Selamat Datang

Blog ketahanan hayati jeruk ini mengajak Anda untuk berbagi informasi mengenai tanaman serta hama dan penyakit jeruk. Kami sangat mengharapkan bantuan Anda untuk berkenan berpartisipasi dengan cara menyampaikan informasi mengenai tanaman serta hama penyakit jeruk dari manapun Anda berada. Informasi dapat disampaikan dengan cara menyampaikan komentar di bagian bawah tulisan atau melalui media sosial Fb yang dikaitkan dengan blog ini. Mohon berkenan menjalin pertemanan dengan halaman Fb Ketahanan Hayati Undana dan mengikuti melalui Google+ dengan menambahkan blog ini ke lingkaran Anda.

Sunday, October 9, 2016

Penyakit Jeruk: Psorosis dan Bercak Cincin

Psorosis merupakan penyakit jeruk yang mempunyai distribusi geografis global, termasuk dilaporkan terdapat di Indonesia. Penyakit ini sebenarnya cukup kompleks, terdiri atas psorosis A, psorosis B, dan bercak cincin, dan belum diketahui dengan pasti mekanisme penularannya secara alami, selain melalui penyambungan. Gejala yang menyerupai gejala beberapa penyakit lain menyebabkan penyakit ini mudah dikacaukan dengan penyakit lain di lapangan. Padahal, penyakit psorosis mungkin lebih merusak sehingga memerlukan prioritas pengendalian.



Nama Penyakit
Nama penyakit psorosis dalam Bahasa Indonesia digunakan mengikuti nama penyakit dalam Bahasa Inggris, psorosis. Dalam Bahasa Inngris penyakii ini juga disebut scaly bark, ringspot, citrus psorosis complex, citrus psorosis grouppsorosis A, dan psorosis B.

Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Penyakit psorosis disebabkan oleh virus, yaitu Citrus psorosis virus (CPsV). CPsV termasuk dalam genus virus Ophiovirus, 'ophio' berarti ular dalam Bahasa Yunani, merujuk kepada bentuk memanjang dan memilin menyerupai pegas dari partikel virus tersebut.

Nama Ilmiah Sinonim Penyebab Penyakit
CPsV tidak mempunyai nama ilmiah sinonim.

Gejala dan Tanda Penyakit
Nama citrus psorosis complex dan citrus psorosis group merujuk kepada kenyataan bahwa terdapat penyakit dengan gejala serupa tetapi penyebabnya belum diketahui, termasuk yang dalam Bahasa Inggris disebut concave gum, impietratura, dan cristacortis. Namun sampai saat ini, penyakit psorosis yang sudah diketahui penyebabnya adalah psorosis A (PsA), psorosis B (PsB), dan bercak cicin (ringspot). PsA merupakan penyakit yang lebih umum, menimbulkan gejala kulit batang mengelupas (bark scalin) dan timbulnya noda (staining) pada bagian batang dan ranting berkayu. PsB merupakan penyakit yang lebih terbatas tetapi dengan sebaran geografis yang lebih terbatas, menimbulkan gejala kulit bukan hanya pada batang tetapi juga sampai ke cabang dan bahkan ranting, bercak klorotik tidak beraturan dengan pustul mengeluarkan cairan blendok pada permukaan bawah daun tua, dan kadang-kadang bercak cincin pada buah. Kulit batang mengelupas terjadi pada pohon berumur 10-12 tahun, tetapi tanpa PsB, kulit batang mengelupas dapat timbul lebih lambat atau bahkan tidak timbul sama sekali. Bercak cincin pada awalnya dideskripsikan sebagai penyakit yang disebabkan oleh jenis virus yang berbeda, yaitu citrus ringspot virus (CRSV), selain menimbulkan gejala kulit batang mengelupas, juga menimbulkan gejala bercak klorotik pada daun muda yang kemudian berkembang menjadi bercak kuning tidak beraturan pada tulang daun (yellow blotch vein banding) dan/atau bercak cincin khas pada daun tua. Namun kini telah dibuktikan bahwa bercak cincin merupakan gejala berbeda dari penyakit psorosis.

