Selamat Datang

Blog ketahanan hayati jeruk ini mengajak Anda untuk berbagi informasi mengenai tanaman serta hama dan penyakit jeruk. Kami sangat mengharapkan bantuan Anda untuk berkenan berpartisipasi dengan cara menyampaikan informasi mengenai tanaman serta hama penyakit jeruk dari manapun Anda berada. Informasi dapat disampaikan dengan cara menyampaikan komentar di bagian bawah tulisan atau melalui media sosial Fb yang dikaitkan dengan blog ini. Mohon berkenan menjalin pertemanan dengan halaman Fb Ketahanan Hayati Undana dan mengikuti melalui Google+ dengan menambahkan blog ini ke lingkaran Anda.

Saturday, October 1, 2016

Penyakit Jeruk: Gumosis, Busuk Pangkal-Batang, dan Busuk-Akar Phytophthora

Penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar merupakan penyakit yang sangat merusak tanaman jeruk di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia penyakit ini mempunyai sebaran geografik yang luas, termasuk di NTT. Namun gejala gumosis pada penyakit ini sama dengan gejala gumosis pada penyakit gumosis dan busuk pangkal-buah diplodia sehingga kedua penyakit sering dikacaukan satu sama lain. Padahal, karena penyakit ini jauh lebih merusak, deteksi seharusnya difokuskan lebih terhadap penyakit ini dibandingkan dengan terhadap penyakit gumosis dan busuk pangkal-buah diplodia. Tulisan ini dimasudkan untuk memberikan panduan untuk mengidentifikasi penyakit ini di lapangan.

Nama Penyakit
Nama penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk kepada penyakit yang dalam Bahasa Inggris disebut phytophthora gummosis, foot rot, and root rot.

Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora disebabkan oleh jamur Phytophthora spp., tiga spesies yang terpenting adalah  Phytophthora nicotianae Breda de Haan 1896 Phytophthora citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Leonian, dan Phytophthora syringae (Kleb.) Kleb. Phytophthora citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Leonian merupakan penyebab penyakit di dataran tinggi yang lebih sejuk daripada di dataran rendah. Spesies Phytophthora lainnya yang juga pernah dilaporkan dapat menyebabkan penyakit pada jeruk adalah Phytophthora boehmeriae Sawada, Phytophthora cactorum (Lebert & Cohn) J. Schröt., Phytophthora cinnamomi Rands, Phytophthora citricola Sawada, Phytophthora drechsleri Tucker, Phytophthora hibernalis Carne, Phytophthora megasperma Drechsler, dan Phytophthora palmivora (E.J. Butler) E.J. Butler. Klasifikasi penyebab penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora adalah kerajaan: Chromista, filum: Oomycota, kelas: Peronosporea, ordo: Peronosporales, famili: Peronosporaceae, genus: phytophthora, dan spesies: Phytophthora nicotianae Breda de Haan 1896 Phytophthora citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Leonian, dan Phytophthora syringae (Kleb.) Kleb.

Nama Sinonim Penyebab Penyakit
Nama umum synonim berbagai spesies Phytophthora penyebab penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phtophthora adalah sebagai berikut:
  • Phytophthora nicotianae: Phloeophthora nicotianae (Breda de Haan) G.W. Wilson, Phytophthora manoana Sideris, Phytophthora parasitica Dastur, Phytophthora nicotianae var. parasitica (Dastur) G.M. Waterh., Phytophthora allii Sawada, Phytophthora melongenae Sawada, Phytophthora terrestris Sherb., Blepharospora terrestris (Sherb.) Peyronel, Phytophthora parasitica var. rhei G.H. Godfrey, Phytophthora tabaci Sawada, Phytophthora parasitica var. nicotianae Tucker, Phytophthora parasitica var. piperina Dastur, Phytophthora imperfecta var. nicotianae Breda de Haan ex Sarej., Phytophthora formosana Sawada, Phytophthora lycopersici Sawada, dan Phytophthora ricini Sawada.
  • Phytophthora citrophthora: Pythiacystis citrophthora R.E. Sm. & E.H. Sm. dan Phytophthora imperfecta var. citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Sarej.
  • Phytophthora syringae: Phloeophthora syringae Kleb. dan Nozemia syringae (Kleb.) Pethybr.

