Selamat Datang

Blog ketahanan hayati jeruk ini mengajak Anda untuk berbagi informasi mengenai tanaman serta hama dan penyakit jeruk. Kami sangat mengharapkan bantuan Anda untuk berkenan berpartisipasi dengan cara menyampaikan informasi mengenai tanaman serta hama penyakit jeruk dari manapun Anda berada. Informasi dapat disampaikan dengan cara menyampaikan komentar di bagian bawah tulisan atau melalui media sosial Fb yang dikaitkan dengan blog ini. Mohon berkenan menjalin pertemanan dengan halaman Fb Ketahanan Hayati Undana dan mengikuti melalui Google+ dengan menambahkan blog ini ke lingkaran Anda.

Sunday, October 9, 2016

Penyakit Jeruk: Bercak-Hitam Jeruk

Penyakit bercak-hitam jeruk merupakan penyakit yang dilaporkan telah terdapat di Indonesia, tetapi distribusi geografiknya belum dipastikan. Penyakit ini menyebar dengan mudah dalam jarak jauh dengan perantaraan angin dan buah dalam perdagangan. Mengingat penyebaran dengan perantaraan buah dalam perdagangan sangat penting maka diperlukan tindakan karantina yang ketat untuk mencegah masuknya penyakit ini ke pusat-pusat produksi jeruk di mana penyakit ini belum terdapat. Selain itu perlu dilakukan deteksi lapangan sehingga bila penyakit terdapat di suatu tempat maka dapat segera dilakukan tindakan pemusnahan atau pengendalian.

Nama Penyakit
Nama penyakit bercak-hitam jeruk dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk kepada penyakit yang dalam Bahasa Inggris disebut citrus black spot, sering disingkat CBS, tetapi dapat mengelirukan karena CBS dapat pula merupakan singkatan dari citrus bacterial canker (kanker-bakteri jeruk). Nama lain dari penyakit ini dalam Bahasa Inggris adalah hard spot (shot-hole spot), false melanose (speckled blotch), freckle spot, lacy-spot, cracked spot and virulent (spreading or galloping) spot.

Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Nama berlaku penyebab penyakit bercak-hitam jeruk adalah Phyllosticta citricarpa (McAlpine) Aa 1973 yang merupakan anamorf dari jamur teleomorf Guignardia citricarpa Kiely (1948). Klasifikasi jamur Phyllosticta citricarpa adalah kerajaan: Fungi, divisi: Ascomycota, sub-divisi: Pezizomycotina, kelas: Dothideomycetes, ordo: Botryosphaeriales, famili: Botryosphaeriaceae, genus: Guignardia, dan spesies: Phyllosticta citricarpa (McAlpine) Aa 1973, teleomorf: Guignardia citricarpa Kiely (1948).

Nama Sinonim Penyebab Penyakit
Nama ilmiah sinonim jamur Phyllosticta citricarpa (McAlpine) Aa 1973 adalah Phoma citricarpa McAlpine (1899), Phoma citricarpa McAlpine (1899) var. citricarpa, Phoma citricarpa var. mikan Hara (1925), dan Phyllostictina citricarpa (McAlpine) Petr. (1953)

Gejala dan Tanda Penyakit
Gejala dapat timbul pada daun, ranting, pangkal buah, dan buah. Luka baru pada daun ranting dan pangkal buah berukuran kecil, bintik kemerahan yang sedikit terangkat. Luka lebih lama juga berukuran kecil, membulat, bercak nekrotik terbenam dengan pusat berwarna abu-abu dengan cincin tepi berwarna cokelat gelap, dapat disertai dengan halo kuning. Luka pada buah menimbulkan gejala yang dibedakan menjadi enam tipe sebagai berikut:

  • Bercak mengeras (hard spot): merupakan gejala khas bercak-hitam jeruk seiring dengan menuanya buah, sering berkembang bersamaan dengan perubahan warna buah, berupa luka terbenam berdiameter 3-10 mm, berwarna merah bata dengan pusat tan sampai abu-abu dan tepi cokelat sampai hitam, dapat tetapi tidak selalu disertai dengan bintik hitam piknidia, yang dapat dilihat dengan kaca pembesar tetapi dapat dikelirukan dengan aservuli jamur Colletotrichum spp., di lapangan lazim  terbentuk pada sisi buah yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Melanose palsu/bercak kecil tidak beraturan (false melanose/speckled blotch): bercak kecil terangkat berdiameter <1 mm dalam jumlah banyak, berwarna cokelat sampai hitam, menyatu satu sama lain seiring dengan perkembangan, tidak mempunyai bintik hitam piknidia, dapat berubah menjadi bercak mengeras pada akhir perkembangannya. 
  • Bercak kecil cokelat terang/bercak virulen dini (freckle spot/early virulent spot): merupakan gejala berat, timbul pada buah tua, sering kali setelah panen tetapi dapat terlihat mulai ketika buah masih berada di pohon, berupa bercak terbenam berdiameter 1-3 mm, dengan bintik piknidia, umumnya berwarna kemerahan dengan tepi merah gelap sampai cokelat, tetapi juga dapat berwarna abu-abu sampai tan, kecokelatan, atau tanpa warna, pada akhir musim atau dalam penyimpanan bercak ini dapat berkembang menjadi bercak virulen atau bercak mengeras.
  • Bercak virulen (virulent spot): bercak terbenam tidak beraturan yang berkembang pada buah tua pada akhir musim panen, dengan bintik piknidia sangat banyak pada kelembaban tinggi, dapat berubah menjadi berwarna cokelat atau hitam dengan tekstur menyerupai kulit yang menutupi seluruh permukaan buah, dapat masuk dalam ke daging buah, dapat menyebabkan buah gugur.
  • Bercak dekoratif (lacy spot): bercak permukaan yang timbul ketika buah masih berwarna hijau, berukuran kecil, dengan pusat berwarna kuning atau kuning gelap, tanpa tepi yang jelas, dapat menutupi bagian besar dari permukaan buah, dapat dipandang sebagai variasi melanose palsu, istilah gejala ini jarang digunakan dan hanya dilaporkan dari Amerika Selatan. 
  • Bercak pecah-pecah (cracked spot): bercak permukaan agak terangkat, berukuran bervariasi, berwarna cokelat sampai hitam dengan permukaan pecah-pecah dan tepi tidak beraturan, tanpa bintik piknidia, berasosiasi dengan kerusakan yang disebabkan oleh tungau karat, dapat berkembang bercak mengeras di bagian pusat bercak.

Gejala bercak-hitam jeruk pada buah, A: bercak mengeras, B: melanose palsu/bercak kecil tidak beraturan, C: bercak kecil cokelat terang/bercak virulen dini, D: bercak virulen, E: bercak dekoratif pada buah masih hijau, F: bercak pecah-pecah, G: tahap lanut bercak mengeras dengan pusat terbenam berwarna tan dikelilingi oleh tepi terangkat berwarna merah bata, H: gejala bercak mengeras khas bercak-hitam jeruk, biasanya berkembang ketika buah mulai menguning, I: bercak kecil cokelat terang/bercak virulen dini berwarna kemerahan tanpa halo, J: bercak pecah-pecah, foto jarak dekat, permukaan menyerupai kulit, dan K: bercak pecah-pecah, foto jarak dekat, permukaan pecah mengelupas. Foto tidak dengan skala perbesaran yang sama. Sumber: Citrus Diseases.

Gejala dan Tanda Serupa
Gejala pada daun, ranting, dan tangkai buah dapat dikacaukan dengan gejala antraknose, gejala pada buah dapat dikacaukan dengan gejala melanose, gejala kanker jeruk, dan gejala bercak alternaria. Perbandingan gejala dengan kanker jeruk dan bercak alternaria diberikan oleh UF/IFAS (dalam Bahasa Spanyol)