Gejala dan Tanda Serupa
Penyakit psorosis menimbulkan gejala yang serupa dengan gejala yang ditimbulkan oleh leprosis (umumnya yang disebabkan oleh citrus leprosis virus-C); kulit batang mengelupas bahia; gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora (disebabkan oleh jamur Phytophthora spp.), gumosis dan busuk pangkal buah diplodia (disebabkan oleh jamur Lasiodiplodia theobromae (Pat.) Griffon & Maubl. 1909 [teleomorf: Botryosphaeria rhodina (Berk. & M.A. Curtis) Arx]), dan kelainan genetik yang mencakup yang dalam Bahasa Inggris disebut lemon shell bark dan sunscald.

Gejala psorosis pada pohon di lapangan A-D dan di rumah kaca (E-G), A: kulit batang mengelupas khas psorosis A, B dan D: kulit batang mengelupas khas psorosis B, C: bercak klorotik tidak beraturan khas psorosis B, E: bibit yang diinokulasi dengan psorosis A menunjukkan gejala pucuk dan ujung daun mengering dan bercak tidak beraturan pada pertunasan kedua, F: bibit yang diinokulasi dengan psorosis B menunjukkan bercak tidak beraturan pada pertunasan kedua, G: daun bibit yang diinokulasi dengan psorosis B menunjukkan pustul mengeluarkan blendok pada permukaan bawah daun. Sumber: Virus Diseases
Gejala psorosis dan bercak cincin, A: kulit batang mengelupas khas psorosis A, B: kulit batang mengelupas dengan daun menunjukkan gejala bercak krorotik tidak beraturan khas psorosis B, C: daun dengan gejala bercak cincin, D: noda kayu khas psorosis A, dan E: bercak cinsin pada buas khas psorosis B. Sumber: Citrus Diseases.
Deskripsi Ringkas Patogen
Partikel virus terdapat dalam jaringan pembuluh angkut floem dan sel parenkima tanaman jeruk. CPsV termasuk dalam ordo virus Ophiovirus, famili: Ophioviridae, mempunyai RNA untai tunggal (single stranded RNA) yang terbagi dalam 3-4 segmen, masing-masing terkapsid tunggal membentuk virion berbentuk filamen berdiameter 3 nm, dalam bentuk melingkar secara internal dengan dua panjang kontur yang berbeda. Famili Ophioviridae merupakan famili yang mempunyai hanya satu genus, sehingga deskripsi genus berlaku untuk deskripsi famili. Genus Ophiovirus terdiri atas lima spesies, yaitu  CPsV, tulip mild mottle mosaic virus (TMMMV), ranunculus white mottle virus (RWMV), mild lettuce big vein virus (MiLBVV), lettuce ring necrosis virus (LRNV), and freesia severe disease virus (FreSV).

Kisaran Inang
Psorosis dapat merusak sebagian besar jenis dan kultivar jeruk, termasuk silangannya, tetapi lebih merusak pada jeruk manis, jeruk gedang, dan jeruk cina tangerine.

Ekologi dan Daur Penyakit
Psorosis menular melalui penyambungan, tetapi diduga pula dapat menyebar secara alami dengan perantaraan jamur Olpidium brassicae (Woronin) P.A. Dang. (1886), jamur parasit obligat terbawa tanah, yang telah terbukti membantu penularan ophiovirus sekerabat.

Diagnosis
Diagnosis dengan berdasarkan gejala penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan Citrus Diseases. Diagnosis untuk memastikan dilakukan dengan menggunakan teknik sebagaimana diuraikan pada VirusDisease.

Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyakit menyebar dari pohon sakit melalui proses penyambungan atau diduga dengan perantaraan jamur Olpidium brassicae. Penyebaran jarak jauh dapat terjadi dengan perantaraan bibit yang terinfeksi pada saat penyambungan.

Penyakit psorosis merupakan penyakit yang mempunyai distribusi geografik global, khususnya psorosis A. Distribusi geografik psorosis B dan bercak cincin lebih terbatas daripada distribusi geografik psorosis A, diduga mungkin terbatas di benua Amerika.

Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian penyakit psorosis difokusdkan pada produksi bibit jeruk sehat dengan menggunakan mata tempel dari pohon induk bebas psorosis dan menggunakan peralatan yang didisinfeksi. Selain itu, bila di lokasi pertanaman terdapat pohon berpenyakit psorosis, sebaiknya pohon segera dimusnahkan.

Catatan Penting
Penyakit psorosis belum tergolong sebagai penyakit karantina di banyak negara karena diduga menyebar hanya melalui penyambungan.

61 comments:

  1. Informasi ini berguna bagi saya dalam hal menambah pengetahuan mengenai jenis penyakit jeruk ini yang baru saya ketahui dan saya tertarik pada penyebarannya.Yang ingin saya tanyakan mengenai penyebarannya ialah dikatakan bahwa Penyakit psorosis merupakan penyakit yang mempunyai distribusi geografik global, khususnya psorosis A. Distribusi geografik psorosis B dan bercak cincin lebih terbatas daripada distribusi geografik psorosis A, diduga mungkin terbatas di benua Amerika.Mengapa distribusi geografik psorosis B dan cicncin lebih terbatas dari pada distribusi geografik psorosis A ? Apakah hal tersebut memberikan pengaruh ? dan distribusi penyakit seperti apa yang ada di Indonesia ?

    ReplyDelete
  2. Tulisan tentang penyakit jeruk Psorosis sangat bermanfaat dalam memberikan informasi dan menambah pengetahuan saya. Pada penjelasan rekomendasi pengendalian, bila dilokasi pertanaman terdapat pohon berpenyakit psorosis, sebaiknya pohon segera dimusnahkan. Yang ingin saya tanyakan apabila penyakit ini menyerang hanya pada salah satu bagian tanaman jeruk, apakah pohon tanaman jeruk harus tetap dimusnahkan atau hanya bagian tanaman jeruk yang terkena penyakit psorosis saja yang dimusahkan?

    ReplyDelete
  3. postingan ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang jenis penyakit pada tanaman jeruk.
    Pertanyaan saya apakah Faktor utama penyebab timbulnya penyakit ini?

    ReplyDelete
  4. Materi ini bermanfaat bagi saya untuk menambah pengetahuan saya terhadap berbagai penyakit pada tanaman jeruk. Telah diketahui secara pasti mekanisme penularan penyakit psorosis melalui proses penyambungan. Bagaimana mekanisme penularannya dalam proses penyambungan tersebut? Apakah ada fakor tertentu yang menyebabkan penyakit psorosis dapat ditularkan pada tanaman lain, karena pada saat dilakukan proses penyambungan dua bagian tanaman dipilih tanaman sambung yang sehat dan terbebas dari hama penyakit.

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Materi ini sangat bermanfaat dalam menambah pengetahun.
    Yang ingin saya tanyakan mengapa sehingga bila di lokasi pertanaman terdapat pohon berpenyakit psorosis, sebaiknya pohon segera dimusnahkan.Apakah penyakit ini dapat tertular hanya dengan bersentuhan atau seperti apa ? Mohon penjelasan Pak.

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. Informasi ini menambah wawasan saya tentang penyakir jeruk : psorosis dan bercak cincin
    Saya ingin bertanya, Bagaimana cara PsA menimbulkan gejala kulit batang mengelupas (bark scalin) dan timbulnya noda (staining) pada bagian batang dan ranting berkayu ?