Gejala Penyakit
Daun menguning, tajuk tidak rapat, pertumbuhan pucuk terhambat, ranting mengalami mati ujung, dan bila penyakit parah maka tanaman dapat layu dan pada akhirnya mati. Permukaan batang dan cabang basah, mengeluarkan blendok berwarna cokelat keemasan, bila kulit batang diiris atau dikupas tampak kulit batang dan kayu di dalamnya berwarna kecokelatan. Pada gejala lebih berat kulit batang pecah dan mengelupas dan di sebelah bawah bagian bergejala sering tumbuh tunas air. Bila gejala mengelilingi batang maka tanaman menjadi layu sebelum kemudian pada akhirnya mati. Pada akar, penyakit menyebabkan akar berair, kehilangan warna, dan membusuk. Bila cabang akar dipotong dan ditarik, kulit akar tertinggal di dalam tanah, sehingga yang tertarik hanya bagian yang berkayu. Bila tanaman sedang berbuah, buah tidak berkembang sempurna dan banyak buah yang gugur.

Gejala penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora, A: permukaan batang basah dan gumosis, B: gumosis dan kulit batang cokelat ketika diiris, C: busuk pangkal batang dan gumosis, D dan E: busuk pangkal batang berat dengan kayu batang mengering dan pembentukan kalus, F: kayu batang mengering dan gugur daun, dan G: tanaman mati. Sumber: Citrus Diseases.

Gejala Serupa
Gejala pada batang dan cabang menyerupai gejala penyakit gumosis dan busuk pangkal buah diplodia. Namun gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora tidak menimbulkan gejala busuk batang kering dengan kulit mengelupas seperti yang ditimbulkan oleh gumosis dan busuk pangkal buah diplodia. Bagian berkayu tidak berwarna hijau kebiru-biruan sampai hitam seperti pada tanaman berpenyakit gumosis dan busuk pangkal buah diplodia.

Deskripsi Patogen
Koloni, sporangia, dan klamidospora Phytophthora nicotiana dapat diperiksa pada Gambar berikut ini. Deskripsi rinci dapat diperoleh dari PhytophthoraDB.
Phytophthora nicotianae Breda de Haan, A: pertumbuhan koloni pada medium carrot agar (kiri), Rye A agar (tengah), dan 20%V8 agar (kanan), B: miselium udara tumbuh padat dan menyebar, C: hifa tidak bersekat berdiameter 7-10 nm, D: pola percabangan miselium, E, H, dan I: sporangium bundar dengan papila yang tampak jelas, F: sporangium interkalar, G dan M; klamidospora, H: J dan K: bentuk sporangium tidak beraturan, L: lubang sporangium berukuran sempit. Sumber: A, I, dan M: PMN, D dan H: PMN, C dan E-G: AJFAND, J-L: PhytophthoraDB.
Koloni, miselium, dan sporangia Phytophthora citrophthora dapat diperiksa pada Gambar berikut ini. Deskripsi rinci dapat diperoleh dari PhytophthoraDB.
Phytophthora citrophthora (R.E. Sm. & E.H. Sm.) Leonian: A: pertumbuhan koloni pada medium carrot agar (kiri), Rye A agar (tengah), dan 20%V8 agar (kanan), B: pola pertumbuhan koloni, C: hifa tak bersekat dengan diameter 6-7 nm, D-F dan H: sporangium ovoid asimetrik dengan papila yang tampak jelas, G dan J: sporangium dengan lebih dari satu papila, dan I: lubang sporangium berukuran sedang. Sumber: A: PMN, B-G: AJFAND, H dan J: PMN, I: PhytophthoraDB
Koloni, miselium, sporangia, dan oospora Phytophthora syringae dapat diperiksa pada Gambar berikut ini. Deskripsi rinci dapat diperoleh dari PhytophthoraDB.
Phytophthora syringae (Kleb.) Kleb.,A: pertumbuhan koloni pada medium carrot agar (kiri), Rye A agar (tengah), dan 20%V8 agar (kanan), B: miselium udara yang tumbuh menyebar, C: hifa halus tidak bersekat, D dan E: hifa mengalami pembengkakan membulat berantai, F: sporangia ovoid, semipapilat, dan persisten, dan G:oospora. Sumber: A dan G: PMN, B-D dan F: AJFAND, E: PMN
Silahkan klik tautan pada jenis-jenis Phytophthora berikut: Phytophthora boehmeriae Sawada, Phytophthora cactorum (Lebert & Cohn) J. Schröt., Phytophthora cinnamomi Rands, Phytophthora citricola Sawada, Phytophthora drechsleri Tucker, Phytophthora hibernalis Carne, Phytophthora megasperma Drechsler, dan Phytophthora palmivora (E.J. Butler) E.J. Butler. untuk memperoleh deskripsi jenis-jenis Phytophthora yang juga dapat menyebabkan penyakit pada tanaman jeruk.:

