Nama Penyakit
Nama penyakit melanose dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk kepada penyakit yang dalam bahasa Inggris juga disebut dengan nama yang sama, melanose. Fase anamorf dari jamur penyebab penyakit ini menyebabkan penyakit yang dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai busuk pangkal buah dan dalam Bahasa Inggris stem-end rot.
Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Penyakit melanose disebabkan oleh jamur teleomorf Diaporthe citri (H.S. Fawc.) F.A. Wolf (1926), yang sebagai anamorf adalah jamur Phomopsis citri H.S. Fawc. (1912) yang merupakan penyebab busuk pangkal-buah jeruk.
Nama ilmiah sinonim Diaporthe citri adalah Phomopsis californica H.S. Fawc.(1922), Phomopsis caribaea W.T. Horne, (1922), dan Phomopsis citri H.S. Fawc.(1912)
Gejala dan Tanda Penyakit
Gejala timbul pada daun dan buah. Pada buah gejala bermula sebagai bercak coklat yang kemudian dipenuhi dengan blendok coklat kemerahan dengan permukaan terangkat membentuk pustul. Pustul baru mula-mula dikelilingi halo kuning, tetapi halo ini segera menghilang meninggalkan pustul bergabus. Pustul kecil berjumlah banyak menyebabkan permukaan daun menjadi kasar. Infeksi berat menyebabkan daun dan pucuk mengalami perubahan bentuk dan ranting mengalami mati ujung. Gejala pada daun bervariasi beragntung pada umur buah saat infeksi terjadi. Infeksi pada buah muda menimbulkan putul berukuran besar yang bila saling bertemu menghasilkan pola yang dikenal sebagai melanose kue lumpur (mudcake melanose). Infeksi pada buah yang sudah lebih tua menghasilkan putul kecil yang menyebar mengiluti aliran percikan air menghasilkan pola yang dikenal sebagai melanose bekas air mata (tear stain melanose). Bila dilakukan pengendalian dengan menggunakan fungisida berbahan aktif tembaga dapat menimbulkan gejala berpola melanose bintang (star melanose). Gejala pada buah bersifat permukaan yang menyebabkan buah berpenampilan kurang menarik.
Gejala melanose, A: gejala umum pada daun, B-C: gejala awal dan lanjut pada daun jeruk gedang, D-G: gejala berpola melanose bintang pada daun jeruk gedang, H-I gejala umum pada buah, J-K: gejala pada buah jeruk manis berpola melanose kue lumpur, dan L: gejala berpola noda air mata. Sumber: Citrus Diseases. |
Busuk pangkal buah, A: perkembangan awal, B: perkembangan lanjut dengan permukaan buah bertanda pertumbuhan miselium, dan C: busuk pangkal buah pada buah dibelag. Sumber, A: ANR Repository, B dan C: viarural. |
Gejala melanose mirip dengan gejala kanker bakteri, kudis, dan kudis jeruk-manis
Teleomorf: askomata berupa peritesia yang mempunyai ostiola, melekat sendiri-sendiri atau dalam kelompok dalam stroma yang terdiri atas jaringan inang yang sudah mati dan miselium jamur, bundar dengan siameter 300-800 µm dengan leher ostiola menghadap ke arah luar dari jaringan inang, Askus berdinding tunggal menghasilkan askospora bening bersel dua berbentuk agak eliptik sampai seperti penggulung benang berukuran 11-16 x 3 - 5 µm.
Anamorf: menghasilkan konidia bening bersel tunggal dalam piknidia gelap berbentuk agak budar berostiola, berdiameter sampai 600 µm, tersebar atau mengelompok, tertanam tetapi kemudian di permukaan. Fialida sederhana menghasilkan dua tipe konidia, konidia alfa berbentuk penggulung benang berukuran 6-10 x 2-3 µm dan konidia beta memanjang atau melengkung atau melekuk berukuran 20-30 x 0.5-1 µm.
