Selamat Datang

Blog ketahanan hayati jeruk ini mengajak Anda untuk berbagi informasi mengenai tanaman serta hama dan penyakit jeruk. Kami sangat mengharapkan bantuan Anda untuk berkenan berpartisipasi dengan cara menyampaikan informasi mengenai tanaman serta hama penyakit jeruk dari manapun Anda berada. Informasi dapat disampaikan dengan cara menyampaikan komentar di bagian bawah tulisan atau melalui media sosial Fb yang dikaitkan dengan blog ini. Mohon berkenan menjalin pertemanan dengan halaman Fb Ketahanan Hayati Undana dan mengikuti melalui Google+ dengan menambahkan blog ini ke lingkaran Anda.

Saturday, October 8, 2016

Penyakit Jeruk: Antraknose dan Antraknose Jeruk-Nipis

Antraknose merupakan penyakit jeruk yang mempunyai distribusi geografis global, termasuk terdapat di Indonesia dan di Provinsi NTT, sedangkan antraknose jeruk-nipis terdapat di Amerika dan Zanzibar. Penyakit dipandang sebagai kurang penting dibandingkan dengan penyakit lainnya, tetapi bila dibiarkan, pada kondisi lingkungan yang sesuai, dapat menimbulkan kerusakan, terutama pada tanaman tua. Oleh karena itu, meskipun kurang penting, penyakit antraknose pada tanaman jeruk perlu mendapat perhatian. Tulisan ini memuat uraian mengenai penyakit antraknose pada tanaman jeruk dan cara pengendaliannya.

Nama Penyakit
Nama penyakit antraknose digunakan sebagai nama dalam Bahasa Indonesia untuk penyakit jeruk yang dalam Bahasa Inggris disebut anthracnose, sedangkan antraknose jeruk-nipis digunakan untuk merujuk kepada penyakit yang dalam bahasa Inggris disebut lime antrhacnose.

Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Penyakit antraknose disebabkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Penz. & Sacc.(1884) (anamorf) yang mempunyai teleomorf  Glomerella cingulata (Stoneman) Spauld. & H. Schrenk (1903), sedangkan antraknose jeruk-nipis disebabkan oleh jamur sekerabat lainnya, yaitu Colletotrichum acutatum J.H. Simmonds (1965) (anamorf), yang mempunyai teleomorf Colletotrichum limetticola (R.E. Clausen) Damm, P.F. Cannon & Crous, in Damm, Cannon, Woudenberg, & Crous 2012 yang menurut EPPO Global Database identik dengan Glomerella cingulata (Stoneman) Spauld. & H. Schrenk (1903). Klasifikasi jamur penyebab penyakit antraknose dan antraknose jeruk nipis adalah kerajaan: Fungi, divisi: Ascomycota, sub-divisi: Pezizomycotina, kelas: Sordariomycetes, sub-kelas: Sordariomycetidae, ordo: Phyllachorales, famili: Glomerellaceae, genus: Glomerella, dan spesies Glomerella cingulata (Stoneman) Spauld. & H. Schrenk (1903).

Nama Sinonim Penyebab Penyakit
Jamur anamorf Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Penz. & Sacc. dan teleomorf Glomerella cingulata (Stoneman) Spauld. & H. Schrenk mempunyai banyak nama sinonim, sebagaimana dapat diperiksa pada Species Fungorum dan MycoBank.

Gejala dan Tanda Penyakit
Pada daun timbul bercak kurang lebih membulat berwarna tan cerah dengan tepi jingga yang tampak jelas. Pada perkembangan selanjutnya, permukaan bercak dipenuhi oleh titik-titik hitam yang merupakan badan buah jamur. Pada buah timbul bercak berwarna cokelat atau hitam berdiameter 1,5 mm atau lebih, dilanjutkan dengan terjadinya busuk kering, tetapi bila jamur masuk lebih dalam juga dapat menimbulkan busuk basah. Pada kondisi lembab, berkembang spora massa spora berwarna pink sampai seperti warna ikan salmon, tetapi bila kondisi kering berkembang massa spora berwarna cokelat sampai hitam. Gejala dapat meluas menjadi berwarna cokelat atau abu-abu hitam dan kemudian buah membusuk. Gejala pada daun dan buah berkembang setelah daun dan buah mengalami kerusakan mekanik atau setelah terlebih dahulu menderita penyakit lain (bercak daun alternaria, kanker jeruk, dab.). Pada ranting menimbulkan mati ujung. Uraian lebih lanjut mengenai gejala dapat diperoleh dari UC-ANR Statewide IPM.