Kisaran Inang
Phytophthora nicotianae mempunyai kisaran inang yang mencakup 255 genera dalam 90 famili, Phytophthora citrophthora mencakup 88 genera dalam 51 famili, dan Phytophthora syringae mencakup 29 genera dalam 14 famili tumbuhan. Semua jenis jeruk batang atas rentan terhadap penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora, sedangkan batang atas pada umumnya toleran terhadap busuk akar dan pangal batang, dengan peringkat dari kurang ke paling toleran sebagai berikut: jeruk cina Cleopatra, jeruk masam, jeruk Rough Lemon, Rangpur lime, Carrizo, dan Troyer. Trifoliate, Swingle citrumelo, Yuman and alemow sangat tahan terhadap infeksi pada batang dan toleram terhadap busuk akar, Swingle citrumelo merupakan batang bawah yang paling toleran.

Ekologi dan Daur Penyakit
Phytophthora dapat dapat diisolasi dari dalam air di seluruh dunia, yang dalam kondisi yang menguntungkan memproduksi zoospora dapat berenang dalam air dalam jumlah banyak. Zoospora ini merupakan inokulum yang terbawa air hujan maupun air irigasi. Ketika sampai ke permukaan akar, zoospora membentuk kista yang kemudian berkecambah dan melakukan penetrasi melalui ujung akar atau luka pada akar maupun permukaan batang. Selain itu, Phytophthora dapat masuk melalui luka yang ditimbulkan oleh hama, terutama oleh kumbang Diaprepes abbreviatus.

Diagnosis
Untuk persiapan mengidentifikasi patogen, silahkan baca panduan mengidentifikasi Phytophthora. Kunci identifikasi berdasarkan gejala dan tanda penyakit tersedia pada situs Citrus Diseases, sedangkan identifikasi molekuler dapat diperoleh dari PhytophthoraDB.

Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora terdapat di setiap pusat produksi jeruk di dunia, termasuk pusat produksi jeruk di Indonesia. Namun di Indonesia, penyakit gumosis dan busuk pangkal buah diplodia lebih dikenal dan penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora cenderung kurang mendapat perhatian.

Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora perlu dilakukan di pada pembibitan maupun pada tanaman di lapangan. Pada pembibitan, perlu dipilih lokasi yang terhindar dari aliran limpasan air hujan, digunakan batang bawah yang tahan atau toleran terhadap infeksi Phytophthora spp., serta penggunaan bahan tanam dan air pengairan yang bebas Phytophthora. Pada tanaman di lapangan, perlu dibuat saluran drainase untuk mengalirkan limpasan air hujan, penggunaan alat yang telah didisinfeksi, pemangkasan dan pembakaran cabang dan batang yang menunjukkan gejala gumosis, dan penggunaan insektisida untuk mengendalikan kumbang diaprepes dan fungisida untuk mengendalikan Phytophthora spp. Silahkan kunjungi UF/IFAS Extension dan UC IPM untuk memperoleh informasi rinci mengenai pengelolaan penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora secara terpadu.

Catatan Penting
Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora dilaporkan berasosiasi positif dengan kumbang diaprepes dan dengan penyakit huanglongbing sehingga pengelolaannya perlu dikaitkan dengan pengelolaan hama dan penyakit tersebut.

52 comments:

  1. Informasi ini bermanfaat bagi saya dalam hal menambah pengetahuan saya mengenai jenis-jenis penyakit pada jeruk, salah satunya penyakit yaitu gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora yang pernah saya jumpai pada daerah saya di kota soe, sehingga dapat mengetahui bagaimana pengendalian yang harus dilakukan.Pertanyaan saya serangan penyakit ini terjadi pada saat apa saja? Pada saat pertumbuhan atau pada saat sudah mulai menghasilkan buah ? karena jika serangan ini terjadi pada saat berbuah yang saya lihat didaerah saya buahnya berukuran kecil dan lama-kelamaan buah tersebut akan gugur dengan sendirinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih, silahkan informasi mengenai penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora ini disebarkan kepada masyarakat di kota Soe dan sekitarnya, sehingga semakin banyak yang mengetahui mengenai penyakit jeruk yang sangat mematikan ini. Penyakit ini dapat diderita oleh tanaman jeruk sebelum atau setelah berbuah dan sama-sama mematikannya.