    ReplyDelete
  9. Pada penjelasan dikatakan bahwa psorosis dapat merusak sebagian besar jenis dan kultivar jeruk,tetmasuk silangannya.Pertanyaan saya serangan pada jenis jeruk dan kultivar jeruk ataukah silangannya yang paling berbahaya/merusak ?

    ReplyDelete
  10. Informasi yang berguna untuk menambah pengetahuan.
    Yang ingin saya tanyakan apakah tidak ada cara lain lagi dalam pengendalian?

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari materi yang saya baca penyakit ini menyerang tanamn jeruk dan menimbulkan berbagai macam masalah. Dan pertanyaan saya apakah penyakit ini hanya menyerang pada tanaman jeruk sajah?

      Delete
  12. Informasih ini berguna bagi saya, karena saya dapat mengetahui bahwa Penyakit psorosis disebabkan oleh virus, yaitu Citrus psorosis virus (CPsV). CPsV termasuk dalam genus virus Ophiovirus, 'ophio' berarti ular dalam Bahasa Yunani, merujuk kepada bentuk memanjang dan memilin menyerupai pegas dari partikel virus tersebut.
    Pertanyaan saya. Penyakit psorosis belum tergolong sebagai penyakit karantina di banyak negara karena diduga menyebar hanya melalui penyambungan. Apakah di indonesia terkhususnya di NTT juga belum di karantina atau sudah di laksanakan karantina ? Karena seperti yang di jelaskan bahwa penyakit ini mungkin sangat merusak dan memerlukan pengendalian secara preoritas, jadi di perlukan pengendalian terlebih dahulu.

    ReplyDelete
  13. informasi ini sangat berguna dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi saya.
    menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh saudari Missiliyanti Tabana yang menanyakan tentang tidak adakah cara pengendalian lain yang dapat dilakukan pada penyakit ini, menurut saya rekomendasi pengendalian yang ada pada tulisan ini sudah cukup karna mengingat bahwa penyakit psorosis dan bercak cincin ini menular dari proses penyambungan jadi cara yang paling efektif adalah seperti pada rekomendasi pengendalian yang ditulis pada artikel diatas.

    ReplyDelete
  14. informasi ini bermamfaat bagi saya karena saya baru mengetahui bahwa hal sperti adalah salah satu penyakit jeruk. Yang ingin saya tanyaan , apakah penyakit ini bisa menyebar meelalui perantara jamur olpidium brassicae. Bagaimana cara pengendalian jamur tersebut ?

    ReplyDelete
  15. Informasi ini sangat berguna bagi saya karena dapat mengetahui jenis-jenis penyakit pada tanaman jeruk. Pada penjelasan penyebaran dan distribusi geografis, dijelaskan bahwa penyakit menyebar dari pohon sakit. Pertanyaan saya, apakah tidak ada gejala fisik yang nampak dari pohon yang sakit tersebut? Dan mengapa harus melakukan penyambungan dengan pohon yang tidak diketahui apakah pohon tersebut terbebas dari penyakit yang dapat menular?

    ReplyDelete
  16. Pengendalian penyakit psorosis difokusdkan pada produksi bibit jeruk sehat dengan menggunakan mata tempel dari pohon induk bebas psorosis dan menggunakan peralatan yang didisinfeksi.pertanyaan saya mengapa pengendalian penyakit prosoris difokuskan pada produksi bibit jeruk sehat,tujuannya untuk apa? Bagaimana cara pengendalian dari penyakit ini?

    ReplyDelete
  17. mengapa penyakit ini bisa dinamakan bercak cincin ?

    ReplyDelete
  18. Gejala yang menyerupai gejala beberapa penyakit lain menyebabkan penyakit ini mudah dikacaukan dengan penyakit lain di lapangan. yang ingin say tanyakan seperti apa penyakit yang dapat mengacaukan penyakit ini ?

