimbulkan kerusakan melalui perannya seagai vektor bakteri penyebab penyakit huanglongbing (HLB). Peranyaan saya apakah jenis hama ini menyerang semua jenis jeruk?
ReplyDeleteInformasi ini bermanfaat bagi saya dalam mengenal hama tanaman jeruk.
ReplyDeleteDi atas dikatakan deformasi permanen dapat terjadi 24 jam setelah kutu loncat jeruk mengisap jeruk. Pertanyaan: jika sebelum 24 jam berlangsung kita menanganinya dengan memberikan pestisida misalnya,apakah akan tetap terjadi perubahan bentuk menjadi buruk?
Pada gejala kerusakan dikatakan bahwa : kutu loncat jeruk asia menginjeksikan racun ketika mengisap daun, menyebabkan mengehentikan pertumbuhan daun dan mendeformasi daun dan pucuk sehingga daun mengerupuk dan gugur. Deformasi permanen dapat terjadi 24 jam setelah kutu loncat jeruk asia mengisap daun. Mati ujung tunas dapat berlanjut dengan mati ujung ranting yang akan sangat menghambat pertumbuhan tanaman muda.
ReplyDeleteYang ingin saya tanyakan : Apakah gejala tersebut diatas juga mempengaruhi pada daun tua dan juga berpengaruh pada pohon tua yang sudah tua?
Kutu loncat jeruk asia menginjeksikan racun ketika mengisap daun, menyebabkan mengehentikan pertumbuhan daun dan mendeformasi daun dan pucuk sehingga daun mengerupuk dan gugur.
ReplyDeleteJika hama ini menyerang saat proses pematangan buah apakah dapat berdampak pada kualitas buah? Jelaskan!
Tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang jenis hama pada jeruk yaitu Kutu-Loncat-Jeruk Asia. Yang ingin saya tanyakan yaitu bagaimana Kutu-Loncat-Jeruk Asia dapat bertahan dalam bahan tanam jeruk sehinggab dapat melakukan penyebaran jarak jauh?
ReplyDeletepada rekomendasi pengendalian
ReplyDeletePengendalian hayati: di Pulau Reunion, parasitoid Tamarixia radiata dapat mengendalikan populasi kutu loncat jeruk asia sampai pada padat populasi tertentu, tetapi parasitoid lainnya, Diaphorencyrtus aligarhensis, tidak berhasil bertahan. Yang menjadi pertanyaan yaitu apa yang menjadi alasan Diaphorencyrtus tidak dapat bertahan ?
Gejala Kerusakan Kutu loncat jeruk asia adalah dengan menginjeksikan racun ketika mengisap daun, menyebabkan mengehentikan pertumbuhan daun dan mendeformasi daun dan pucuk sehingga daun mengerupuk dan gugur. Deformasi permanen dapat terjadi 24 jam setelah kutu loncat jeruk asia mengisap daun.
ReplyDeleteyang ngin saya tanyakan, apa itu Deformasi permanen?
Infomasi ini berguna bagi saya, karna saya dapat mengetahui cara pengendalia hama ini. Yang ingin saya tanyakan adalah:Bagaimana cara dari hama ini menyebabkan bakteri penyebab penyakit HLB yang merupakan penyebab utama kemunduran utama produksi jeruk di Indonesia?
ReplyDeletetulisan tentang hama jeruk Kutu-Loncat-Jeruk Asia sangat bermanfaat bagi saya dalam memperoleh informasi. Yang ingin saya tanyakan apakah sekarang ini pemerintah atau badan yang bersangkutan dengendalian hama terkait sudah mengelolah hama dengan baik?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletePada kutu loncat yang merupakan vektor sangat efesien pada bakteri penghuni pembuluh angjut floem . pertanyaannya adalah apakah spesifikasi yang paling tepat dalam menunjukan tingkat vektornya ?