      Delete
  2. Setelah membaca tulisan ini, saya mendapatkan banyak manfaat diantaranya saya dapat mengetahui informasi tentang penyakit jeruk Gumosis, Busuk Pangkal-Batang dan Busuk-Akar Phytophthora. Yang ingin saya tanyakan kondisi lingkungan seperti apa yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan ketiga penyakit diatas?
    Di daerah saya dikabupaten belu, penyakit yang telah disebutkan diatas pernah saya jumpai pada tanaman nangka dan tanaman mangga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kondisi lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar phytophthora adalah kondisi tanah yang lembab dan/atau tergenang air.

      Delete
  3. Postingan ini bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang jenis penyakit yang menyerang tanaman jeruk khususnya penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora, selian itu jenis penyakit ini dikatakan telah banyak menyebar di Indonesia khususnya daerah NTT, oleh sebab itu saya merasa penting untuk saya agar mengetahui lebih banyak tentang penyakit ini dan juga cara pengendaliannya.
    Pertanyaan saya, apakah blendok yang dikeluarkan oleh tanaman jeruk sebagai efek dari terserangnya penyakit gumoris ini jika terkena bagian tanaman jeruk lain yang masih sehat maka tanaman jeruk tersebut akan ikut terinfeksi peyakit ini?

    ReplyDelete
  4. Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang penyakit pada jeruk yang salah satunya yaitu penyakit Gumosis, Busuk Pangkal-Batang, dan Busuk-Akar Phytophthora.
    Dalam uraian materi ini saya kurang mengerti tentang batang bawah yang tahan dan toleran terhadap infeksi Phytophthora spp itu seperti apa ? Mohon penjelasan Pak.

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Informasi mengenai penyakit pada jeruk ini sangat berguna bagi saya.
    Penyakit gumosis, busuk pangkal Batang dan busuk akar phytophthora terdapat disetiap pusat produksi jeruk di dunia, termasuk pusat produksi jeruk di Indonesia. Yang ingin saya tanyakan mengapa ketiga jenis penyakit ini kurang mendapat perhatian sedangkan di awal di katakan bahwa ketiga jenis penyakit ini sangat merusak??

    ReplyDelete
  7. informasi ini sangat bermanfaat bagi saya
    Mengapa DetEksi tidak memfokuskan LEBIH Terhadap penyakit Penyanyi dibandingkan DENGAN Terhadap penyakit gumosis ?

    ReplyDelete
  8. Apa perbedaan dari serangan penyakit gumosis ini dengan busuk pangkal diplodia,sehingga dikatakan bahwa penyakit ini jauh lebih merusak ?

    ReplyDelete
  9. Informasih mengenai penyakit ini sangat bermanfaat bagi saya, karena saya dapat mengetahui cara pengendalian dari penyakit Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora pada tanaman jeruk. Dengan melihat dari yang mana pembibitan, perlu dipilih lokasi yang terhindar dari aliran limpasan air hujan, digunakan batang bawah yang tahan atau toleran terhadap infeksi Phytophthora spp., serta penggunaan bahan tanam dan air pengairan yang bebas Phytophthora.seperti yang di jelaskan.
    Pertanyaan saya. Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora dilaporkan berasosiasi positif dengan kumbang diaprepes apa alasan utama di katakan berasosiasi positif?
    Sedikit tambahan informasih mengenai penyakit ini, Penyakit ini bukan hanya menyerang tanaman jeruk akan tetapi mengenai jenis tanaman lainnya seperti tanaman mangga, nangka dan juga asam saperti yang saya lihat terdapat di daerah saya di Amarasi.

    ReplyDelete
  10. yang ingin saya tanyakan, bisakah bapak dapat memberikan salah satu contoh bahan tanam air yang terbebas phytophara ? penyakit ini saya sering jumpai didaerah saya,tetapi penduduk setempat tidak melakukan ppenanggulangan.

    ReplyDelete
  11. dalam penjelasan bapak, cara pengendalian slah satu adalah pemangkasan cabang. yang ingin saya tanyakan apakah kulit yang tertinggal ditanah, dapat menyebarkan penyakit atau tidak ?