Gejala antraknose: bercak pada permukaan atas dan bawah daun, B: bercak diperbesar, C: bercak pada permukaan atas daun diperbesar, D: bercak pada permukaan bawah daun diperbesar, E: titik-titik hitam konidia dipermukaan bercak tingkat lanjut pada daun, F: bercak pada permukaan buah, G: bekas bercak yang meninggalkan noda pada buah, H: busuk pangkal buah, I dan J: bercak pada permukaan buah diperbesar, K: titik-titik tua di permukaan bercak tingkat lanjut pada buah. Foto tidak merujuk pada skala yang sama. Sumber: A-K: Citrus Diseases.
Gejala antraknose jeruk-nipis pada daun adalah bercak nekrotik yang bila bagian nekrotik tersebut gugur menjadi bercak lubang tembak. Pada keadaan penyakit berat, daun muda dan pucuk dapat mengalami gejala hawar, daun mengalami pertumbuhan menyimpang, dan pucuk mengalami mati ujung. Pada buah, infeksi terjadi ketika buah masih muda menyebabkan buah gugur, sedangkan bila infeksi terjadi ketika buah sudah cukup tua akan menimbulkan bercak besar dan dalam dan buah dapat mengalami pertumbuhan menyimpang.

Gejala antraknose jeruk-nipis: A: bercak pada daun, B dan C: bercak pada daun dalam jarak dekat, pada permukaan atas dan permukaan bawah daun, serta D dan E: bercak pada buah. Sumber: Citrus Diseases.
Gejala dan Tanda Serupa
Gejala bercak menyerupai gejala bercak penyakit bercak lain pada daun dan buah, tetapi dapat dibedakan dengan memeriksa massa spora yang berkembang pada permukaan bercak.

Deskripsi Ringkas Patogen
Pada medium PDA membentuk banyak miselium udara, koloni berdiameter 8-9 mm dalam 10 hari, menyerupai kapas, berwarna putih atau abu-abu bersemu putih, dengan titik-titik berwarna hitam atau menyerupai warna buah persik, permukaan bawah cawan petri berwarna seperti warna jerami dengan titik-titik hitam, kadang-kadang membentuk sektor. Konidiomata aservular, amfigenus, pada umumnya epifilus, sub-epidermal. Seta sering ada bersama aservuli, tetapi sering timbul sendiri dari stomata. Sel konidiogen diskret, enteroblastik, fialidik, tembus cahaya, haslus. Konidia berlendir, terbentuk satu-satu, silindris, berukuran (10-)15-20(-25) x (3-)4-6 µm, ujung tumpul, pangkal agak meruncing, tanpa sekat, tembus cahaya, halus, membentuk sekat menjelang berkecambah. Apresoria mempunyai tepi rata atau kadang-kadang dengan tepi berlekuk, berbentuk seperti bentuk telur, bundar, atau seperti bentuk labu erlenmeyer, berwarna cokelat atau cokelat sedang, berukuran 8-12 x 6-9 µm. Teleomorf tampak sebagai titik-titik hitam (peritesia) yang terbenam di bagian tengah pada koloni yang sudah berumur lebih dari 30 hari. Dekripsi teleomorf dapat diperoleh dari MycoBank.

Jamur Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Penz. & Sacc., A dan B: koloni muda, C: konidia, dan D: apresorium. Sumber: MycoBank

Kisaran Inang
Jamur antraknose dapat merusak semua jenis dan kultivar serta silangannya. Jamur Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Penz. & Sacc. mempunyai kisaran inang yang luas, mencakup berbagai jenis tanaman dan tumbuhan liar.

Selain menyebabkan antraknose pada jeruk nipis Citrus aurantifoliaColletotrichum acutatum mempunyai kisaran inang yang luas, mencakup Anemone coronaria, apel Malus pumila, aubergines Solanum melongena, apokat Persea americana, teh Camellia spp., cabai besar Capsicum annuum, Ceanothus spp., seledri Apium graveolens, kopi arabika Coffea arabica, jambu biji Psidium guajava, zaitun Olea europea, pepaya Carica papaya, Pinus (khususnya P. radiata dan P. elliottii), tamarillos Cyphomandra betacea, tomat Lycopersicon esculentum, Tsuga heterophylla, dan Zinnia spp.

