Selamat Datang

Blog ketahanan hayati jeruk ini mengajak Anda untuk berbagi informasi mengenai tanaman serta hama dan penyakit jeruk. Kami sangat mengharapkan bantuan Anda untuk berkenan berpartisipasi dengan cara menyampaikan informasi mengenai tanaman serta hama penyakit jeruk dari manapun Anda berada. Informasi dapat disampaikan dengan cara menyampaikan komentar di bagian bawah tulisan atau melalui media sosial Fb yang dikaitkan dengan blog ini. Mohon berkenan menjalin pertemanan dengan halaman Fb Ketahanan Hayati Undana dan mengikuti melalui Google+ dengan menambahkan blog ini ke lingkaran Anda.

Sunday, October 9, 2016

Penyakit Jeruk: Kudis Jeruk

Penyakit kudis jeruk merupakan penyakit yang umum dialami oleh anakan batang bawah di pesemaian, khususnya bila yang digunakan sebagai batang bawah adalah jenis jeruk yang rentan seperti jeruk RL. Namun demikian, penyakit kudis jeruk juga dapat merusak tanaman dewasa dari kultivar jeruk lainnya yang rentan. Penyakit ini dapat menjadi penyakit yang turut merusak di pesemaian maupun pada tanaman dewasa bila kondisi lingkungan, khususnya suhu dan kelembaban nisbi mendukung perkembangan penyakit. Pada tulisan ini disajikan uraian mengenai penyakit kudis jeruk yang tersebar luas di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Nama Penyakit
Nama penyakit kudis dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk nama penyakit yang dalam Bahasa Inggris disebut citrus scab

Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Nama ilmiah berlaku bagi jamur penyebab penyakit kudis jeruk adalah Elsinoe fawcettii Bitancourt & Jenkins 1936 yang merupakan teleomorf bagi jamur anamorf Sphaceloma fawcettii Jenkins (1925). Klasifikasi jamur Elsinoë fawcettii adalah kerajaan: Fungi, filum Ascomycota, sub-filum: Pezizomycotina, kelas: Dothideomycetes, sub-kelas: Dothideomycetidae, ordo Myriangiales, famili: Elsinoaceae, genus Elsinoe, dan spesies Elsinoe fawcettii Bitancourt & Jenkins 1936.

Nama Sinonim Penyebab Penyakit
Nama ilmiah sinonim untuk jamur Elsinoë fawcettii dapat diperoleh dari Species Fungorum dan MycoBank.

Gejala dan Tanda Penyakit
Gejala dapat terjadi pada daun, ranting, batang anakan, dan buah. Kudis baru merupakan gabungan antara jamur dan jaringan inang, merupakan permukaan terangkat yang berwarna pink sampai cokelat cerah. Luka awal menyerupai menyerupai gejala baru kanker jeruk dan dapat mempunyai tepi yang berair. Seiring dengan perkembangan, permukaan terangkat semakin jelas dan pada akhirnya menggabus dan permukaannya pecah-pecah, berubah warna menjadi cokelat kekuningan dan pada akhirnya abu-abu kotor. Kudis pada jeruk sitrun, jeruk cina tangerine dan jeruk masam terangkat dari permukaan sekitarnya, kudis pada jeruk gedang hampir sama tinggi dengan permukaan di sekitarnya. Gejala dan tanda penyakit rinci dapat diperoleh dari Plantwise Knowledge Bank.

Gejala kudis jeruk, A-C: kudis pada permukaan atas daun jeruk masam, D: gejala pada permukaan bawah daun, E dan F: gejala berupa tonjolan mengerucut pada permukaan bawah daun, G dan H: gejala pada buah, I: gejala pada buah jeruk RL, dan J: gejala pada buah tangelo. Sumber, A-G: Citrus Diseases,  H-I: Plantwise Knowledge Bank
Gejala dan Tanda Serupa
Gejala awal menyerupai gejala awal kanker jeruk. Gejala selanjutnya menyerupai gejala yang disebabkan oleh jamur sekerabat Elsinoë australis Bitancourt & A.E. Jenkins dan jamur anamorf Sphaceloma fawcettii A.E. Jenkins var. scabiosa (McAlpine & Tryon) A.E. Jenkins. Unduh dan periksa data sheet EPPO untuk membedakan. Uraian mengenai penyakit kudis jeruk yang disebabkan oleh Elsinoë australis dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium dan Tropical Plant Pathology.