ReplyDeleteKutu loncat jeruk asia menginjeksikan racun ketika mengisap daun, menyebabkan mengehentikan pertumbuhan daun dan mendeformasi daun dan pucuk sehingga daun mengerupuk dan gugur. Apakh dengan gejala yang di hasilkan oleh hma ini dapat menginfeksi pada pangkal batang ?
ReplyDeleteinformasi ini sangat penting bagi saya.Kutu loncat jeruk asia menyebar dalam jarak dekat melalui proses penyebaran alami dan menyebar dalam jarak jauh melalui bahan tanam jeruk. yang ingin saya tanyakan adalah bagiaman proses penyebaran secara alami?
ReplyDeleteJika dalam satu musim adakah kemungkinan tanaman jeruk terserang kembali ini setelah dikendalikan? Mengingat hama ini juga sebagai vektor dari penyakit HLB
ReplyDeleteBagaimanakah kerja dari musuh alami disini apakah tidak berpengaruh untuk mengendalikannya?
ReplyDeleteKira – kira jenis tumbuhan alternatif apakah yang membuat hama ini berkembang pesat?
ReplyDeleteKutu loncat jeruk asia merupakan hama yang sangat merusak baik secara langsung maupun tidak langsung.Pertanyaannya apa yang lebih berbahaya pada kedua cara perusakan hama kutu loncat pada tanaman jeruk tersebut
ReplyDeleteInformasi ini sangat bermanfaat.
ReplyDeleteMengapa pada kutu loncat jeruk asia dewasa segera meloncat bila di dekati,sedangkan aphidbersayap tidak segera meloncat??
Dan pada gejala kerusakan,bagaimana hubungan infestasi kutu loncat jeruk asia,sehingga dapat menyebabkan gugur bunga??
Apakah ada upaya khusus dari pemerintah agar melindungi petani dari Hama Kutu-Loncat-Jeruk Asia di wilayah NTT agar produksi jeruk yang ada tidak tidak turun ?
ReplyDeleteJeruk hama Kutu loncat jeruk Asia tentu sangat mengkhawatirkan. Upaya yang dilakukan dengan menggunakan pestisida menunjukkan hal ini sulit untuk dikendalikan menggunakan sistem alamiah. Namun yang menjadi pertanyaannya adalah seberapa besar peluang pestisida dalam membatasi perkembangan serangan hama tersebut?
ReplyDeletePerkembangan hama Kutu-Loncat-Jeruk-Asia memang mengkhawatirkan. Penanganan dengan menggunakan sistem alamiah sulit untuk membendung daya kembang hama tersebut. Rekomendasi menggunakan pestisida menjadi solusi terhadap masalah tersebut. Namun, timbul pertanyaan mengenai seberapa besar peluang pestisida dalam menanggulangi perkembangan hama tersebut?
ReplyDeleteInformasi yang sangat menarik. Akan lebih menarik lagi jika sudah banyak masyarakat NTT yang tahu tentang tentant kutu loncat jerusk Asia ini. Sangat disayangkan apabila prosuksi jeruk di NTT terus berkurang akibat hama tersebut. Pada penjelasan diatas, dijelaskan bahwa di India terdapat 13 kultivar jeruk yang tahan terhadap penyerangan hama kutu loncat jeruk asia ini. Kira-kira bagaimana ciri-ciri kultivar tersebut dan apakah 13 kultivar itu bisa dibudidayakan di NTT ? Mohon penjelasannya pak.
ReplyDeleteInformasi ini sangat berguna, dan menarik karena hama ini persebarannya sudah mencapai NTT. Berdasarkan rekomendasi pengendalian yang diberikan, manakah pengendalian yang paling pas untuk wilayah NTT? kebijakan apa yang telah diambil pemerintah NTT untuk menyikapi keberadaan hama ini?
ReplyDeleteTerima Kasih
Selain dengan pengendalian isektisida dan musuh alami apakah masih ada pengendsaliaqn lain?
ReplyDelete