Ekologi dan Daur Penyakit
Jamur antraknose dan antraknose jeruk-nipis merupakan pengoloni jaringan terluka dan jaringan lemah. Jamur ini bertahan pada kayu ranting mati pada tajuk, menyebar dalam jarak pendek dengan perantaraan percikan air hujan, embun, atau irigasi curah, memungkinkan konidia terdeposisi pada permukaan daun muda dan permukaan buah muda. Spora seksual berjumlah lebih sedikit, tetapi lebih penting untuk penyebaran jarak jauh sebab dapat terbawa angin. Setelah berkecambah, spora membentuk struktur istirahat yang dapat dorman dalam jangka waktu panjang sampai terjadinya luka atau buah diperam. Penyakit pada buah menjadi bermasalah bila buah diperam lebih dari 24 jam dengan menggunakan karbit sebab etilena memacu perttumbuhan jamur.

Diagnosis
Diagnosis dapat dilakukan berdasarkan pengamatan gejala dengan menggunakan aplikasi identifikasi penyakit jeruk dalam jaringan Citrus Diseases.

Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyebaran jarak dekat oleh konidia terjadi dengan perantaraan percikan air hujan, embun, dan irigasi curah, sedangkan penyebaran jarak jauh oleh askospora dengan perantaraan angin. Penyebaran jarak jauh juga dapat terjadi dengan perantaraan buah dalam perdagangan.

Penyakit antraknose mempunyai distribusi geografik global, termasuk di Indonesia dan di Provinsi NTT.

Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian dilakukan secara budidaya dengan memangkas dan membakar ranting kering dan ranting bergejala mati ujung. Pengendalian secara kimiawi hanya diperlukan bila gejala semakin meluas dengan melakukan penyemprotan menggunakan fungisida berbahan aktif azoxystrobin atau campuran fungisida berbahan aktif zink sulphate, copper sulphate dan hydrated lime.

Catatan Penting
Antraknose merupakan penyakit yang sangat umum, khususnya pada tanaman tua, tetapi cenderung terabaikan, sedangkan antraknose jeruk-nipis hanya terdapat pada jeruk nipis di Amerika dan Zanzibar.

57 comments:

  1. Informasi ini bermanfaat bagi saya dalam hal menambah pengetahuan mengenai jenis penyakit yang menyerang jeruk baik penyakit itu yang menyerang pada tanaman luar yaitu antraknose jeruk-nipis pada Amerika dan Zanzibar.Pertanyaan saya penyakit antraknose yang menyerang tanaman jeruk di Indonesia menyerang tanaman jeruk jenis apa ? dan menyerang pada masa pertumbuhan atau masa berbuah ?

    ReplyDelete
  2. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya karena melalui tulisan ini saya mendapatkan pengetahuan tentang penyakit antraknose pada tanaman jeruk dan cara pengendaliannya. Dalam penjelasan rekomendasi pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara budidaya dan pengendalian secara kimiawi. Apakah masih terdapat upaya pengendalian lainnya selain pengendalian secara budidaya dan pengendalian secara kimiawi?

    ReplyDelete
  3. postingan ini bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya, dan juga karena penyakit ini dikatakan jenis penyakit yang sudah terdapat di wilayah NTT, jadi penting bagi saya untuk mengetahui lebih luas tentang penyakit ini.
    Kita tau bahwa antraknose merupakan penyakit yang sangat umum, tetapi sering terabaikan. Mengapa hal seperti ini bisa terjadi?

    ReplyDelete
  4. Materi mengenai penyakit antraknose pada tanaman jeruk serta cara pengendaliannya bermanfaat untuk menambah pengetahuan saya. Dalam hal ini, dikatakan antraknose merupakan penyakit yang sangat umum khususnya pada tanaman tua. Pernyataan mengenai antraknose sebagai penyakit yang sangat umum yang dimaksudkan, apakah umum dalam perkembangan dan penyebarannya terhadap tanaman tanaman lainnya, ataukah umum dalam hal dikenalnya penyakit antraknose dikalangan petani jeruk dan masyarakat?

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Informasi ini menmbh wawasan saya
    Mengapa Penyakit ini dipandang sebagai kurang penting dibandingkan dengan penyakit lainnya?

    ReplyDelete
  7. Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya.
    Yang ingin saya tanyakan apakah ada dampak bagi manusia atau hewan yang mengkonsumsi buah yang terinfeksi penyakit ini ?