Kisaran Inang
Penyakit ini dapat menginfeksi semua jenis jeruk, kultivar, dan silangannya. Jenis-jenis jeruk yang mudah menderita penyakit melanose adalah jeruk nipis, jeruk sitrun, jeruk masam, jeruk besar, jeruk sukade, jeruk cina, jeruk manis, dan jeruk gedang serta silangannya.
Ekologi dan Daur Penyakit
Peran askospora jamur ini belum diketahui. Jamur ini bertahan sebagai miselium dan piknidia pada kulit batang, cabang, dan ranting mati. Saat mendapat percikan air dan suhu udara berkisar 20-24 °C, piknidia mengeluarkan massa konidia alfa dan beta berwarna putih kekuningan yang kemudian dipercikkan air ke permukaan daun dan buah. Setelah selama 10-12 jam dalam kondisi basah, konidia alfa membentuk buluh kecambah yang segera menginfeksi buah.Daun dapat terinfeksi dalam waktu sampai 2-3 minggu sejak pembentukan, sedangkan buah sejak gugurnya helai mahkota bunga sampai buah mencapai diameter 2-3 cm.
Diagnosis penyakit melanose berdasarkan gejala dan tanda penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan layanan diagnosis dalam jaringan Citrus Diseases.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyebaran dalam jarak dekat terjadi dengan perantaraan percikan air hujan dan air irigasi, sedangkan dalam jarak jauh dengan perantaraan perdagangan buah. Penyakit melanose dan busuk pangkal buah mempunyai sebaran geografis global yang luas, mencakup seluruh pusat produksi jeruk, termasuk pusat-pusat produksi jeruk di Indonesia. Peta distribusi global melanose dapat diperoleh dari EPPO Global Database.
Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian dilakukan terutama dengan cara budidaya dan cara kimiawi. Pengendalian dengan cara budidaya dilakukan dengan melaksanakan sanitasi tanaman, sedangkan secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan fungisida berbahan aktif tembaga.
Catatan Penting
Penyakit melanose dan busuk pangkal batang dilaporkan telah terdapat di Indonesia.
Informasi ini berguna bagi saya dalam hal menambah pengetahuan mengenai penyakit melanose dan busuk pangkal-buah jeruk yang baru saya ketahui. Pertanyaan saya sesuai dengan yang dijelaskan bahwa gejala melanose mirip dengan gejala kanker bakteri, kudis, dan kudis jeruk-manis.Bagaimana kita membedakan gejala penyakit ini dengan gejala kanker bakteri,kudis dan kudis jeruk manis dalam melakukan pengendalian ?
ReplyDeleteTulisan ini sangat bermanfaat bagi saya dalam mendapatkan informasi mengenai penyakit jeruk Melanose dan Busuk Pangkal-Buah jeruk. Yang ingin saya tanyakan mengapa penelitian mengenai penyakit ini diindonesia belum dilakukan? Padahal, telah diketahui bahwa kedua penyakit yang disebutkan diatas diketahui telah terdapat diindonesia.
ReplyDeletePostingan ini bermanfaat bagi saya karena dapat memberikan informasi yang berguna dalam menambah pengetahuannya saya tentang penyakit yang menyerang tanaman jeruk.
ReplyDeleteDengan melakukan pengendalian yang dianjurkan dalam tulisan ini secara maksimal, apakah penyakit ini akan hilang secara total ataukah hanya mengurangi sebarannya sja?
Informasi tentang penyakit melanose dan busuk pangkal buah jeruk menarik dan informasinya bermanfaat bagi saya. Yang ingin saya tanyakan apakah buah jeruk yang telah terkena penyakit busuk pangkal buah masih dapat dikonsumsi oleh manusia? Pada contoh kasus, misalnya pada penyakit busuk pangkal buah kan masih terdapat bagian buah yang tidak busuk nah disitu misalnya si A tetap mengonsumsi bagian buah jeruk yang tidak busuk tersebut. Apakah terdapat efek samping yang dapat ditimbulkan bagi kesehatan tubuh si A?