Deskripsi Ringkas Patogen
Koloni Elsinoë fawcettii  tumbuh sangat lambat pada medium PDA, tetapi membentuk koloni khas setelah 4-6 hari. Namun pertumbuhan koloni mudah dikalahkan oleh jamur kontaminan. Untuk menghindari hal ini dapat digunakan media selektif yang terdiri atas campran PDA, dodine, streptomisin sulfat, dan tetrasiklin hidroklorida. Warna koloni pada media PDA bervariasi bergantung pada isolat, berkisar dari ochraceous pucat (ochre colored) sampai vinaceous gelap (red colored) di bagian tengah koloni.

Jamur membentuk askomata tersebar, berbentuk menggelembung di bagian bawah, membundar lonjong, sampai menyerupai elips, berwarna cokelat gelap, lebar sampai 120 µm, terbentuk dari hifa pseudo-parenkima. Askus berbentuk bundar memanjang sampai eliptis, berdinding tebal pada bagian atas, terdiri aras 8 spora, berukuran 12-16 µm. Askospora tembus cahaya, bundar memanjang eliptis, bersekat 1-3, biasanya mengecil di bagian sekat tengah, berukuran 10-12 x 5-6 µm.Aservulus epidermal atau sub-epidermal, tersusun atas paseudo-parenkima tembus cahaya atau berwarna cokelat pucat. Sel konidiogen terbentuk langsung dari sel-sel atas pseudo-parenkima atau dari sel konidiofora bersekat 0-2, monofilidik sampai polifilidik, terminal, terpadu, tembus cahaya atau cokelat pucat, berukuran 12-22 x 3-4 µm. Konidia tembus cahaya, tanpa sekat, berbentuk elipsoidal, berukuran 5-10 x 2-5 µm. Deskripsisi lengkap dapat diperoleh dari MycoBank dan data sheet EPPO.

Kisaran Inang
Kudis jeruk merupakan penyakit yang merusak hanya pada jenis atau kultivar jeruk tertentu, khususnya anakan batang bawah jeruk RL, jeruk masam, jeruk Rangpur, dan citrange Carrizo, serta batang atas tangor Murcott, tangor Temple, dan beberapa silangan jeruk cina tangerine lainnya. Jarang-jarang dapat ditemukan pada jeruk gedang. Kisaran inang lengkap dapat diperoleh dari data sheet EPPO.

Ekologi dan Daur Penyakit
Perkembangan penyakit kudis sangat dipengaruhi oleh suhu dan kelembaban, kelembaban merupakan faktor yang lebih penting di kawasan tropika. Kudis tidak berkembang di kawasan beriklim mediterania. Konidia terbentuk pada luka kudis muda pada kisaran suhu 7-30oC (optimal pada 20-30oC dan kelembaban nisbi 66-100% dan pada luka kudis lama pada kisaran suhu 10-28oC (optimal 20-24oC) dan kelembaban nisbi 84-100%. Produksi konidia dan infeksi optimal memerlukan kelembaban nisbi 100% dan adanya lapisan air pada permukaan daun. Konidia berkecambah pada kisaran suhu 13-32oC (optimal 26oC) dan memerlukan waktu inkubasi minimum 5 hari.

Diagnosis
Diagnosis dengan berdasarkan gejala dapat dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi dalam jaringan Citrus Diseases.

Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyebaran dalam jarak dekat menggunakan konidia dengan perantaraan percikan air hujan, embun, atau irigasi curah, penyebaran jarak jauh menggunakan askospora dengan perantaraan angin. Penyebaran jarak jauh juga dapat terjadi menggunakan konidia dan askospora dengan perantaraan bibit.

Rekomendasi Pengendalian
Penyakit kudis jeruk dapat dikendalikan dengan menggunakan cara budidaya, genetik, dan kimiawi. Pengendalian cara budidaya dapat dilakukan dengan melakukan pembibitan di lokasi yang kering atau di dalam rumah kaca. Pengendalian dengan kultivar tahan sebaiknya dilakukan di tempat-tempat di mana penyakit kudis merupakan masalah. Pengendalian cara kimiawi dilakukan dengan melakukan penyemprotan pesemaian batang bawah dan tanaman rentan dewasa dengan menggunakan fungisida protektan berbahan aktif tembaga, ferbam, thiram, difenoconazole atau chlorothalonil dan dengan menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif benomyl atau carbendazim, khususnya menjelang tanaman bertunas.