    ReplyDelete
  8. Penyakit ini dipandang kurang penting dibandingkan dengan penyakit lainnya,namun bila dibiarkan pada kondisi yang sesuai dapat menimbulkan kerusakan terutama pada tanaman tua.Pertanyaan saya kerusakan seperti apa yang dapat terjadi pada tanaman tua ? dan faktor apa yang menyebabkab sehingga penyakit ini lebih mudah menyerang tanaman yang tua ?

    ReplyDelete
  9. Informasi yang bermanfaat bagi saya.
    pada buah menjadi bermasalah bila buah diperam lebih dari 24 jam dengan menggunakan karbit sebab etilena memacu pertumbuhan jamur. Pertanyaannya masalah seperti apa yang akan timbul? Apakah akan menjadi masalah bagi orang yang mengkonsumsi buah tersebut?

    ReplyDelete
  10. informasi ini sangat bermanfaat bagi saya.
    dari informasi tersebut dijelaskan bahwa penyakit ini merupakan penyakit yang sangat umum khususnya pada tanaman tua. yang ingin saya tanyakan mengapa tingkat kerusakan akibat serangan penyakit ini lebih tinggi pada tanaman yang lebih tua?

    ReplyDelete
  11. Informasi ini sangat berguna bagi saya, karena dari informasi ini saya tahu bahwa pengendalian untuk penyakit ini di lakukan secara budidaya dengan memangkas dan membakar ranting kering dan ranting bergejala mati ujung.
    Pertanyaan saya tentang Jamur antraknose can be merusak semua jenis dan kultivar serta silangannya. Jamur colletotrichum gloeosporioides (penz.) Penz. & sacc. Mempunyai kisaran inang yang luas, mencakup different jenis tanaman dan pembohong tumbuhan. Di katakan pembohon tumbuhan, contohnya seperti apa ? Mohon di jelaskan.

    ReplyDelete
  12. informasi yang sangat berguna bagi saya dalam menambah ilmu pengetahuan saya.
    yang saya ingin tanyakan, apakah penyakit antranokse ini hanya ada pada jeruk nipis saja ?

    ReplyDelete
  13. informasi penyakit ini menambah pengetahuan tentang penyakit ini.Mengapa penyakit ini dianggap kurang penting dan bagaiman cara memeriksa massa spora yang berkembang pada permukaan bercak ?

    ReplyDelete
  14. Dalam penjelasan rekomendasi pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara budidaya dan pengendalian secara kimiawi. Apakah masih cara lain untuk pengendalian penyakit tersebut selain yang dipaparkan diatas ?

    ReplyDelete
  15. mengapa penyakit ini tidak dipandang daripada penyakit lain ?

    ReplyDelete
  16. Penyakit dipandang sebagai kurang penting dibandingkan dengan penyakit lainnya. pertanyaan saya, mengapa penyakit ini dianggap tidak penting ?

    ReplyDelete
  17. penyakit ini dipandang sebagai penyakit yang kurang penting di bandingkan dengan penyakit lainnya,tetapi dibiarkan pada kondii lingkungan yang sesuai dapat menimbulkan kerusakan pada tanaman. yang ingn saya tanyakan kondisi lingkungan seperti apa yang sesuai untuk perkembangan penyakit tersebut?

    ReplyDelete
  18. informasi ini sangat berguna dan bermnfaat bagi saya khusunya tentang jenis penyakit yang menyerang jeruk,dari penjelasaan diatas dikatakan bahwa Pada buah timbul bercak berwarna cokelat atau hitam berdiameter 1,5 mm atau lebih, dilanjutkan dengan terjadinya busuk kering, tetapi bila jamur masuk lebih dalam juga dapat menimbulkan busuk basah.yang ingin saya tanyakan bagaimana proses terjadinya busuk kering sampai terjadinya busuk basah?

    ReplyDelete
  19. Ini salah satu informasi yang sangat bermanfaat bagi saya.
    Gejala bercak menyerupai gejala bercak penyakit bercak lain pada daun dan buah,tetapi dapat dibedakan dengan memeriksa massa spora yang berkembang pada permukaan bercak.Apakah kita membedakan massa spora menggunakan mata telanjang atau menggunakan alat?