    ReplyDelete
  12. Penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar merupakan penyakit yang sangat merusak tanaman jeruk di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. yang ingin saya tanyakan apakah pengendalian penyakit ini juga sudah lebih baik ?

    ReplyDelete
  13. bermanfaat sekali,, karena menambah pengetahuan saya akan jenis penyakit ini. karena penyakit ini sering dijumpai pada tanaman jeruk dan lainnya.

    Bila cabang akar dipotong dan ditarik, kulit akar tertinggal di dalam tanah, sehingga yang tertarik hanya bagian yang berkayu. pertanyaannya adalah : apakah ada efek sampingnya jikalau kulit akar yang tertinggal dalam tanah ? akankah penyakit ini terus berkembangbiak ?

    ReplyDelete
  14. informasi inisangat berguna dan bermanfaat bagi saya khususnya untuk mengetahui jenis penyakit pada jeruk,yang ingin saya tanyakan jelaskan proses terjadinya Permukaan batang dan cabang mengeluarkan blendok berwarna cokelat keemasan?

    ReplyDelete
  15. jika kita mengambil bledok berwarna cokelat keemasan pada Penyakit gumosis,busuk pangkal-batang dan dioleskan pada tanaman jeruk yang lain yang sedang luka apakah tanaman tersebut akan tertular penyakit gumosis,busuk pangkal-batang?

    ReplyDelete
  16. informasi yang sangat bermanfaat bagi saya . terdapat informasi yang mengatakan "gejala gumosis pada penyakit ini sama dengan gejala gumosis pada penyakit gumosis dan busuk pangkal-buah diplodia sehingga kedua penyakit sering dikacaukan satu sama lain" yang ingin saya tanyakan bagaimana caranya membedakan kedua jenis penyakit ini jika kedua gejalanya sama?

    ReplyDelete
  17. Materi ini sangat membantu dan menarik untuk dipelajari, dari materi diatas saya membaca bahwa disitu dijelaskan bahwa penyakit Gumosis, Busuk pangkal-batang, dan Busuk-Akar Phytiphthora menyerang pada batang, akar dan pangkal buah. Dan pertanyaan saya apakah jenis penyakit ini bisa menyerang pada buah dan menimbulkan buah menjadi busuk?

    ReplyDelete
  18. Materi ini sangat bermanfaat bagi saya, setelah saya membaca ada satu pertanyaan yang muncul yaitu dalam hal penyebaran dan Distribusi Geografis, hal apa yang menjadi alasan penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar, phytoptora cenderung kurang mendapat perhatian ? apakah penyakit ini tidak terlalu berbahaya, atau bagaimana ? mohon penjelasan. Terimakasih.

    ReplyDelete
  19. Gummosis inimerupakan penyakit yang sangat merusak tanaman didunia termasuk di Indonesia dan pesebarannya sangat meluas termasuk di NTT.
    Yang saya mau tanyakan disini: di daerah mana sajakah yang terkena penyakit ini paling parah ? dan apakah letak geografis dan keadaan iklim dari suatu daerah dapat mempengaruhi persebaran penyakit ini? Mohon penjelasan bapak.

    ReplyDelete
  20. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
    yang ingin saya tanyakan, Apakah penyakit ini menyerang pada umur tertentu dari tanaman jeruk?

    ReplyDelete
  21. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang jenis penyakit pada jeruk yaitu Gumosis, Busuk Pangkal-Batang, dan Busuk-Akar Phytophthora. Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana cara Phytophthora yang dapat masuk melalui luka yang ditimbulkan oleh hama, apakah dibawah oelh hama tersebut atau dengan cara lain dalam penyebaranya?

    ReplyDelete
  22. Pada penyebaran dan distribusi geografis, penyakit gumosis,busuk pangkal batang,dan busuk akar phytophtora terdapat di setiap pusat produksi jeruk di dunia, termasuk pusat produksi jeruk di indonesia. Namun di indonesia penyakit gumosis dan busuk pangkal buah diplodia lebih di kenal dan penyakit gumosis dan busuk akar phytophtora cenderung mendapat perhatian.
    Mengapa demikian? Mohon penjelasan bapak.

    ReplyDelete
  23. apakah penyakit ini hanya dapat dikendalikan dengan cara pembibitan ? mohon penjelasan dari Bapak !