Catatan Penting
Penyakit kudis di Timor Barat terutama terdapat pada pesemaian batang bawah menggunakan jeruk RL.

59 comments:

  1. Informasi ini berguna bagi saya dalam hal menambah pengetahuan saya mengenai penyakit jeruk yaitu penyakit kudis yang baru saya ketahui beserta gejala dan pengendaliannya serta informasi yang lainnya. Yang ingin saya tanyakan faktor apa yang menyebabkan jenis jeruk RL rentan terhadap penyakit ini ? dimana jeruk ini merupakan jeruk batang bawah yang terdapat pada daerah saya di Soe.

    ReplyDelete
  2. Dengan membaca tulisan penyakit kudis jeruk, saya merasa wawasan saya tentang penyakit pada tanaman jeruk menjadi semakin bertambah. Penyakit kudis jeruk dapat menjadi penyakit yang turut merusak dipersemaian maupun pada tanaman dewasa bila kondisi lingkungan, khususnya suhu dan kelembaban nisbi mendukung perkembangan penyakit. Yang ingin saya tanyakan jika kondisi lingkungan tanaman jeruk sewaktu-waktu berubah atau kondisi lingkungannya tidak sesuai untuk mendukung perkembangan penyakit kudis, apakah penyakit tersebut masih tetap dapat bertahan?

    ReplyDelete
  3. gejala penyakit kudis pada tanaman jeruk menyerupai gejala baru kanker jeruk namun seiring perkembangan mulai menunjukan perbedaan. lalu, apakah dalam proses identifikasi penentuan jenis penyakit jeruk dilakukan setelah terjadi perubahan ataukan pada awal gejala serangan sudah ditentukan jenis penyakitnya?

    ReplyDelete
  4. Oleh karena penyakit kudis ini dapat mneyerang daun, ranting, batang anakan, dan buah. Yang ingin saya tanyakan khususnya serangan penyakit kudis pada buah, apakah penyakit ini menyerang buah pada saat buah masih berada di pohon, atau pada gudang penyimpanan? Atau bahkan keduanya? Kemudian pada penjelasan diatas dikatakan bahwa penyakit ini jarang ditemukan pada jeruk gedang? Mengapa?

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya.
    Dalam tulisan ini disebutkan bahwa luka awal menyerupai gejala baru kanker jeruk dan dapat mempunyai tepi yang berair. Yang ingin saya tanyakan bagaimana dengan yang bertepi kering? Mohon penjelasannya Pak.

    ReplyDelete
  7. informsi ini menambah pengetahuan saya
    Mengapa perkembangan penyakit kudis Sangat dipengaruhi Oleh Suhu Dan kelembaban, kelembaban merupakan faktor Yang LEBIH Penting di Kawasan tropika.dan Kudis TIDAK Berkembang di Kawasan beriklim mediterania ?

    ReplyDelete
  8. informasi ini berguna bagi saya dalam menambah wawasan saya,tapi saya kurang mengerti mengenai penyebaran jarak dekat dengan konidia serta jarak jauh yang juga dapat melalui konidia dan aksospora.Mohon penjelasan Bapak

    ReplyDelete
  9. konidia terbentuk pada luka kudis baru yaitu pada suh 7-30oC (Optimal pada 20-30oC dan kelembaban nisbi yaitu pada 66-100%), yang ingin saya tanyakan, apakah yang dimaksud dengan kelembaban nisbi ?

    ReplyDelete
  10. Informasih ini sangat bermanfaat bagi saya, yang mana saya dapat mengetahui bahwa gejala penyakit bukan hanya mengenai buah atau salah satu komonen dari tanaman jeruk akan tetapi Gejala dapat terjadi pada daun, ranting, batang anakan, dan buah.
    pertanyaan saya. Apakah penyakit kudis yang menyerang tanaman jeruk ini berdampak juga pada saat mengonsumsinya atau hanya pada tanaman saja. Jika berdampak, apa pengaruh dari penyakit kudis ini terhadap para pengkonsumsi? Dan jika tidak berpengaruh apakah sudah di cek oleh pihak yang berwajib bahwa tidak terdapat efek samping pada saat mengonsumsinya jeruk yang terkena kudis tersebut?