    ReplyDelete
  19. informasi ini sangat berguna dan bermanfaat bagi saya khususnya saya dapt mengetahui jenis penyakit pada jeruk,yang ingin saya tanyakan mengapa penyakit ini lebih merusak pada jeruk manis, jeruk gedang, dan jeruk cina tangerine?

    ReplyDelete
  20. penyakit psorosis belum tergolong sebagai penyakit karantina dibanyak negara diduga menyebar melalui penyambungan. jika suatu waktu penyakit ini berkembang dengan baik karena didukung dengan faktor-faktor pendukungnya tidak perlukah dikarantina atau hanya dikendalikan dengan cara seperti menggunkan proses pengendaliannya.?

    ReplyDelete
  21. setelah saya baca,, ternyata tulisan ini dapat menambah pengetahuan saya,, yaitu di kampung sering saya jumpai penyakit seperti ini antara lain batangtanaman terkelupas seperti pada gambar yang di terkan. selama ini saya mengira bahwa pohon yang terkupas itu tidak terinfeksi penyakit,, akan tetapi karena sinar matahari yg begitu panas. dan sekarang,, melalui informasi ini saya dapat mengetahui bahwa kulit batang pohon yang terkupas seperti pada gambar tersebut ternyata terinfeksi penyakit. terimkasih..

    pada pengendaliannya dikatakan bahwa " Selain itu, bila di lokasi pertanaman terdapat pohon berpenyakit psorosis, sebaiknya pohon segera dimusnahkan ". pertanyaannya adalah apakah dengan memusnahkan pohon tersebut sudah efektif untuk mencegah penularan penyakit jenis ini pada tanaman lainnya,, kan kalau pohonnya di potong pasti tidak sampai akarnya juga dimusnahkan,, nah.. kalau akarnya masih tertinggal didalam tanah ini apakah tidak menularkan juga penyakit ini melalui distribusi unsur hara didalam tanah ke tanaman lainnya ?

    ReplyDelete
  22. Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya.
    Kulit batang mengelupas terjadi pada pohon berumur 10-12 tahun,tetapi tanpa PsB kulit batang mengelupas dapat timbul lebih lambat atau tidak timbul sama sekali.Yang saya ingin tanyakan mengapa kulit batang menglupas pada umur 10-12 tahun?

    ReplyDelete
  23. informasi ini sangat menarik bagi saya karena dapat menambah wawasan saya.
    .yang ingin saya tanyakan apakah penyakit ini tidak bisa dikendalikan secara kimiawi? jika bisa obat apa yang paling ampuh?

    ReplyDelete
  24. Informasi diatas sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan saya dimana dalam rekomendasi pengendalian penyakit psorosis difokuskan pada produksi bibit jeruk sehat dengan menggunakan mata tempel dari pohon induk bebas psorosis dan menggunakan alat yang disinveksi.pertanyaan saya coba bapak berikan contoh dari alat yang disinfeksi,dan apakah dengan menggunakan alat tersebut dapat menghilangkan penyakit secara efektif ataukah hanya menghilangkan sebagian besarnya saja? mohon penjelasan bapak

    ReplyDelete
  25. Saya ingin bertanya apakah jenis penyakit ini penyebarannya hanya melalui penyambungan, apakah ada jenis hama yang membawa atau menyebar penyakit jenis ini?

    ReplyDelete
  26. Penyakit psorosis disebabkan oleh virus, yaitu Citrus psorosis virus (CPsV). CPsV termasuk dalam genus virus Ophiovirus, 'ophio' berarti ular dalam Bahasa Yunani, merujuk kepada bentuk memanjang dan memilin menyerupai pegas dari partikel virus tersebut.pertanyaan saya, bagaimana cara pengendalian yang tepat terhadap penyakit psorosis yang disebabkan oleh virus Citrus psorosis virus(CPsV)?