Deskripsi Ringkas Patogen
Guignardia citricarpa membentuk biakan berwarna cokelat gelap sampai hitam dengan pertumbuhan miselium yang tebal. Pada medium cherry decoction agar, koloni berwarna gelap dengan zona tembus cahaya melebar dan tepi bergerigi besar. Koloni dapat membentuk piknidia, tetapi bila terbentuk peritesia, biasanya merupakan peritesia yang tidak subur. Piknidia mudah ditemukan pada daun kering, juga pada ranting keing, tangkai buah, dan buah, berwarna cokelat gelap sampai hitam, berdiameter 115-190 µm, konidia berbentuk lanset terbalik sampai eliptis, berukuran lebar 5,5-7,0 µm dan panjang 8,0-10,5 µm, tembus cahaya, tanpa sekat, membengkak di bagian tengah dengan organ tambahan tanpa warna. Askomata terbentuk pada daun gugur; peritesia mengelompok tersebar, berbentuk bundar memanjang, tanpa papila, berdiameter sekitar 100-175 µm; askus berbentuk silindris, berbentuk seperti gada, berisi 8 askospora; askospora berukuran lebar 4,5-6,5 µm dan panjang 12,5-16,0 µm, tembus cahaya, tanpa sekat, membengkak di bagian tengah, mempunyai organ tambahan tanpa warna pada kedua ujung.

Jamur teleomorf Guignardia citricarpa, A-E: pewarnaan laktofenol dan  F-J: pewarnaan Giemsa, A: piknidiospora dengan organ tambahan pada bagian ujung, B:konidiofora, C: askus muda, dengan penutup musilagenus (panah), D: askus tua dengan 8 askospora (panah), E: askospora, dengan organ tambahan pada kedua ujung (panah),  F: hifa bersekat (panah tipis) dan berinti banyak (panah tebal), G: askospora berinti tunggal, H: askospora berinti dua, satu inti (panah tebal) dan inti lainnya (panah tipis), , I: piknidiospora, berinti banyak, dan J: piknidiospora, berinti tunggal (panah tipis) dan berinti banyak (panah tebal). Sumber: Genetics and Molecular Biology


Kisaran Inang
Bercak-hitam jeruk berkembang pada semua jenis dan kultivar jeruk serta silangannya, kecuali jeruk masam dan silangannya, dan jeruk sitrun, jeruk gedang, dan jeruk manis Valencia merupakan jenis dan kultivar jeruk yang paling rentan.

Ekologi dan Daur Penyakit
Infeksi dapat disebabkan oleh konidia jamur anamorf Phyllosticta citricarpa dan oleh askospora jamur teleomorf Guignardia citricarpa. Infeksi memerlukan ketersediaan inokulum dan kondisi lingkungan yang sesuai. Inokulum berupa konidia dapat berasal dari piknidia yang terbentuk pada daun yang telah gugur atau pada ranting mati di pohon. Konidia tidak terbawa angin, melainkan terbawa air hujan, tetesan embun, atau percikan air irigasi semprot, merupakan sumber inokulum penting di daerah dengan curah hujan tinggi atau di dataran tinggi. Inokulum berupa askospora berasal dari daun yang telah gugur, merupakan inokulum sangat penting yang dapat menyebabkan hampir seluruh infeksi, terlepas dari daun atau ranting kering ketika dibasahi oleh embun, hujan, atau irigasi, terbawa angin dalam jarak sangat jauh. Infeksi pada buah terjadi sejak pembentukan sampai 5-6 bulan kemudian, berada dalam keadaan laten sampai buah benar-benar siap panen, ketika jamur tumbuh dan berkembang di dalam juring buah bergantung pada intensinas sinar matahari, suhu, kekeringan, dan kebugaran pohon.

Diagnosis
Diagnosis penyakit di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan Citrus Diseases. Untuk memastikan, perlu dilakukan isolasi dengan menginkubasikan potongan daun terinfeksi yang telah didisinfeksi permukaan dalam cawan petri yang telah diisi media agar tipis. Potongan media dengan koloni jamur kemudian diambil untuk uji patogenisitas pada buah jeruk.