ReplyDeletePostingan tentang penyakit melanose dan busuk pangkal buah jeruk sangat bermanfaat bagi saya.
ReplyDeleteDalam uraian materi diatas saya belum mengerti tentang gejala berpola melanose bintang itu seperti apa ? Mohon penjelasannya Pak.
informasi yang sangat berguna bagi saya dalam penambahan ilmu pengetahuan saya tentang penyakit pada tanaman jeruk. Jika penyakit melanose dan busuk pangkal jeruk ini telah tersebar di indonesia, maka di daerah manakah penyakit ini lebih benyak menyerang tanaman jeruk dan cara pengendalian seperti apa yang paling efektif untuk digunakan dalam pengendalian hama ini ?
ReplyDeleteInformasi ini sangat berguna bagi saya dalam menambah pengetahuan.
ReplyDeletePada penyebaran jarak jauh dilakukan dengan perantaraan perdagangan buah. Yang ingin saya tanyakan apakah setelah mengetahui bahwa buah tersebut terserang penyakit, masih layakkah untuk di perdagangkan?
informasi mengenai penyakit melanosa dan busuk pangkal buah jeruk sanag bermanfaat bagi saya.
ReplyDeletedari penjelasan diatas bahwa bila panen terjadi pada musim hujan anamorf jamur ini menyebabkan berkembangnya penyakit busuk pangkal buah (steam-and rot)
yang ingin saya tanyakan apakah panen terjadi pada musim kemarau juga akan menyebabkan berkembangnya penyakit busuk pangkal atau tidak ?
Mengapa bila panen terjadi pada musim hujan,penyakit ini dapat berkembang?faktor apa yang menyebabkan hal ini terjadi ? Dan mengapa penyakit ini justru berkembang ketika panen dimusim hujan bukan pada musim panas ?
ReplyDeleteInformasi ini sangat berguna bagi saya
ReplyDeleteBagaiamana cara fase anamorf jamur Penyanyi menyebabkan berkembangnya penyakit busuk Pangkal buah ( stem-end busuk )?
informasi ini sangat berguna untuk saya
ReplyDeletepenyakit ini di daerah saya (Alor) sering di jumpai pada jeruk Bali,yang ingin saya tanyakan mengapa di Indonesia belum dilakukan penelitian mengenai penyakit ini? karena sudah dijelaskan bahwa gejala pada buah bersifat permukaan yang menyebabkan buah berpenampilan kurang menarik dan yang akan mengakibatkan menurunnya tingkat harga pada jeruk yang terserang penyakit.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletePostingan ini sangat bermanfaat bagi saya dalam meningkatkan pengetahuan saya lebih dalam lagi tentang penyakit yang ada di tanaman jeruk.Yang ingin saya tanyakan Apakah gejala dari penyakit kanker bakteri,kudis dan kudis jeruk manis cara pengendaliannya sama dengan penyakit Melanose pada postingan ini dan bagaimna cara membedakan keempat jenis penyakit tersebt karena memiliki kemiripan?
ReplyDeleteDari materi diatas yang saya baca dijelaskan bahwa penyakit melanose disebabkan oleh jamur Diaporthe citri, dan pertanyaan saya apakah penyakit jenis ini hanya disebabkan oleh jamur Diaporthe citri dan apakah ada Hama yang bisah menyerang tanaman jeruk dan menimbulkan gejala yang sama?
ReplyDeleteInformasi ini sangat berguna bagi saya karena dapan menambah wawasan saya tentang penyakit jeruk.
ReplyDelete.yang ingin saya tanyakan adalah apakah penyakit ini sudah terdapat di pulau NTT khususnya Pulau Timor kalau sudah terdapat di kota apa dan pengendalian dengan cara apa yang digunakan
informsi baru yang saya dapatkan : apabila dilakukan pengendalian dengan menggunakan fungisida berbahan aktif tembaga dapat menimbulkan gejala berpola melanose bintang (star melanose). Gejala pada buah bersifat permukaan yang menyebabkan buah berpenampilan kurang menarik.