    ReplyDelete
  27. informasi ini sangat penting.
    Penyakit psorosis belum tergolong sebagai penyakit karantina di banyak negara karena diduga menyebar hanya melalui penyambungan.
    yang menjadi pertanyaan mengapa penyakit tersebut tidak di karantina bukankah penyakit ini juga berbahaya bagi tanaman ? mohon penjelasan. Terima Kasih

    ReplyDelete
  28. Psorosis merupakan penyakit jeruk yang mempunyai distribusi geografis global, termasuk dilaporkan terdapat di Indonesia. Apakah penyakit ini terdapat di semua belahan dunia?

    ReplyDelete
  29. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang jenis penyakit pada jeruk yaitu Psorosis dan Bercak Cincin. Yang ingin saya tanyakan adalah mengapa penyakit psorosis lebih dominan merusak pada jeruk manis, jeruk gedang, dan jeruk cina tangerine?

    ReplyDelete
  30. artikel ini sangat berguna dalam menambah wawasan saya, Apakah penyebaran penyakit psorosis dan bercak cincin ini mengenal musim seperti penyakit jeruk lainnya?

    ReplyDelete
  31. Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya. Yang ingin saya tanyakan apakah penyakit ini menyerang pada semua jenis jeruk ? Ataua jenis-jenis tertentu ?

    ReplyDelete
  32. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya.
    Dalam pengendalian penyakit psorosis dikatakan bahwa di lokasi psorosis sebaiknya pohon segera dimusnahkan.
    Yang ingin saya tanyakan apakah cara ini tepat untuk mengurangi penyakit psorosis? Atau adakah cara pengendalian lain?

    ReplyDelete
  33. Apakah masih ada cara lain selain pengendalian penyakit psorosis pada produksi bibit jeruk sehat dengan menggunakan mata tempel dari pohon induk bebas psorosis dan menggunakan peralatan yang didisinfeksi. dan dilokasi pertanaman terdapat pohon berpenyakit psorosis, sebaiknya pohon segera dimusnahkan.? Dalam pengendalian penyakit ini apakah tidak menggunakan pestisida?

    ReplyDelete
  34. Infomasi ini berguna bagi saya, karna saya dapat mengetahui cara pengendalia hama ini. Yang ingin saya tanyakan adalah:Bagaimana cara penyebaran penyakit melalui jamur Olpidium brassicae?

    ReplyDelete
  35. Penyakit menyebar dari pohon sakit melalui proses penyambungan atau diduga dengan perantaraan jamur Olpidium brassicae. Penyebaran jarak jauh dapat terjadi dengan perantaraan bibit yang terinfeksi pada saat penyambungan. bagaimanakah cara penyebaran jamur olpidium brassicae ! mohon penjelasan dari Bapak !

    ReplyDelete
  36. Psorosis merupakan penyakit jeruk yang mempunyai distribusi geografis global, apa maksud dari tulisan tersbut ?

    ReplyDelete
  37. informasi ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya.
    saya kurang paham dengan penjelasan yang menyatakan bahwa Gejala yang menyerupai gejala beberapa penyakit lain menyebabkan penyakit ini mudah dikacaukan dengan penyakit lain di lapangan. tolong bapak jelaskan

    ReplyDelete
  38. Bagaimana cara mengatasi Penyakit psorosis pada bibit yang sehat, sehingga penyakit tersebut tidak menyebar ke tanaman yang dalam keadaan baik / sehat.?

    ReplyDelete
  39. Apakah tidak ada pengendalian kimiawi yang mampu mengurangi kerusakan oleh penyakit ini ?

    ReplyDelete
  40. Informasi penyakit kanker jeruk yang terdapat pada tanaman jeruk sangat bermanfaat bagi saya untuk mengetahui ciri-ciri jeruk yang telah terkena penyakit ini. Banyak para petani belum tahu akan ada penyakit pada tanaman jeruk,Yang ingin saya tanyakan kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga yang terkait untuk menangani masalah tersebut?