    ReplyDelete
  24. Informasi yang sangat bermanfaat, yang ingin saya tanyakan,tentang penggunaan alat yang telah didisinfeksi. Arti dari alat yang telah didisinfeksi itu apa ?

    ReplyDelete
  25. Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora,biasanya menyerang saat tumbuhan umur berapa?

    ReplyDelete
  26. gejala busuk pangkal buah berkembang setelah panen pada suhu dan kelembaban yang sesuai dengan kebutuhan patogen. yang ingin saya tanyakan adalah pada suhu dan kelembaban berapakah patogen tersebut dapat hidup ?

    ReplyDelete
  27. Penyakit Jeruk: Gumosis, Busuk Pangkal-Batang, dan Busuk-Akar Phytophthora. Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar phytophthora dilaporkan berasosiasi positif dengan kumbang diaprepes dan dengan penyakit huanglongbing sehingga pengelolaannya perlu dikaitkan dengan pengelolaan hama dan penyakit tersebut. Bagaimana caar yang efisien untuk pengelolaan hama dan penyakit tersebut secar bersamaan.?

    ReplyDelete
  28. Informasi penyakit Gumosis, Busuk Pangkal-Batang, dan Busuk-Akar Phytophthora jeruk yang terdapat pada tanaman jeruk sangat bermanfaat bagi saya untuk mengetahui ciri-ciri jeruk yang telah terkena penyakit ini.yang ingin saya tanyakan apakah jenis penyakit ini dapat menurunkan kualitas dari dari tanaman jeruk?

    ReplyDelete
  29. informasi ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya.
    telah dijelaskan bahwa penyakit ini jauh lebih merusak, deteksi seharusnya difokuskan lebih terhadap penyakit ini dibandingkan dengan terhadap penyakit gumosis dan busuk pangkal-buah diplodia. apakah ada perbandingan yang membuat deteksi lebih difokuskan pada penyakit gumosis dan busuk pangkal buah diplodia,tolong bapak jelaskan!

    ReplyDelete
  30. Informasi dalam tulisan ini sangat bermanfaat karena penyakit ini sudah mempunyai sebaran geografik yang luas termasuk di NTT. Pertanyaan saya, Selain kumbang Diaprepes abbreviatus, apa saja jenis hama lain yang dapat menyebabkan luka sehingga membuka jalan masuk bagi patogen?

    ReplyDelete
  31. Apa efek dari Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar ?

    ReplyDelete
  32. KOMENTAR ; Postingan ini bermanfaat bagi saya karena dpat menambah pengetahuan itu, selian itu jenis penyakit ini dikatakan telah banyak menyebar di Indonesia khususnya daerah NTT, oleh sebab itu saya merasa penting untuk saya lebih mengetahui lebih banyak tentang penyakit ini dan jug acara pengendaliannya. Pertanyaan saya, Penyakit Jeruk: Gumosis, Busuk Pangkal-Batang, dan Busuk-Akar Phytophthora dapat menular ke bagian lain dengan di bantunya hama seperti kumbang ke bagian tubuh lainya ?

    ReplyDelete
  33. Informasi ini sangat bermanfaat. Jika penyakit ini menyerang di 1 tanaman jeruk yg berada pada kebun jeruk apakah akan berpengaruh pada jeruk yang lain ?

    ReplyDelete
  34. Informasi ini sangat penting karena bisa menambah wawasan saya tentang penyakit pada tanaman.
    Jenis penyakit gumosis ini apakah hanya menyerang pada tanaman jeruk? Karena saya pernah melihat penyakit ini pada tanaman mangga. Mohon jawabannya

    ReplyDelete
  35. Selai phytopora yanng ditimbulkan oleh kumbang diiaprepes abbreviants apakah masih ada virus lain yang dibawah oleh hama ini?

    ReplyDelete
  36. Informasi mengenai Penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk akar sangat penting bagi saya. Mau saya tanyakan adalah organ dalam batang apa yang diserang sehingga jika dikupas berwarna cokelat bahkan akhirnya batang tersebut mati ?

    ReplyDelete
  37. Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya
    Mananggapi informasi bapak penyakit ini apakah hanya menyerang pada pohonnya saja dan kalaupun menyerang pada buah bagaimana xara yang dilakukan petani untuk mengatasinya?