ReplyDeletepertanyaan : mengapa pada rekomendasi pengendalian masih terdapat pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan fungisida berbahan aktif tembaga? apakah tidak ada cara kimia yang lain untuk menggantikannya?
informasi ini sangat penting bagi saya dan menabah pengetahuan.Penyakit ini dapat menginfeksi semua jenis jeruk, kultivar, dan silangannya. Jenis-jenis jeruk yang mudah menderita penyakit melanose adalah jeruk nipis, jeruk sitrun, jeruk masam, jeruk besar, jeruk sukade, jeruk cina, jeruk manis, dan jeruk gedang serta silangannya.yang ingin saya tanyakan adalah apakah penyakit malanose ini hanya menyerang jeruk saja ataukah pada tanaman lain juga, jika penyakit malanose ini menyerang tanaman lain maka jenis tanaman apakah yang di serang oleh penyakit malanose ini?
ReplyDeleteinformasi tulisan ini sangat bermamfaat bagi saya karena pengetahuann saya tentang penyakit pada tanaman jeruk sangat minim. penyakit ini mirip dengan penyakit kaker,kudis. Yang ingin saya tanyakah, kedua penyakit tersebut pengendaliannya sama ataukah tidak ? apakah penegendalian hanya secara kimiawi dan budidaya bisa dengan cara lain ? mohon penjelasan bapak.
ReplyDeleteMateri ini sangat bermanfaat bagi saya, dimana melalui materi yang dimuat dalam blog ini saya bisa mengetahui informasi mengenai penyakit melanose dan busuk pangkal pada tanaman jeruk seperti apa dan bagaimana cara pengendaliannya. Melalui materi ini saya bisa sedikit mengerti dan memahami, karena selama ini saya tidak mengetahui informasi seperti ini.
ReplyDeletepengendalian penyakit menggunakan fungisida berbahan aktif lembaga dapat menimbulkan gejala berpolamelanose bintang. pertanyaan saya, Dari segi manakah kita dapat melihat gejala melanose bintang tersebut ?
ReplyDeleteapakah gejala penyakit ini hanya terjadi pada daun dan buah ?
ReplyDeletepenyakit melanose dan busuk pangkal batang dilaporkan telah terdapat di indonesia. yang ingin saya tanyakan di wilayah mana saja penyakit itu menyebar?
ReplyDeleteInfeksi berat menyebabkan daun pucuk mengalami perubahan bentuk dan ranting mati ujung.
ReplyDeletePertanyannya bagaimana bentuk daun pucuk mengalami perubahan?
pada bagian gejala dan tanda penyakit dijelaskan bahwa, pada buah gejala bermula sebagai bercak cokelat yang kemudian dipenuhi dengan blendok cokelat kemerahan dengan permukaan terangkat membentuk pustul.
ReplyDeletepertanyaan saya:
apakah dengan melakukan pengendalian pada gejala awal dapat menghilangkan penyakit itu dari buah yang sudah terserang penyakit tersebut?
Informasi ini sangat bermanfaat buat saya dalam menambah pengetahuan tentang jenis penyakit ini.
ReplyDeleteAda beberapa hal yang ingin saya tanyakn,Pada postingan ini di jelaskan diagnosis: penyakit melanose berdasarkan gejala dan tanda penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan layanan diagnosis dalam jaringan citrus diseases. Yang ingin saya tanyakan seperti apakah cara kerja dari layanan dignosis dalam jaringan citrus disease?
Jeruk merupakan salah satu komoditi utama provinsi Nusa Tenggara Timur, khususnya di wilayah TTS (Timor Tengah Selatan). Jenis jeruk yang dikembangkan adalah jenis Keprok-Soe. Dan bila dikaitkan denga penyakit Melanose tersebut, maka tidak dapat dihindari pula Jenis jeruk Keprok-Soe akan atau telah terserang oleh penyakit tersebut. Dan bila melihat pola sebaran penyakit melalui air hujan dan membandingkan intensitas curah hujan yang tinggi di daerah pengembang, maka dapat diperkirakan bahwa wilayah TTS kemungkinan merupakan wilayah endemis (belum ada data).