Isolasi dan Inokulasi buah jeruk dengan jamur busuk-hitam jeruk: A: isolasi jamur dengan menginkubasikan potongan daun terinfeksi pada media agar dalam cawan petri, koloni jamur dalam cawan petri setelah 21 hari, C: melukai permukaan buah jeruk, D: menempelkan potongan koloni jamur pada titik luka, E: potongan koloni ditutup dengan kapas dan direkatkan dengan pita berperekat, dan F: gejala bercak-hitam jeruk pada permukaan buah yang diinokulasi. Sumber: ResearchGate
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Jamur menyebar dalam jarak dekat dalam bentuk konidia dengan perantaraan air dan dalam jarak jauh dalam bentuk askospora dengan perantaraan angin. Jamur juga dapat menyebar dalam jarak jauh dengan perantaraan buah yang diperdagangkan antar negara.

Jamur Guignardia citricarpa mempunyai distribusi geografik global dan dilaporkan telah terdapat di Indonesia. Peta distribusi geografik global jamur Guignardia citricarpa dapat diperoleh dari EPPO Global Database dan peta menurut CABI Invasive Species Compendium disajikan berikut ini.

Rekomendasi Pengendalian
Tindakan perlindungan tanaman dari ancaman bercak-hitam jeruk dapat diperoleh dari Florida Citrus Pest Management Guide dari UF/IFAS. Mengingat jamur dapat menyebar dengan perantraan buah dalam perdagangan antar negara maka perlindungan tanaman melalui tindakan pencegahan masuk oleh instansi karantina tumbuhan menjadi sangat penting. Di lokasi di mana bercak-hitam jeruk sudah terdapat, perlu dilakukan pengendalian dengan menggunakan cara budidaya dan cara kimiawi menggunakan fungisida. Pengendalian budidaya dilakukan dengan melaksanakan sanitasi tanaman dengan pengumpulan dan pembaran daun gugur dari pohon sakit, pemangkasan ranting dan cabang mati dengan menggunakan peralatan yang telah didesinfeksi, dan membakar ranting dan cabang setelah pemangkasan. Pengendalian dengan menggunakan fungisida, khususnya fungisida berbahan aktif tembaga.

Catatan Penting
Bercak-hitam jeruk dilaporkan telah terdapat di Indonesia, tetapi distrubusi geografisnya belum dipastikan.

49 comments:

  1. Informasi ini bermanfaat bagi saya dalam menembah pengetahuan mengenai penyakit jeruk ini dimana penyakit bercak hitam ini sudah terdapat di Indonesia walaupun disribusi geografisnya belum diketahaui.Hal ini menurut saya karena tindakan karantinaa yang belum ketat dan deteksi lapangan yang belum berjalan dengan baik.Kalau tindakan pencegahan ini sudah berjalan dengan baik mengapa penyakit ini masih bisa masuk keIndonesia?. Dalam pengendalian penyakit ini, bila serangan penyakit yang diderita masih dalam tahap ringan apakah harus menggunakan fungisida dan eradikasi ?

    ReplyDelete
  2. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya dalam hal memperoleh informasi. Pada enam tipe gejala luka pada buah yang terkena penyakit bercak hitam, tipe bercak mengeras, tipe bercak virulen dini dan tipe bercak virulen gejala timbulnya terjadi pada buah yang sudah tua dan siap untuk dipanen. Yang ingin saya tanyakan adalah apakah ketiga tipe gejala ini hanya dapat timbul pada buah yang sudah tua dan siap untuk dipanen?

    ReplyDelete
  3. Materi ini sangat bermanfaat bagi saya untuk menambah pengetahuan saya terhadap penyakit bercak hitam jeruk. Bapak, saya belum mengerti dengan penjelasan dalam tulisan ini yang mengatakan gejala penyakit bercak hitam jeruk pada daun, ranting dan tangkai buah yang dapat dikacaukan dengan gejala antraknose. Lalu dari masalah ini jika kita berada langsung dilahan budidaya jeruk, adakah ciri-ciri yang lebih khusus untuk membedakan penyakit bercak hitam dan antraknose pada daun, ranting dan tangkai buah?

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Postingan ini menambah wawasan saya tentang penyakit bercak hitam jeruk
    Apa yang menyebabkan penyakit ini menyebar dengan mudah dalam jarak jauh dengan perantaraan angin dan buah dalam perdagangan ?