    ReplyDelete
  11. diagnosis dengan berdasarkan gejala dapat dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi dalam jaringan citrus diseases. Yang ingin saya tanyakan , bisakah bapak menjeaskan bagaiman cara menggunakan kunci identifikasi tersebut ?

    ReplyDelete
  12. Informasih ini sangat bermanfaat bagi saya, sehingga saya bisa mengetahui bahwa gejala penyakit bukan hanya mengenai buah atau salah satu komonen dari tanaman jeruk akan tetapi gejala dapat terjadi pada daun, ranting, batang anakan, dan buah.
    yang ingin saya tanyakan, Apakah penyakit kudis yang menyerang tanaman jeruk ini berdampak hanya pada tanaman saja atau ketika kita mengkonsumsi? mohon penjelasannya !

    ReplyDelete
  13. apa kesamaan dan perbedaan jeruk AC, D,E dan F ,G dan H,I dan J ?

    ReplyDelete
  14. pada tingkat suhu berapa dan kelembaban manakah yang dapat menyebabkan penyebaran penyakit ini terjadi ?

    ReplyDelete
  15. penyakit kudis di timor barat terutama terdapat pada persemaian batang bawah menggunkan jerul RL. yang ingin saya tanyakan apa yang imaksud dengan jerul RL dan jenis-jenisnya?

    ReplyDelete
  16. tulisan ini menambah pengetahuan saya tentang penyakit pkudis jeruk.


    dikatakan bahwa penyebaran penyakit ini salah satunya melalui percikan air hujan. pertanyaannya adalah bagimana percikan air hujan mempengaruhi penyebaran penyakit ini ? apakah air hujan mengandung faktor pendukung berkembangnya penyakit kudis jeruk ? mohon penjelasan bapak..


    seperti pada gambar diatas,, di kampung saya sering menyebutnya dengan jeruk purut. dan sebutan lokalnya adalah " MUDE Paran "

    ReplyDelete
  17. tulisan ini menambah pengetahuan saya tentang penyakit pkudis jeruk.


    dikatakan bahwa penyebaran penyakit ini salah satunya melalui percikan air hujan. pertanyaannya adalah bagimana percikan air hujan mempengaruhi penyebaran penyakit ini ? apakah air hujan mengandung faktor pendukung berkembangnya penyakit kudis jeruk ? mohon penjelasan bapak..


    seperti pada gambar diatas,, di kampung saya sering menyebutnya dengan jeruk purut. dan sebutan lokalnya adalah " MUDE Paran "

    ReplyDelete
  18. Informasi ini sangat bermanfat dan sekaligus menambah wawasan saya.
    Luka awal menyerupai gejala baru kanker jeruk dan dapat mempunyai tepi yang berair.Pertanyannya apakah gejala awal yang muncul masih bisa dikendalikan atau tidak?

    ReplyDelete
  19. Informasi ini sangat berguna bagi say karena dapat menambah wawasan saya.
    .yang ingin saya tanyakat apakah perbedaan antara penyakit ini dengan penyakit kudis jeruk manis?

    ReplyDelete
  20. informasi ini sangat bermanfaat untuk saya . sebelumnya saya membaca pada informasi yang lain mengatakan bahwa "Penyakit kudis jeruk biasanya terdapat pada jenis-jenis jeruk batang bawah yang rentan" dan informasi yang saat ini saya baca mengatakan bahwa "Penyakit kudis jeruk merupakan penyakit yang umum dialami oleh anakan batang bawah di pesemaian" . yang ingin saya tanyakan mengapa ada perbedaan tindakan penyakit yang di derirta ? dan apa yang menyebabkan perbedaan itu terjadi ?

    ReplyDelete
  21. artikel ini sangat berguna dalam menambah wawasan pembaca.
    apakah pencegahan/ penanggulangan penyakit ini bisa dilakukan dengan sanitasi tanaman seperti pemangkasan dan pembakaran bagian tanaman yang terkena penyakit?