    ReplyDelete
  20. informasi ini sangat berguna bagi saya untuk mencegah jeruk nipis yang ada di rumah saya dan yang ada di Indonesia.
    ..yang ingin saya tanyakan adalah pengendalian dengan cara kimiawi membutuhkah waktu yang lama atau cepat sampai tanaman benar-benar sembuh?

    ReplyDelete
  21. Dalam Penyebaran dan Distribusi Geografis Penyebaran jarak dekat oleh konidia terjadi dengan perantaraan percikan air hujan, embun, dan irigasi curah, sedangkan penyebaran jarak jauh oleh askospora dengan perantaraan angin. Penyebaran jarak jauh juga dapat terjadi dengan perantaraan buah dalam perdagangan. Dari kedua jenis penyebaran itu manakah yang lebih cepat tersebar?

    ReplyDelete
  22. informasi yang bermanfaat bagi saya . pada informasi dikatakan "Pengendalian dilakukan secara budidaya dengan memangkas dan membakar ranting kering dan ranting bergejala mati ujung" apakah hal ini tidah berpengaruh pada sifat tanah ataupun kualitas produk yang di hasilkan ?

    ReplyDelete
  23. Maria Valentina Bagho WeaNovember 21, 2016 at 3:03 PM

    Tulisan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan saya.
    Apakah penyakit ini tidak bersifat menyebar artinya,tidak menyebabkan penyakit pada jeruk yang lain?
    Mohon penjelasan bapak

    ReplyDelete
  24. Dari materi diatas dijelaskan bahwa penyakit ini dipandang sebagai kurang penting dibandingkan dengan penyakit lainnya, tetapi bila dibiarkan, pada kondisi lingkungan yang sesuai, dapat menimbulkan kerusakan, terutama pada tanaman tua. Dan pertanyaan saya jika tanaman jeruk yang terkena penyakit ini, apakah masih bisah diatasi sehingga tidak menyebar luas dan lingkungan seperti apa yang bisa membuat jenis penyakit ini dapat berkembangbiak?

    ReplyDelete
  25. Pada materi diatas dijelaskan bahwa Penyakit ini dipandang sebagai kurang penting dibandingkan dengan penyakit lainnya, tetapi bila dibiarkan, pada kondisi lingkungan yang sesuai, dapat menimbulkan kerusakan, terutama pada tanaman tua sehingga timbul pertanyaan apa bedanya ketika jenis penyakit ini menyerang tanaman muda dan tua kenapa pada tanaman tua kerusakannya lebih parah dari tanaman mudah?

    ReplyDelete
  26. Informasi ini sangat bermanfaat.
    namun saya ingin bertanya bagaimana cara mengetahui massa spora yang berkembang pada pemukaan bercak?
    mohon penjelasan. Terima Kasih

    ReplyDelete
  27. Apakah penyakit ini hanya menyerang tanaman tua saja ? Jelaskan!

    ReplyDelete
  28. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang jenis penyakit pada jeruk yaitu Antraknose dan Antraknose Jeruk Nipis. Yang ingin saya tanyakan adalah pada kondisi lingkungan seperti apa yang sesuai dengan pertumbuaha dan perkembangan Antraknose dan Antraknose Jeruk-Nipis? Mengapa penyakit Antraknose dan Antraknose Jeruk-Nipis lebih dominan menyerang pada tanaman tua?

    ReplyDelete
  29. Informasi tentang penyakit ini sangat bermanfaat.
    Namun, saya ingin bertanya pada Ekologi dan daur penyakit, dimana jamur antraknose dan antraknose jeruk-nipis merupakan pengoloni jaringan terluka dan jaringan lemah.
    Apa maksud dari jaringan terluka dan jaringan lemah??
    Mohon penjelasan bapak.

    ReplyDelete
  30. Artikel ini sangat bermanfaat dalam menambah wawasan saya.
    yang ingin saya tanyakan ialah, mengapa penyakit seperti Antraknose masih dapat menyebar melalui jalur perdagangan? sedangkan yang saya ketahui adalah, jika buah berpindah dari suatu daerah ke daerah lain maka harus melewati proses karantina.

    ReplyDelete
  31. Pada kondisi lingkungan seperti apakah penyakit antraknose dan antraknose jeruk-nipis menimbulkan kerusakan ?

    ReplyDelete
  32. Postingan ini menambah wawasan saya. Apa saja Jeruk yang ada di Indonesia yang terinfeksi penyakit antraknose?
    Kadangkala manusia menganggap remeh jeruk yang sudah terinfeksi dan manusia terlanjur mengkonsumsinya baru menyadari bahwa jeruk tersebut sudah terinfeksi, bila sudah di konsumsi apakah memiliki efek samping?