    ReplyDelete
  6. Luka pada buah menimbulkan gejala yang dibedakan menjadi 6 tipe. Apakah penggolongan tipe tersebut didasarkan atas tingkat kerusakan pada buah/tingkat serangan penyakit ini ?

    ReplyDelete
  7. Koloni dapat membentuk piknidia, tetapi bila terbentuk peritesia, biasanya merupakan peritesia yang tidak subur. Yang ingin saya tanyakan mengapa sehingga peritesia tersebut tidak subur? Adakah faktor penyebabnya??

    ReplyDelete
  8. pada penjelasan mengenai kisaran inang, psorosis dapat menyerang sebagian besar jenis kultivar jeruk termasuk silangnya tetapi lebih merusak pada jeruk manis, jeruk gedang dan jeruk cina tangerine. pertanyaan saya mengapa hanya jenis jeruk tertentu saja yang mengalami tingkat serangan lebih tinggi?

    ReplyDelete
  9. Posting ini menabah pengetahuan saya yang mana, saya dapat mengetahui bahwa penyakit Bercak-hitam jeruk berkembang pada semua jenis dan kultivar jeruk serta silangannya, kecuali jeruk masam dan silangannya, dan jeruk sitrun, jeruk gedang, dan jeruk manis Valencia merupakan jenis dan kultivar jeruk yang paling rentan.
    Saya ingin bertaya.
    Bercak-hitam jeruk berkembang pada semua jenis dan kultivar jeruk serta silangannya, kecuali jeruk masam dan silangannya, dan jeruk sitrun, jeruk gedang, dan jeruk manis Valencia merupakan jenis dan kultivar jeruk yang paling rentan . Apa alasan dasar sehingga jeruk masam, jeruk siturn, jeruk gedang dan jeruk manis rentan terhadap penyakit ini ? mohon penjelasannya

    ReplyDelete
  10. informasi ini sangat berguna bagi saya dalam menambah wawasan saya. Dalam penyebarannya, jamur penyebar dalam jarak dekat dan jarak jauh,
    yang saya ingin tanyakan adalah apakah ada perbedaan gejala yang akan ditimbulkan dari cara penyebaran jamur ini ?

    ReplyDelete
  11. tulisan ini bermanfaat buat bagi saya karena penyakit ini dianggap hal biasa didaerah saya. Ekologi dan daun penyakit ini, menjelaskan bahwa jamur tumbuh dan berkembang didalam jurig uah bergantung pada intensitasnya sinar matahari ,suhu,kekeringan dan kebuaran pohon. Yang ingin saya tanyakan, berapa tingkat suhu yang memungkin jamur tersebar ?

    ReplyDelete
  12. Menurut saya informasi ini sangat bermanfaat untuk saya, karena setelah membaca materi yang termuat dalam blog ini saya baru mengetahui bahwa ternyata penyakit pada tanaman jeruk sangat beragam sehingga menarik sekali untuk di pelajari.

    ReplyDelete
  13. penyebaran penyakit melalui perantaraan angin dan perdagangan buah ? yang ingi saya tanyakan, apakah perdagangan terjadi pemeriksaan atau tidak ?

    ReplyDelete
  14. apakah pengendalian pernyakit ini hanya secara kimiawi dan budidaya saja ataukah ada cara lain ?

    ReplyDelete
  15. penyakit bercak hitam jeruk adalah phyllosticta yang merupakan jamur anamorf dan jamur telomorf. yang ingin saya tanyakan apa yang dimaksudkan jamur anamorf dan telomorf?

    ReplyDelete
  16. informasi ini sangat berguna dan bermanfaat bagi saya khususnya dengan mengetahui jenis penyakit pada jeruk,dari penjelasaan diatas dikatakan bahwa Inokulum berupa konidia dapat berasal dari piknidia yang terbentuk pada daun yang telah gugur atau pada ranting mati di pohon.
    yang ingin saya tanyakan apa yang dimaksud dengan inokolum,konidia,dan piknidia?

    ReplyDelete
  17. Bercak hitam jeruk merupakan penyakit yang dilaporkan telah terdapat di indonesia. deteksi lapangan seperti apa yang harus dilakukan untuk mengetahui dan mengendalian penyebaran penyakit tersebut?