    ReplyDelete
  41. Penyakit psorosis belum tergolong sebagai penyakit karantina di banyak negara karena diduga menyebar hanya melalui penyambungan. Apakah Penyakit psorosis tidak berbahaya pada tanaman jeruk

    ReplyDelete
  42. Penyebaran jarak jauh dapat terjadi dengan perantaraan bibit yang terinfeksi pada saat penyambungan. Yang sebenarnya terinfeksi ini penyambungan bagian batang bawah atau batang atas ?

    ReplyDelete
  43. informasi ini pentig bagi saya.mengapa sehingga penyakit ini mudah dikacaukan dengan penyakit lain ?

    ReplyDelete
  44. Jika sebuah tanaman jeruk terjangkit penyakit psorosi berapa lamakah sebuah pohon jeruk dapat bertahan hidup?

    ReplyDelete
  45. Apakah selain jeruk tanaman lain pun bisa diserang oleh hama ini?

    ReplyDelete
  46. Penyakit Psorosis sebenarnya cukup kompleks, terdiri atas psorosis A, psorosis B, dan bercak cincin. Dari ketiga spesies ( psorosis A, psorosis B, dan bercak cincin) mana yang intensitas penyerangannya lebih berbahaya ?

    ReplyDelete
  47. Gejala psorosis dan bercak cincin, A: kulit batang mengelupas khas psorosis A, B: kulit batang mengelupas dengan daun menunjukkan gejala bercak krorotik tidak beraturan khas psorosis B, C: daun dengan gejala bercak cincin, D: noda kayu khas psorosis A, dan E: bercak cinsin pada buas khas psorosis B. Sumber: Citrus Diseases.
    Apakah penyakit psorosis dan bercak cincin yang menyerang pohon jeruk ini apakah bauhnya bisa dikonsumsi atau tidak dan kalaupun dikonsumsi apa ada efek samping?

    ReplyDelete
  48. Pada suhu berapakah penyakit - penyakit ini dapat meninfeksi tanaman jeruk?

    ReplyDelete
  49. Ilmu pengetahuan tentang jeruk terutama mengenai serangan penyakit Psorosis tentu bermanfaat bila dapat di aplikasi khususnya soal penanganan penyakit ini. Dikatakan bahwa Psorosis dibagi dalam beberapa tipe serta karakternya semakin memperdalam tingkat pengetahuan saya sebagai mahasiswa yang awam terhadap serangan penyakit ini.
    Hal pertama yang ingin saya tanyakan adalah mengenai skala prioritas penanganan penyakit psorisis. Mengapa penyakit ini dijadikan sebagai prioritas utama penanganan? Apakah skala ini berbanding lurus dengan besaran biaya penanganan?
    Pertanyaan berikut terkait dengan batasan sebaran. Sebaran global hanya berlaku bagi Psorosis A sedangkan tidak untuk jenis P. A dan Bercak Cincin. Tolong sebutkan penyebab sampai adanya pembeda batas sebaran tersebut? Dan apakah hal ini juga membatasi identifikasi lanjutan mengenai sebaran Psorosis B dan Bercak Cincin?
    Terakhir, mengenai karantina. Seperti kita ketahui Indonesia merupakan negara berkembang yang mungkin pula berdampakpada tingkat teknologi nya. Pertanyaannya, seberapa besar perbandingan kualitas karantina yang berdampak pada kualitas dan kuantitas serangan penyakit tersebut?
    Sekian dan terima kasih pak.

    ReplyDelete
  50. Untuk pengendalian penularan penyakit ini dilakukan melalui bibit okulasi dengan menggunakan hanya bibit berlabel dari penangkar resmi yang memproduksi bibit sesuai dengan prosedur produksi bibit sehat. Apa saja contoh dari bibit berlabel yang paling sering digunakan dalam pengendalian penyakit ini?