ReplyDeleteSolusi; sanitasi dan fungisida, khususnya fungisida, menurut saya dapat meningkatkan biaya produksi tanaman. Dan terkait hal ini, apakah harga jual ditingkat petani harga dapat bersaing?
informasi yang sangat berguna bagi saya dalam penambahan ilmu pengetahuan saya tentang penyakit pada tanaman jeruk. Dalam penjelasan diatas dikatakan Gejalanya yang mirip dengan gejala penyakit lain menyebabkan keberadaan penyakit ini tidak dapat dideteksi dengan mudah. Lalu cara apa yang dilakukan sehingga penyakit ini bisa diketahui?
ReplyDeleteInformasi yang sangat bermanfaat untuk saya, informasi ini mengatakan bahwa "Melanose merupakan penyakit jeruk yang mempunyai sebaran geografik yang sangat luas, dilaporkan terdapat di semua pusat produksi jeruk dunia, termasuk pusat produksi di Indonesia. Namun penelitian mengenai penyakit ini di Indonesia belum dilakukan sehingga tidak diketahui seberapa jauh penyakit ini merugikan. Gejalanya yang mirip dengan gejala penyakit lain menyebabkan keberadaan penyakit ini tidak dapat dideteksi dengan mudah" . yang ingin saya tanyakan bagaimana bapak bisa mengetahui bahwa gejala dari penyakt ini mirip dengan gejala penyakit lain, sedangkan penelitian terhadap penyakit ini belum dilakukan di indonesia.
ReplyDeleteinformasi ini sangat bermanfaat bagi saya. namun saya ingin bertanya contoh penyakit apa dari penyakit lain yang tadi dijelaskan di atas yang dimaksudkan mirip dengan penyakit jeruk Melanesia dan busuk pangkal-buah jeruk ?
ReplyDeletePenyakit melanose disebabkan oleh jamur teleomorf Diaporthe citri (H.S. Fawc.) F.A. Wolf (1926), yang sebagai anamorf adalah jamur Phomopsis citri H.S. Fawc. (1912) yang merupakan penyebab busuk pangkal-buah jeruk.yang saya mau tanyakan, Bagaimana cara pengendaliannya?
ReplyDeletePengendalian dengan cara manakah yang lebih efektif dan efisien, dengan cara sanitasi tanaman atau dengan cara kimiawi (dgn fungisida)?
ReplyDeleteTulisan ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang jenis penyakit pada jeruk yaitu Melanose dan Busuk Pangkal Buah Jeruk. Yang ingin saya tanyakan adalah apakah serangan penyakit Melanose dan Busuk Pangkal-Buah Jeruk hanya pada daun dan buah ataukah ada kemunngkinan menyerang di bagian tanaman lainnya?
ReplyDeletePenyakit melanose dan busuk pangkal,dijelaskan bahwa penyakit ini mempunyai sebaran geografik yang sangat luas dan terdapat di semua pusat produksi jeruk dunia.
ReplyDeleteDi indonesia, dikatakan bahwa penyakit ini belum dilakukan penelitian, padahal penyakit ini sudah ada di indonesia, mengapa demikian?? Mengingat kisaran inang yang luas pada berbagai jenis tanaman jeruk, penyakit ini patut di waspadai..
Informasi ini penting bagi saya
ReplyDeleteDalam Informasi diatas mngatakn bahwa bila panen terjadi pada musim hujan fase anamorf jamur ini mnyebabkan berkembangnya penyakit busuk pangkal buah( sten-end- rot) pertanyaan saya.Pada musim apakh saat yang tepat untuk memanen sehingga tidak terjadi berkembangnya penyakit busuk pangkal yang disebabkn oleh fase anamorf jamur.Mohon penjelasan bapak
Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya. Yang ingin saya tanyakan apa yang membuat sehingga tanaman jeruk bisa terserang penyakit melanose?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteposting ini sangat menarik tentang penyakit melanose dan busuk pangkal buah jeruk yang semakin menambah wawasan bagi saya
ReplyDeleteyang ingin saya tanyakan Apa yang menjadi alasan dasar di Indonesia belum melakukan penelitian terhadap penyakit Melonose?