    ReplyDelete
  18. Inokulum berupa kanidia dapat berasal dari pikinidia yang terbentuk pada daun yang telah gugur atau pada ranting mati dipohon.
    Apa yang dimaksud dari kanidia dan pikinidia?

    ReplyDelete
  19. informasi ini sangat menarik bagi saya karena dapat menambah wawasan saya.
    .mengapa distribusi geografik penyakit ini belum di pastikan di Indonesia padalah penyakit ini sangat berbahaya?

    ReplyDelete
  20. Maria Valentina Bagho WeaNovember 21, 2016 at 10:54 AM

    Terdapat banyak jeruk di kampung saya di Flores Nagekeo, ketika masih kecil saya sering melihat teman-teman saya mengupas setiap jenis pohon yang salah satunya batang pohon jeruk. Disini yang ingin saya tanyakan apakah akan berpengaruh buruk dalam hal ini penyakit pada pohon jeruk tersebut?jika ada jenis penyakit apakah? Mohon penjelasan bapak

    ReplyDelete
  21. Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya. terdapat informasi yang saya baca salah satunya "Pengendalian budidaya dilakukan dengan melaksanakan sanitasi tanaman dengan pengumpulan dan pembaran daun gugur dari pohon sakit, pemangkasan ranting dan cabang mati dengan menggunakan peralatan yang telah didesinfeksi, dan membakar ranting dan cabang setelah pemangkasan" yang ingin saya tanyakan . apakah dengan dengan pemangkasaran dan selanjutnya pembakaran tidak mempengaruhi pada hasil produksi selanjutnya ?

    ReplyDelete
  22. informasi yang sangat berguna bagi saya dalam penambahan ilmu pengetahuan saya tentang penyakit bercak daun hitan pada tanaman jeruk. Pada Ekologi dan Daur Penyakit
    Infeksi dapat disebabkan oleh konidia jamur anamorf Phyllosticta citricarpa dan oleh askospora jamur teleomorf Guignardia citricarpa. Infeksi memerlukan ketersediaan inokulum dan kondisi lingkungan yang sesuai. Pertanyaannya apakah penyebaran penyakit ini hanya pada kondisi lingkungan tertentu?

    ReplyDelete
  23. Andi Kiky Putri Y. E. PNovember 21, 2016 at 1:28 PM

    artikel ini sangat membantu dalam belajar mengenal berbagai macam penyakit pada jeruk. namun yang menjadi pertanyaan saya adalah, jika penyakit bercak hitam jeruk (citrus black spot) ini dikenal juga dengan Melanose palsu(false melanose) dikarenakan terdapat bercak kecil dalam jumlah banyak, lalu bagaimana cara sederhana dan sedini ,mungkin agar kita bisa membedakan penyakit ini dan penyakit Melanose pada jeruk?

    ReplyDelete
  24. Materi ini sangat bermanfaat bagi saya. Yang ingin saya tanyakan apakah penyakit bercak hitam jeruk ini menimbulkan gejala yang sama pada semua jenis jeruk ?

    ReplyDelete
  25. Postingan ini sangat bermanfaat bagi saya.Mengapa pada tanaman jeruk masi ada penyakit bercak-bercak hitam yang terinfeksi walaupun sudah dilakukan tindakan karantina yang ketat?
    Jeruk yang ada pada postingan yakni jeruk bali atau di Timor sini di kenal dengan peper mus,aPakah jenis jeruk lain juga bisa terkena penyakit ini?

    ReplyDelete
  26. Dari materi yang saya baca ada luka pada buah menimbulkan gejala yang dibedakan menjadi enam tipe sebagai berikut:
    Bercak mengeras, Melanose palsu, Bercak kecil cokelat terang, Bercak virulen, Bercak dekoratif, Bercak pecah-pecah.
    Apakah cara pengendalia keenam gejala yang timbul pada buah sama atau tidak? Ataukah gejala mana yang sulit dikendalikan?

    ReplyDelete
  27. Informasi ini penting bagi saya dalam mengenal penyakit-penyakit yang ada pada jeruk. pertanyaannya: mengapa bercak hitam jeruk tidak dapat berkembang pada jeruk masam dan silangannya?