    ReplyDelete
  33. Yang ingin saya tanyakan, apakah ada jenis jeruk lain yang bisa terserang penyakit ini atau hanya jeruk nipis saja ? Dan apakah hanya menyerang tanaman yang tua ?

    ReplyDelete
  34. pada gejala dan tanda serupa dapat dibedakan dengan memeriksa massa spora yang berkembang pada permukaan bercak. yang ingin saya tanyakan adalah sampai pada tahap apakah massa spora tersebut tergolong pada kategori yang dapat marusak tanaman tersebut ?

    ReplyDelete
  35. Apakah tanaman jeruk nipis terserang penyakit tersebut akan mengganggu masa pertumbuhan tanaman tersebut ?

    ReplyDelete
  36. informasi ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya.
    telah dijelaskan bahwa Penyakit dipandang sebagai kurang penting dibandingkan dengan penyakit lainnya, tetapi bila dibiarkan, pada kondisi lingkungan yang sesuai, dapat menimbulkan kerusakan, terutama pada tanaman tua.
    mengapa kerusakan terjadi pada tanaman tua bukan pada tanaman yang masih muda?

    ReplyDelete
  37. Tulisan ini sangat bermanfaat dalam menambah pengetahuan saya tentang penyakit. Yang ingin saya tanyakan kira-kira bagaimana tahapan antraknose menyerang tanaman jeruk?

    ReplyDelete
  38. Apa yang dimaksud dengan jamur anamorf dan jamur teleomorf?

    ReplyDelete
  39. Antraknose merupakan penyakit yang sangat umum, tetapi cenderung terabaikan, sedangkan antraknose jeruk-nipis hanya terdapat pada jeruk nipis di Amerika dan Zanzibar.yang saya ingin tanyakan mengapa bisa terabaikan ? sedangkan Antraknose merupakan penyakit yang sangat umum?

    ReplyDelete
  40. Dengan penyebarannya dari percikan air hujan dan embun . apakah penyakit ini hanya terjadi pada keadaan lembab ? bagaimana jika penyebaranya terjadi karena hama bukan karena percika air hujan dan embun ?

    ReplyDelete
  41. bagaiamana cara penyebaran jarak jauh oleh askospora dengan perantaraan angin?

    ReplyDelete
  42. Menjawab pertanyaan meylan taebenu: jamur anamorf/jamur tidak sempurna (bereproduksi dengan cara aseksual) dan jamur teleomorf/jamur sempurna (bereproduksi dengan cara seksual)

    ReplyDelete
  43. Apakah hama ini juga membawa virus-virus lain dalam penyerangannya?

    ReplyDelete
  44. Penyakit Antraknose dan Antraknose Jeruk-Nipis mana yang intensitas serangannya lebih berbahaya?

    ReplyDelete
  45. Gejala antraknose jeruk-nipis: A: bercak pada daun, B dan C: bercak pada daun dalam jarak dekat, pada permukaan atas dan permukaan bawah daun, serta D dan E: bercak pada buah. Sumber: Citrus
    Yang ingin saya tanyakan bercak yang terdapat pada buah jeruk tersebut apakah bisa dikonsumsi oleh manusia?
    Dan kalaupun dikonsumsi apa ada efek samping?

    ReplyDelete
  46. Penyakit Antraknose dan Antraknose Jeruk-Nipis dipandang sebagai kurang penting dibandingkan dengan penyakit lainnya, tetapi bila dibiarkan, pada kondisi lingkungan yang sesuai, dapat menimbulkan kerusakan, terutama pada tanaman tua. Oleh karena itu, meskipun kurang penting, penyakit antraknose pada tanaman jeruk perlu mendapat perhatian. Majsud dari kondisi lingkungan yang sesuai itu seperti apa ? apakah suhunya ataukah letak geografisnya ?