Apa perbedaan penyakit melanose dan busuk pangkal buah pada jeruk?
ReplyDeleteApakah melanose kue lumpur (mudcake melanose) dan melanose bekas air mata (tear stain melanose) akan mempengaruhi rasa buah tanaman jeruk?
ReplyDeleteInfomasi ini berguna bagi saya, karna saya dapat mengetahui cara pengendalia hama ini. Yang ingin saya tanyakan adalah:Bagaimana proses cara penyebaran jamur penyebab penyakit ini dengan percikan air dan irigasi?
ReplyDeleteinformasi ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya.
ReplyDeleteapakah buah yang sudah di konsumsi layak untuk dikonsumsi ataukah akan terjadi hal yang tidak di inginkan setelah dikonsumsi oleh pembeli?
apakah cara pengendalian dengan menggunakan bahan kimiawi dapat menjamin hama tersebut tidak akan kembali ? apakah pemberian hama secara kimiawi juga tidak mempengaruhi kualitas tanaman tersebut ?
ReplyDeleteApa yang menyebabkan penelitian mengenai penyakit ini di indonesia belum dilakukan ? pada hal penyakit tersebut sangat mempengaruhi produksi jeruk.
ReplyDeleteInformasi ini bermanfaat bagi saya dalam hal menambah pengetahuan mengenai jenis penyakit yang menyerang jeruk. Yang menjadi pertanyaan saya mengapa keberadaan penyakit ini tidak dapat dideteksi dengan mudah?
ReplyDeletePeran askospora jamur ini belum diketahui. Jamur ini bertahan sebagai miselium dan piknidia pada kulit batang, cabang, dan ranting mati. Apkh kemungkinan yang terjadi jika aksopora beregenerasi dan membentuk jenis penyakit baru ?
ReplyDeleteDari informasi diatas saya telah mengetahui bahwa penyakit malainose ini tidak hanya menyerang pada satu tanaman jeruk saja tetapi dia juga menyerang semua jenis tanaman jeruk.Dari materi yang bapak sampaikan bahwa penyakit malainose ini mempunya sebaran global yang sangat luas.Yang ingin saya tanyakan sebaran global secara luas itu seperti apa?
ReplyDeleteAdakah dampak pada hasil jeruk dalam pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan fungisida berbahan aktif tembaga?
ReplyDeleteApakah jika jeruk yang terserang hama ini dikonsumsi akan menyebabkan kematian pada manusia?
ReplyDeleteBuah yang terserang penyakit tersebut tidak sampai menyebabkan efek negatif setelah di konsumsi, hanya biaya untuk mempertahankan produksi buah menjadi bertambah, penting kiranya aplikasi pencegahan pada saat kriteria cuaca memungkinkan hama ini berkembang, salah satunya dengan aplikasi spray fungisida berbahan tembaga sulfat dll
DeleteGejala pada daun bervariasi beragantung pada umur buah saat infeksi terjadi. Infeksi pada buah muda menimbulkan putul berukuran besar yang bila saling bertemu menghasilkan pola yang dikenal sebagai melanose kue lumpur (mudcake melanose). Infeksi pada buah yang sudah lebih tua menghasilkan putul kecil yang menyebar mengiluti aliran percikan air menghasilkan pola yang dikenal sebagai melanose bekas air mata (tear stain melanose). Apa perbedaan infeksi yang menghasilkan melanose kue lumpur dan melanose bekas air mata ? dan dari kedua infeksi tersebut tingkat mana yang lebih berbahaya pada tanaman jeruk ?