    ReplyDelete
  28. Diantara pengendalian budidaya dan pengendalian kimiawi, manakah cara pengendalian yang paling efektif untuk mengatasi penyakit ini?

    ReplyDelete
  29. Apakah ada fungisida berbahan aktif lain selain berbahan aktif tembaga yang bisa digunakan ?

    ReplyDelete
  30. informasi ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya.
    telah dijelaskan bahwa Mengingat penyebaran dengan perantaraan buah dalam perdagangan sangat penting maka diperlukan tindakan karantina yang ketat untuk mencegah masuknya penyakit ini ke pusat-pusat produksi jeruk di mana penyakit ini belum terdapat. apakah ada cari lain yang lebih efektif dari yang telah dijelaskan

    ReplyDelete
  31. Apakah luka pada ranting, daun, buah tanaman yang di akibatkan manusia dapat terinfeksi penyakit bercak-hitam, apakah bagian-bagian tersebut akan rusak? dan bagaimana cara penanggulangaannya?

    ReplyDelete
  32. informasi ini sangat penting bagi saya. Jamur menyebar dalam jarak dekat dalam bentuk konidia dengan perantaraan air. yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara perantaraan dengan menggunakan air?

    ReplyDelete
  33. Pada penyakit bercak hitam. pertanyaannya Apa yang dimaksud dengan gejala antraknose, gejala melanose, gejala kanker jeruk ?dan pada gejala mana yang sangat berbahaya ?

    ReplyDelete
  34. Diagnosis penyakit di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan Citrus Diseases. Untuk memastikan, perlu dilakukan isolasi dengan menginkubasikan potongan daun terinfeksi yang telah didisinfeksi permukaan dalam cawan petri yang telah diisi media agar tipis. Potongan media dengan koloni jamur kemudian diambil untuk uji patogenisitas pada buah jeruk.
    Yang ingin saya tanyakan diagnosis penyakit dilapangan dapat dilakukan layanan identifikasi dalam jaringan citrus diseases seperti apa? dan potongan media dengan koloni jamur diambil untuk uji patogenisitas supaya apa?mohon penjelasannya dari Bapak

    ReplyDelete
  35. Artikel mengenai penyakit bercak hitam (Citrus Black Spot-CBS)ini memberikan tambahan informasi tentang keanekaragaman penyakit pada tanaman jeruk. Penyakit dengan nama lain Hard spot ini, merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh jamur Phyllosticta dan, menurut pemahaman saya, terus mengalami perkembangan walaupun setelah masa panen. Hal ini diperkuat dengan informasi bahwa jenis penyakit ini menyebar melalui jalur perdagangan. Mengapa perkembangan penyakit ini dapat terus berlanjut bahkan setelah memasuki wilayah baru (perdagangan antar negara)? Selain itu, penyakit yang disebabkan pula oleh teleomorf Guignardia citria carpa ini, apakah akan mengalami perubahan atau mutasi gen atau sejenisnya pada setiap proses perpindahan nya?
    Saya pun ingin mengetahui lebih baik tentang "Sub divisi"?
    Terkait dengan pengendalian, mungkin terlihat sederhana tetapi memiliki nilai yang jauh berbeda dalam aplikasinya, perbedaan antara pengendalian dan pemusnahan serta tujuan dari tindakan-tindakan tersebut.
    Sekian dan terima kasih pak.

    ReplyDelete
  36. Tamabahan dari saya pak mengenai pengertian Inokulum, Konidia, dan Pikinidia?
    Terima kasih pak.

    ReplyDelete
  37. Apakah penyakit ini sudah terdapat di NTT? Jika ia apakah penyakit ini merupakan penyebap menurunnya produktifitas jeruk

    ReplyDelete
  38. apakah bercak yang terdapat pada buah jeruk tersebut dapat mempengaruhi rasa dan warna pada daging buah jeruk?