    ReplyDelete
  22. Maria Valentina Bagho WeaNovember 21, 2016 at 2:31 PM

    Tulisan ini sangat bermanfaat sekali buat saya,kebetulan sekali di kampung saya, banyak sekali saya menemukan penyakit seperti ini yang menyerang tanaman jeruk. Yang ingin saya tanyakan bagaimanakah pengendalian yang tepat untuk mengurangi atau mencegah terjadinya penyakit kudis pada jeruk? Cara manakah yang paling tepat untuk mengendalikan penyakit tersebut ataukah ada cara lain, mohon penjelasan bapak

    ReplyDelete
  23. Informasi ini sangat berguna bagi saya dan menarik untuk dipelajari, mengenai penjelasan diatas bahwa Penyakit kudis jeruk biasanya terdapat pada jenis-jenis jeruk batang bawah yang rentan terhadap penyakit ini, pertanyaan saya kenapa jeruk batang bawah rentan sekali terkena penyakit?

    ReplyDelete
  24. Informasih ini sangat berguna bagi saya dari materi diatas dijelaskan bahwa Penyakit kudis jeruk merupakan penyakit yang umum dialami oleh anakan batang bawah di pesemaian, khususnya bila yang digunakan sebagai batang bawah adalah jenis jeruk yang rentan seperti jeruk RL pertanyaan saya apakh jenis penyakit ini hanya menyerang jeruk batang bawah saja?

    ReplyDelete
  25. Mengapa penyakit kudis paling suka menyerang bagian bawah anakan batang bawah di persemaian. apakah terjadi kemungkinan penyerangan terjadi pada bagian tanaman yang lain seperti akar dan daun. mohon penjelasan

    ReplyDelete
  26. Apakah buah jeruk yg terkena kudis jeruk tidak bisa dikonsumsi lagi?

    ReplyDelete
  27. Postingan ini bermanfaat bagi saya dan dapat menambah lagi wawasan untuk saya.yang ingin saya tanyakan, bagaimana cara kita membedakan penyakit kudis pada jeruk dan kudis jeruk manis?
    Apkah penyakit kudis bisa menular ke tamanan lain yang ada di sekitarnya?

    ReplyDelete
  28. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang jenis penyakit pada jeruk yaitu Kudis Jeruk. Yang ingin saya tanyakan adalah faktor apa yang menyebabkan sehingga penyakit kudis jeruk hanya dapat merusak pada jenis atau kultivar jeruk tertentu saja?

    ReplyDelete
  29. Pengendalian cara kimiawi dilakukan dengan melakukan penyemprotan pesemaian batang bawah dan tanaman rentan dewasa dengan menggunakan fungisida protektan berbahan aktif tembaga, ferbam, thiram, difenoconazole atau chlorothalonil dan dengan menggunakan fungisida sistemik berbahan aktif benomyl atau carbendazim, khususnya menjelang tanaman bertunas.apakah dengan cara ini tidak memiliki efek samping pada saat hasil tanaman ini dikonsumsi?

    ReplyDelete
  30. Informasi ini sangat menarik bagi saya. Yang ingin saya tanyakan apakah penyakit kudis jeruk ini menyebar pada semua suhu atau pada suhu tertentu?

    ReplyDelete
  31. Apa yang dimaksud dengan media PDA?

    ReplyDelete
  32. Apakah gejala serangan dan tingkat kerusakan yang dialami oleh anakan batang bawah di pesemaian sama dengan gejala pada tanaman dewasa?

    ReplyDelete
  33. materi ini sangat penting untuk saya mempelajarinya
    yang ingin saya tanyakan pada penyebaran kudis jeruk jarak jauh,apa yang dimaksud dengan konidia dan askospora?

    ReplyDelete
  34. Infomasi ini berguna bagi saya, karna saya dapat mengetahui cara pengendalia hama ini. Yang ingin saya tanyakan adalah:Apasajakah jamur-jamur kontamianan yang menyebabkaan pertumbuhan koloniElsinoë fawcettii mudah dikalahkan?

    ReplyDelete
  35. apakah penyakit kanker jeruk ini trserang pada awal pertumbuhan atau tumbuhan tersebut sudah besar ?

    ReplyDelete
  36. Penyakit Jeruk: Kudis Jeruk Penyakit kudis di Timor Barat terutama terdapat pada pesemaian batang bawah menggunakan jeruk RL. Bagaimana dengan dengan di NTT.?