ReplyDeleteGejalanya penyakit melanose mirip dengan gejala penyakit lain menyebabkan keberadaan penyakit ini tidak dapat dideteksi dengan mudah. Apakah hasil merusakanya juga sama dengan penyakit lain atau bahkan lebih parah ?
ReplyDeletesecara kimiawi dilakukan dengan menggunakan fungisida berbahan aktif tembaga.
ReplyDeleteJika menggunakan bahan aktif tembaga apakah tidak ada dampak negative bagi tumbuhan?
Dan kenapa pengendalianya menggunakan bahan aktif tembaga?
dari bacaan diatas saya melihat mengenai fungisida berbahan aktif tembaga. yang saya ingin tanyakan bagaimana cara pengaplikasiannya terhadap jeruk yang terkena penyakit? dan apakah tidak ada efek samping dari penggunaan fungisida tersebut?
ReplyDeletebagaimana pengendalian yang dilakukan dengan cara fungisida?
ReplyDelete.Melanose merupakan penyakit jeruk yang mempunyai sebaran geografik yang sangat luas, dilaporkan terdapat di semua pusat produksi jeruk dunia, termasuk pusat produksi di Indonesia. Namun penelitian mengenai penyakit ini di Indonesia belum dilakukan sehingga tidak diketahui seberapa jauh penyakit ini merugikan.saya ingin bertanya,apakah penyakit ini menyerang semua jenis jeru atau hanya jenis jeruk tertentu.?
ReplyDeletePustul baru mula-mula dikelilingi halo kuning, tetapi halo Penyanyi Segera Menghilang Meninggalkan pustul bergabus. Dari pernyataan diatas yang ingin saya tanyakan apa perbedaan dari halo kuning dan halo penyayi? mengapa di berikan nama halo kuning dan halo penyanyi
ReplyDeleteInfomasi ini berguna bagi saya, karna saya dapat mengetahui cara pengendalia hama ini. Yang ingin saya tanyakan adalah:Bagaimana proses cara penyebaran jamur penyebab penyakit ini dengan percikan air dan irigasi?
ReplyDeleteDari materi diatas yang saya baca dijelaskan bahwa penyakit melanose disebabkan oleh jamur Diaporthe citri, dan pertanyaan saya apakah penyakit jenis ini hanya disebabkan oleh jamur Diaporthe citri dan apakah ada Hama yang bisah menyerang tanaman jeruk dan menimbulkan gejala yang sama?
ReplyDeleteMelanose merupakan penyakit jeruk yang mempunyai sebaran geografik yang sangat luas, dilaporkan terdapat di semua pusat produksi jeruk dunia, termasuk pusat produksi di Indonesia. apakah penyakit ini menyerang jenis jeruk tertentu ?
ReplyDeletePertanyaan pertama berapa lama waktu yang biasanya dibutuhkan untuk pustul kecil menyebar hingga menyebabkan daun dan pucuk mengalami perubahan bentuk dan ranting mengalami mati ujung? Yang kedua ketika kita mulai melihat pustul kecil mulai menyebar langkah efektif apa yang dapat kita ambil untuk menghentikan pergerakan virus ini? Terima kasih
ReplyDeletePada materi diatas telah dijelaskan bahwa penyakit melanose memiliki persebaran geografis yang sangat luas.Yang mau say tanayaan adalah apakah di NTT juga sudah pernah dilakukan penelitian mengenai penyakit ini?kalau ya,tolong dijelaskan bagaimana hasil penelitiannya.Terimah kasih..
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya,sangat bermanfaat.gejala melanose mirip dengan gejala kanker,kudis dan kudis jeruk manis.bagaimana cara kita membedakan gejala dari keempat penyakit tersebut sehingga dalam proses pengendaliannya dapat dilakukan secara tepat..
ReplyDeletePada penjelasan di atas telah menjelaskan tentang penyakit melanose pada tanaman jeruk.Penyakit ini banyak di temukan di beberapa jenis jeruk.Yang ingin saya tanyakan adalah apakah cara mengatasi peyakit ini pada beberapa jeruk yang berbeda adalah sama?
ReplyDelete