    ReplyDelete
  38. Penyakit gumosis, busuk pangkal batang, dan busuk akar merupakan penyakit d engan tingkat serangan yang berlangsung secara bertahap. Selain itu, salah satu pola penyebarannya memanfaatkan air sebagai media. Ditambhakan aktifitas kumbang diaprepes membatu tingkat seranga penyakit-penyakit ini.
    Dengan memperhatikan rangkaian penyebab munculnya penyakit ini,apakah pola penanganan lebih ke arah preventif treatment?
    Trimaksh.

    ReplyDelete
  39. Pada penyakit ini, Patogen yang merusak adalah jamur Phytophthoraspp. Apakah mungkin pada suhu atau kondisi geografis tertentu jamur ini bisa mati atau justru dapat berkembang dengan baik ?

    ReplyDelete
  40. kenapa harus melabur batang dan cabang dengan bubur california atau fungsida yang berbahan aktif Cu pada awal da akhir musim hujan?

    ReplyDelete
  41. Trimakasi untuk informasinya..Apakah cara pengendalian antara penyakit in dengn penyakit gumosis diploid sama??
    Bagaimaan pemerintah NTT menyikapi masalah ini?

    ReplyDelete
  42. yang saya lihat dan amati penyakit busuk pangkal-batang juga terdapat pada tanaman mangga, apakah demikian? jika ya, apakah yang menyebabkan itu adalah jamur yang sama yaitu jamur Phytophthora spp?

    ReplyDelete
  43. Apakah tidak ada cara lain untuk mengendalikan penyakit gumosis selain dilakukan pengwndalian pada pembibitan dan tanaman di lapangan??

    ReplyDelete
  44. Terimakasih untuk materi yang diberikan. Seperti yang dijelaskan diatas gejala gumosis pada penyakit busuk pangkal batang dan busuk akar sama dengan gumosis busuk pangkal buah diplodia. Apakah ada cara atau ciri khas tertentu dari penyakit ini yang dapat memudahkan kita dalam membedakannya ? Terimakasih..

    ReplyDelete
  45. dari gambar yang telah dipaparkan, saya baru mengetahui penyakit ini tersebut. bukan hanya pada tanaman jeruk melainkan juga saya melihat pada tanaman lain seperti tanaman mangga juga mengeluarkan getah seperti ini. apakah pada tanaman lain yang mengeluarkan getah seperti ini dikatakan penyakit tersebut?

    ReplyDelete
  46. Pembibitan, Perlu dipilih LOKASI Yang terhindar Dari Aliran limpasan hujan udara. Dari pernyataan di atas yang ingin saya tanyakan syarat atau ketentukan apa saja untuk memilih lokasi ?

    ReplyDelete
  47. Informasi mengenai penyakit pada jeruk ini sangat berguna bagi saya.
    Penyakit gumosis, busuk pangkal Batang dan busuk akar phytophthora terdapat disetiap pusat produksi jeruk di dunia, termasuk pusat produksi jeruk di Indonesia. Yang ingin saya tanyakan mengapa ketiga jenis penyakit ini kurang mendapat perhatian sedangkan di awal di katakan bahwa ketiga jenis penyakit ini sangat merusak??

    ReplyDelete
  48. Terima kasih atas informasi yang diberikan. Penyakit gumosis, busuk pangkal-batang, dan busuk-akar merupakan penyakit yang sangat merusak tanaman jeruk di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia penyakit ini mempunyai sebaran geografik yang luas, termasuk di NTT. Bagia apa yang sangat disukai patogen atau menjadi bagian utama penyerangan patogen penyakit ini? Langkah efisien apa yang dapat diambil petani bila gejala penyakit ini mulai muncul pada tanaman jeruk milikya? Terima kasih

    ReplyDelete
  49. Setelah membaca materi ini,dijelaskan bahwa penyakit ini bisa menyerang di bagian akar dan batang jeruk.Berarti kalau penyakit ini menyerang pada akarnya otomatis tanamannya mati.Pertanyaan saya,bagaimana kalau penyakit busuk ini menyerang pada batang bagian atas,tapi bagian busuknya di potong.Apakah bagian batang yang tersisah masih bisa tumbuh tunas baru dan bisa bertahan hidup atau tidak?

    ReplyDelete
  50. Postingan ini sangat bermanfaat bagi saya untuk mempelajarinya.dari tulisan diatas saya mau bertanya bagaimana cara kita untuk mengidentifikasi penyakit ini dilapangan langsung??

    ReplyDelete