    ReplyDelete
  37. fungisida sistemik berbahan aktif benomyl atau carbendazim, khususnya menjelang tanaman bertunas. Yang ingin saya tanyakan, kenapa kedua bahan aktif ini lebih di khususkan pada saat menjelang bertunas ? Kenapa bukan yang berbahan aktif tembaga dan lainnya ?

    ReplyDelete
  38. informasi ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya.
    telah dijelaskan bahwa Penyakit kudis jeruk merupakan penyakit yang umum dialami oleh anakan batang bawah di pesemaian, khususnya bila yang digunakan sebagai batang bawah adalah jenis jeruk yang rentan seperti jeruk RL.
    apa perbedaan antara jeruk RL dengan jeruk yang lainnya sehingga jeruk RL ini rentan pada penyakit ini?

    ReplyDelete
  39. Kita ketahui bahwa Penyakit kudis jeruk merupakan penyakit yang umum dialami oleh anakan batang bawah di pesemaian, khususnya bila yang digunakan sebagai batang bawah adalah jenis jeruk yang rentan seperti jeruk RL. yang saya ingin tanyakan apakah Penyakit kudis jeruk berbahaya?

    ReplyDelete
  40. Denga adanya Kudis baru merupakan gabungan antara jamur dan jaringan inang, yang merupakan permukaan terangkat yang berwarna pink sampai cokelat cerah. Dan juga Kudis jeruk merupakan penyakit yang merusak hanya pada jenis atau kultivar jeruk tertentu, pertanyaan saya apakah pada jenis jeruk yang di katakana di atas tidak memiliki ketahanan toksin terhadap penyakit ini ? Dan apakah tanaman jenis jeruk yang lain memiliki ketahanan atau kekebalan pada penyakit ini ?

    ReplyDelete
  41. apa yang dimaksud dengan dodine?

    ReplyDelete
  42. berapa lama waktu yang dibutuhkan jamur Elsinoe Bitancourt dan Jenkins untuk menyerang tanaman jeruk?

    ReplyDelete
  43. Apakah dengan suhu seperti di NTT ini hama ini dapat berkembang dengan baik?

    ReplyDelete
  44. Mengapa penyakit kudis jeruk berkembang aktif hanya pada lingkungan bersuhu nisbi ?

    ReplyDelete
  45. Penyebaran dalam jarak dekat menggunakan konidia dengan perantaraan percikan air hujan, embun, atau irigasi curah, penyebaran jarak jauh menggunakan askospora dengan perantaraan angin. Penyebaran jarak jauh juga dapat terjadi menggunakan konidia dan askospora dengan perantaraan bibit.

    yang ingin saya tanyakan penyebaran mengunakan konidia dan askospora itu seperti apa.

    ReplyDelete
  46. Pengendalian penyakit kudis jeruk juga dapt dilakukan dengan beberapa cara. Salah satu cara budidaya dapat dilakukan dengan melakukan pembibitan di lokasi yang kering atau di dalam rumah kaca. Apakah mungkin penyakit ini dapat disebarkan oleh pekerja yang masuk kedalam rumag kaca?

    ReplyDelete
  47. Fakta bahwa pengetahuan saya bertambah khususnya dengan membaca artikel ini tentu sangat bermanfaat. Namun, tidak dapat di pungkiri pula apabila ada beberapa hal yang menjadi fokus pertanyaan saya. terutama mengenai istilah dan sebab-akibat penyakit yang telah masuk ke Indonesia ini.
    Pertama, terkait dengan jenis jeruk yang rentan terhadap penyakit ini, yaitu jeruk RL. Apakah dasar utama jenis jerus RL mudah di serang enyakit ini?
    Kedua, Terkait dengan Nama Penyakit. Tertulis bahwa Elsinoe fawcettii Bitancoirt & Jenkins (1936)..... jamur anamorf Sphancelona fawettii Jenkins (1925). Dengan melihat tahun publikasi nama penyakit yaitu pada tahun 1925 dan 1936, terdapat perbedaan jarak waktu 11 tahun. Mengapa hal ini terjadi? Apakah ini menunjukkan perubahan dan perkembangan penyakit ini selama 11 tahun? Atau ini hanya mengenai pemilihan nama jenis penyakit?
    Ketiga, terkait dengan istilah. Maksud Sub filium, Sub Kelas Kelembaban nisbih, Askospora, dan pesemaian batang bawah dan tanaman rentan dewasa?
    Keempat, alternatif pilihan pengendalaian khususnya secara kimiawi. Dengan adanya daftar beberapa bahan aktif guna menanggulangi masalah ini, apakah merupakan pilihan yang dapat berubah atau permanet? Dan dengan aplikasi pestisida secara terus menerus dapat menumbuhkan sifat resistensi atau bahkan resurjensi penyakit akibat evolusi?
    Demikian tanggapan dan pertanyaan saya.
    Sekian dan terima kasih pak.