    ReplyDelete
  51. Trimakasi informasi ini bermanfaat bagi saya dalam mengenal penyakit prosossis. Ingin saya tanyaka mengapa penyakit ii lebih menyukai jeruk cina,jeruk gedang dan jeruk manis?

    ReplyDelete
  52. Bagaimana atau proses psorosis menular melalui penyambungan?

    ReplyDelete
  53. Telah diketahui secara pasti mekanisme penularan penyakit psorosis melalui proses penyambungan. Bagaimana mekanisme penularannya dalam proses penyambungan tersebut? Apakah ada fakor tertentu yang menyebabkan penyakit psorosis dapat ditularkan pada tanaman lain, karena pada saat dilakukan proses penyambungan dua bagian tanaman dipilih tanaman sambung yang sehat dan terbebas dari hama penyakit.

    ReplyDelete
  54. Terimakasih untuk informasi yang diberikan. Informasi tentang penyakit psorositas dan bercak cincin sangat menarik karena ini merupakan hal yang baru bagi saya. Saya sangat tertarik dengan penjelasan tentang gejalah penyakit dan penyebarannya. Sebagaimana yang dijelaskan diatas, penyakit ini menyebar dari pohon yang sakit melalui proses penyambungan dan dengan perantaraan jamur. Proses penyambungan seperti apakah yang diamaksud pada penjelasan di atas ? Kemudian diantara dua proses penyebaran ini manakah yang lebih mudah diatasi ? Terimakasih..

    ReplyDelete
  55. mengapa penyakit psorosis dikatakan mungkin lebih merusak sehingga memerlukan prioritas pengendalian? diakatakan juga bahwa penyakit psorosis proses penyambungan. penyambungan seperti apa yang dimaksud, dan bagaimana proses itu terjadi?

    ReplyDelete
  56. Penyakit psorosis menimbulkan gejala Yang Serupa DENGAN gejala Yang ditimbulkan Oleh Kusta (umumnya Yang disebabkan Oleh jeruk Kusta virus-C). yang ingin saya tanyakan bagaimana membeda gejala dari kedua penyakit tersebut dengan kasat mata?

    ReplyDelete
  57. penyakit psorosis belum tergolong sebagai penyakit karantina dibanyak negara diduga menyebar melalui penyambungan. jika suatu waktu penyakit ini berkembang dengan baik karena didukung dengan faktor-faktor pendukungnya tidak perlukah dikarantina atau hanya dikendalikan dengan cara seperti menggunkan proses pengendaliannya.?

    ReplyDelete
  58. Penyakit prosis dan bercak cincin dapat menyebabkan kematian pada tanaman jeruk yang diserang karena mengakibatkan kulit batang mengelupas, gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar. Tapi pada bagian gejala dan tanda penyakit dikatakan bahwa Kulit batang mengelupas terjadi pada pohon berumur 10-12 tahun, tetapi tanpa PsB, kulit batang mengelupas dapat timbul lebih lambat atau bahkan tidak timbul sama sekali. Yang ingin saya tanyakan faktor apa yang menyebabkan tanpa PsB kulit batang tersebut tidak mengelupas? Terima kasih

    ReplyDelete
  59. Misalnya di suatu lahan ditanam banyak jeruk dan hanya satu pohon yang terkena penyakit bercak cicin.Yang saya ingin tahu,apakah penyakit tersebut bisa menular ke pohon jeruk yang lain atau tidak?Kalau menular,tolong dijelaskan bagaimana proses penularannya,terimah kasih..

    ReplyDelete
  60. Informasinya sangat bermanfaat bagi saya untuk menmbah pengetahuan saya.pada postingan diatas dijelaskan bahwa penyakit ini lebih merusak sehingga memerlukan prioritas pengendalian.yang mau saya tanyakan adalah pengendalian seperti apakah yang sudah diterapkan di indonesia khususnya di NTT??

    ReplyDelete