    ReplyDelete
  39. Tindakan pengendaluan dan pemusnahan seperti apa yg dilakukan untuk mencegah penyakit jeruk bercak- hitam jeruk

    ReplyDelete
  40. Diantara beberapa pengendalian diatas manakah tindakan pengendalian yang paling cocok untuk dilaksanakan pada jeruk-jeruk di Indonesia bahkan NTT Jika terkena penyakit ini ? mohon penejelasannya. Terima kasih

    ReplyDelete
  41. pada penjelasan mengenai kisaran inang, psorosis dapat menyerang sebagian besar jenis kultivar jeruk termasuk silangnya tetapi lebih merusak pada jeruk manis, jeruk gedang dan jeruk cina tangerine. pertanyaan saya mengapa hanya jenis jeruk tertentu saja yang mengalami tingkat serangan lebih tinggi?

    ReplyDelete
  42. Terimakasih untuk informasi yang diberikan. Pada penjelasan tentang gejala dan tanda penyakit pada tanaman jeruk , disebutkan luka pada buah menimbulkan gejala yang dibedakan menjadi 6 tipe. Setiap tipenya terdapat kata ''bintik piknidia''. Seperti apakah bintik ini ? Lalu apakah jenis penyakit ini menyerang jenis jeruk yang sama dengan menimbulkan ke 6 tipe gejala sekaligus ? Terimakasih..

    ReplyDelete
  43. dalam materi dijelaskan bahwa Infeksi memerlukan ketersediaan inokulum dan kondisi lingkungan yang sesuai. pertanyaan saya, apakah yang dimaksud dengan ketersediaan inokulum?
    dan telah dijelaskn juga bahwa terdapat layanan identifikasi dalam jaringan Citrus Diseases. apa maksud dari jaringan tersebut?

    ReplyDelete
  44. Penyakit bercak-hitam jeruk merupakan penyakit yang dilaporkan telah terdapat di Indonesia, tetapi distribusi geografiknya belum dipastikan. Penyakit ini menyebar dengan mudah dalam jarak jauh dengan perantaraan angin dan buah dalam perdagangan.
    saya ingin bertanya apakah penyakit ini berakibat pada rasa dari jeruk?
    makasi

    ReplyDelete
  45. Jamur also DAPAT menyebar hearts Jarak Jauh DENGAN perantaraan buah Yang diperdagangkan antar Negara.Apakah sebelum diperdagakan petugas karantina tidak melakukan karantina? supaya tidak ada penyebaran penyakit bercak-hitam

    ReplyDelete
  46. tulisan ini bermanfaat buat bagi saya karena penyakit ini dianggap hal biasa didaerah saya. Ekologi dan daun penyakit ini, menjelaskan bahwa jamur tumbuh dan berkembang didalam jurig uah bergantung pada intensitasnya sinar matahari ,suhu,kekeringan dan kebuaran pohon. Yang ingin saya tanyakan, berapa tingkat suhu yang memungkin jamur tersebar ?

    ReplyDelete
  47. Penyakit bercak hitam jeruk, sudah tersebar di Indonesia tapi belum letak geografisnya. Berdasarkan bagian ekologi dan daur penyakit dikatakan bahwa infeksi dapat disebabkan oleh konidia jamur anamorf Phyllosticta citricarpa dan oleh askospora jamur teleomorf Guignardia citricarpa. Infeksi memerlukan ketersediaan inokulum dan kondisi lingkungan yang sesuai. Pertanyaan saya, Dapatkah kita memanipulasi kondisi lingkungan agar perkembagan jamur ini terhambat? Jika bisa kira - kira bagaimana caranya?

    ReplyDelete
  48. Apakah ada cara pencegahan lain selain menggunakan fungisida untuk mencegah terjangkitnya bercak hitam dari buah jeruk yang rusak ke buah jeruk yang baik?

    ReplyDelete
  49. Informasi ini sangat berguna bagi saya karena saya dapat mengetahui cara pengendalian dari penyakit ini.didaerah saya sering ditemui penyakit seperti ini.pertanyaan saya apabila buah jeruk yang sudah terkena penyakit ini bisa dikonsumsi atau tidak dan apabila dikonsumsi maka terdapat efek samping atau tidak??terima kasih..

    ReplyDelete