    ReplyDelete
  48. Gejala dapat terjadi pada daun, ranting, batang anakan, dan buah. Kudis baru merupakan gabungan antara jamur dan jaringan inang.
    Bagaimana peruses penggabungan antara jamur dan jaringan inang sehingga munculnya kudis baru?

    ReplyDelete
  49. Dalam penyebaran jarak jauh, bagaimana hubungan menggunakan askospora dengan perentaraan angin??

    ReplyDelete
  50. dari yang saya amati penyakit ini terdapat pada jeruk bali dan jeruk purut,jika buah jeruk tersebut terkena penyakit ini apakah masih bisa dikonsumsi? karena kebanyakan orang masih mengkonsumsinya, apakah tidak berpengaruh pada kesehatan?

    ReplyDelete
  51. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Penyakit ini dapat menjadi penyakit yg turut merusak di prsemaian maupun pd tnman dewasa bila kondisi lingkngn khususnya suhu dn klembban nisbi mndukung perkmbngn penyakit....
      Apa itu klmbaban nisbi?? Mohn pnjlsan bapak

      Delete
  52. Apakah penyakit kudis yang menyerang tanaman jeruk ini berdampak hanya pada tanaman saja atau ketika kita mengkonsumsi?

    ReplyDelete
  53. Terimakasih untuk materi yang diberikan. Sama halnya dengan penyakit kanker jeruk, penyakit kudis jeruk juga sudah sering ditemukan di daerah-daerah NTT, untuk itu informasi tentang penyakit ini sudah sepantasnya dikenal oleh masyarakat luas. Menanggapi apa yang disampaikan berkaitan dengan penyebaran dalam jarak dekat , kira-kira bagaimana proses penyebaran jarak dekat dengan perantaraan percikan air hujan dan embun ? Dan rekomendasi pengendalian seperti apakah yang paling efisien untuk mencegah penyebaran tersebut khususnya melalui percikan air hujan ? Terimakasih..

    ReplyDelete
  54. pada rekomendasi pengendalian terdapat cara pengendalian , hanya dijelaskan dengan menggunakan cara budidaya, genetik, dan kimiawi. yang ingin saya tanyakan bagaimana cara pengendalian dengan menggunakan cara genetik?

    ReplyDelete
  55. Penyebaran hearts jarak pagar Dekat using konidia DENGAN perantaraan Percikan air hujan, embun, ATAU Irigasi curah, Penyebaran Jarak Jauh using askospora DENGAN perantaraan angin. yang ingin saya tanyakan bagaimana cara pengendalian yang dilakukan untuk pengentaraan angin?

    ReplyDelete
  56. Denga adanya Kudis baru merupakan gabungan antara jamur dan jaringan inang, yang merupakan permukaan terangkat yang berwarna pink sampai cokelat cerah. Dan juga Kudis jeruk merupakan penyakit yang merusak hanya pada jenis atau kultivar jeruk tertentu, pertanyaan saya apakah pada jenis jeruk yang di katakana di atas tidak memiliki ketahanan toksin terhadap penyakit ini ? Dan apakah tanaman jenis jeruk yang lain memiliki ketahanan atau kekebalan pada penyakit ini ?

    ReplyDelete
  57. Informasinya sangat berguna bagi saya untuk menambah pengetahuan saya.tadi dijelaskan bahwa penyebaran penyakit dalam jarak dekat menggunakan konidia dengan perantaraan percikan air hujan,embun atau irigasi curah.pertanyaan saya mengapa embun juga merupakan salah satu perantara penyebaran penyakit tersebut dan bagaimana proses penyebaran penyakit ini melalui perantaraan embun..

    ReplyDelete
  58. Informasi ini sangat berguna bagi saya. Pertanyaan saya obat jenis apa yg bisa di semprotkan kpada tanaman jeruk dewasa yg terkena kudis jeruk ini

    ReplyDelete