    ReplyDelete
  47. Antraknose merupakan penyakit yang sebaran nya telah memasuki wilayah yang luas (global). selain itu, pengertian terhadap penyakit ini pun beragam. Dalam kamus pertanian oleh Denny Manatap S, S.S. T, Atraknosa adalah penyakit tanaman dengan gejala timbul bercak coklat-kecoklatan pada daun atau batang yang disebabkan oleh jamur. Dikutip dari Wikipdia, penyakit Antraknosa adalah jenis penyakit tumbuhan yang ditemukan pada berbagai tanaman pohon dan semak, awal gejala yang ditunjukkan berupa bercak pada daun atau bagian lain berbentuk bulat panjang berwarna hitam yang akan berlanjut hingga kematian jaringan. Oleh karena itu penyakit Antrkanosa berupa bercak baik pada batang maupun daun.
    Khusus pada jeruk penyakit ini mengalami perkembangan. Hal ini ditegaskan bahwa antraknosa akan berkembang bila terdapat kerusakan mekanik atau adanya penyakit lain seperti alternaria.
    Dengan mengacu pada hal tersebut, apakah dapat dikatakan bahwa pencegahan atau pengendalian pada penyakit selai antraknosa pada hakikatnya merupakan upaya untuk mengatasi penyakit antaknosa tersebut?
    Dalam pertanian di kenal istilah kerusakan yang telah mencapai ambang ekonomis sedangkan penyakit ini bukan merupakan penyakit yang penting. Pertanyaannya, pada tingkatan mana penyakit antraknosa ini telah mencapai kerusakan ambang ekonomis?
    Sekian dan terima kasih pak.

    ReplyDelete
  48. Apakah ada cara yang lebih efektif selain Pengendalian dilakukan secara budidaya dengan memangkas dan membakar ranting kering dan ranting bergejala mati ujung supaya ranting yang mati ujung bias terselamatkan?

    ReplyDelete
  49. Apakah di NTT penyakit ini sangat meluas? Dan jika ia apakah pemerintah sudah menanganinya,seperti apa penanganannya?

    ReplyDelete
  50. apakah suhu dan kelembaban mempengaruhi tumbuhnya jamur yang menyebabkan penyakit antraknose pada tanaman jeruk?

    ReplyDelete
  51. Gejala antraknose jeruk nipis pd daun adalah bercak nekrotik yg bila bagian nekrotik tersebut gugur menjadi bercak lubang tembak..pertanyaan saya
    Apa itu bercak nekrotik dan pada bagian mana bercak nekrotik itu berada?

    ReplyDelete
  52. Terimakasih untuk informasi yang diberikan. Pada penjelasan tentang ekologi dan daur penyakit dijelaskan bahwa jamur antraknos dan antraknose jeruk nipis merupakan pengoloni jaringan terluka dan jaringan lemah. Mengapa demikian ? Lalu bagaimana jamur ini dapat bertahan pada kayu ranting mati kemudian dapat melakukan penyebaran melalui percikan air hujan, embun dan irigasi curah ? Terimakasih..

    ReplyDelete
  53. Jamur antraknose dapat merusak semua jenis dan kultivar serta silangannya. Jamur Colletotrichum gloeosporioides (Penz.) Penz. & Sacc. mempunyai kisaran inang yang luas, mencakup berbagai jenis tanaman dan tumbuhan liar.karenA bersifat luas berarti penyakit ini menyerang pada semua jenis jeruk ataukah hanya jeruk nipis saja?
    mohon penjelasannya,terima kasih

    ReplyDelete
  54. Antraknose merupakan penyakit jeruk yang mempunyai distribusi geografis global, termasuk terdapat di Indonesia dan di Provinsi NTT, sedangkan antraknose jeruk-nipis terdapat di Amerika dan Zanzibar. Dari pernyataan diatas yang ingin saya tanyaka bagaimana penyebaran yang sampai dari benua Amerika hingga sampai di benua Asia?

    ReplyDelete
  55. informasi penyakit ini menambah pengetahuan tentang penyakit ini.Mengapa penyakit ini dianggap kurang penting dan bagaiman cara memeriksa massa spora yang berkembang pada permukaan bercak ?

    ReplyDelete
  56. meteri diatas mejelaskan bahwa Penyakit dipandang sebagai kurang penting dibandingkan dengan penyakit lainnya, tetapi bila dibiarkan, pada kondisi lingkungan yang sesuai, dapat menimbulkan kerusakan, terutama pada tanaman tua.apakah penyakit ini hanya meyerang tanaman tua saja ? tolong berikan alasannya Terima kasih.

    ReplyDelete
  57. Apakah diantara kedua cara yang tercantum pada rekomendasi pengendalian diatas bisa menghilangkan penyakit tersebut atau hanya mengurangi saja?

    ReplyDelete