Nama Umum
Nama umum kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi dalam Bahasa Indonesia digunakan untuk merujuk kepada jenis-jenis kutu dompolan hama jeruk yang dalam Bahasa Inggris berturut-turut disebut comstock mealybug, citrus mealybug, pink hibiscus mealybug, dan coffee mealybug.
Nama Ilmiah Valid dan Klasifikasi
Nama ilmiah valid untuk kutu-dompolan comstock adalah Pseudococcus comstocki (Kuwana, 1902), untuk kutu-dompolan jeruk adalah Planococcus citri (Risso, 1813), untuk kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu adalah Maconellicoccus hirsutus (Green, 1908), dan untuk kutu-dompolan kopi adalah Planococcus lilacinus (Cockerell, 1905). Klasifikasi keempat jenis kutu dompolan tersebut adalah kerajaan: Metazoa, filum: Arthropoda, sub-filum: Uniramia, kelas: Insecta, ordo: Hemiptera, sub-ordo: Sternorrhyncha, superfamili: Coccoidea, famili: Pseudococcidae, genus, berturut-turut: Pseudococcus, Planococcus, Maconellicoccus, dan Planococcus.
Nama Ilmiah Sinonim
Nama ilmiah sinonim untuk kutu dompolan hama jeruk adalah sebagai berikut:
Kutu-dompolan jeruk betina mempunyai badan dengan panjang 3,0 mm dan lebar 1,5 mm, berwarna mula-mula merah jambu berubah menjadi oranye-cokelat, kaki berwarna cokelat-merah, lapisan lilin tidak menyembunyikan, hanya menutupi badan dengan tepung, berbentuk oval, tanpa sayap, antena beruas 10, terdapat garis pada punggung dari kepala sampai ekor seolah-olah membelah tubuh menjadi dua secara simetris, terdapat 17-18 filamen lilin pendek dan melengkung pada tiap sisi tubuh dengan ujung mengelilingi tubuh, filamen pada bagian depan sama panjang dengan filamen pada bagian belakang, di bagian bawah tubuh terdapat kantung telur seperti gumpalan kapas dengan telur di dalamnya; kutu jantan dewasa berukuran lebih kecil, tetapi dengan sayap dan filamen ekor mencapai panjang 4,5 mm, cokelat kemerahan, mula-mula memanjang tetapi kemudian menyerupai agas, dua sayap dengan pertulangan minimal, antena seperti berambut. Nimfa betina terdiri atas 4 instar, menyerupai kutu betina dewasa, instar pertama merayap aktif, berwarna kuning dengan mata merah dan antena yang tampak jelas, beruas 6 pada instar pertama dan kedua, beruas 7 pada instar selanjutnya sampai dewasa; nimfa jantan terdiri atas 3 instar, diikuti dengan prapupa dan pupa, instar pertama merayap aktif, berwarna kuning dengan mata merah, tiga instar pertama menyerupai kutu jantan dewasa, dua instar berikutnya dalam kokon berlapis seperti kapas. Telur berwarna kuning sampai amber, bundar, 400-600 telur diletakkan dalam kantong telur seperti kapas. Deskripsi lebih lanjut dapat diperoleh dari layanan identifikasi dalam jaringan ScaleNet.
Kutu-dompolan kopi dewasa mempunyai panjang tubuh 1.2-3.1 mm dan lebar 0.7-3.0 mm, tubuh ditutupi lapisan lilin berwarna merah jambu sampai jingga, tetapi tetap memperlihatkan garis lebar di bagian punggung tubuh, tampak membundar dari samping, mempunyai 18 filamen lilin pada tiap sisi tubuh, kaki kokoh dengan paha menebal, struktur seperti rambut pada punggung mempunyai panjang lebih dari 50 mikron, tanpa kantung telur, identifikasi dilakukan terhadap kutu betina. Nimfa betina terdiri atas 3 instar, jantan terdiri atas 2 instar dilanjutkan dengan fase prapupa dan pupa, berbentuk seperti telur, berwarna maroon pucat. Telur menetas dalam tubuh sehingga kutu betina melahirkan nimfa instar pertama. Deskripsi lebih lanjut dapat diperoleh dari layanan identifikasi dalam jaringan ScaleNet.
Kemiripan dengan Hama Lain
Kutu dompolan comstock mirip dengan Pseudococcus apodemus, kutu dompolan jeruk Planococcus citri, kutu dompolan anggur Pseudococcus maritimus, dan kutu dompolan odermatt Pseudococcus odermatti; kutu-dompolan jeruk mirip dengan kutu-dompolan markisa Planococcus minor; kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu mirip dengan banyak jenis kutu-dompolan lain, dan kutu-dompolan kopi mirip dengan kutu-dompolan jeruk Planococcus citri dan kutu-dompolan markisa Planococcus minor.
Deteksi dan Identifikasi
Untuk melakukan pengamatan, perhatikan cara melakukan survei kutu dompolan dan kutu sisik pada tanaman murbei di Delta Sungai Nil. Deteksi cepat kutu dompolan di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan panduan Mealybugs & Mealybug Look-Alikes. Untuk keempat jenis kutu dompolan yang diuraikan pada tulisan ini dapat dilakukan deteksi cepat dengan menggunakan kunci dalam jaringan Citrus Pests. Identifikasi kutu dompolan secara teknis memerlukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop terhadap preparat yang disiapkan menggunakan panduan khusus. Berdasarkan atas pengamatan mikroskopis tersebut dapat dilakukan identifikasi sampai jenis dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan dan Mealybug and Mealybug-Like Families Key pada situs ScaleNet. Identifikasi kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu dapat dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi yang disediakan oleh Plant Management Network. Identifikasi Planococcus citri dan Planococcus lilacinus dapat dilakukan dengan menggunakan kunci yang tersedia pada artikel yang dipublikasikan pada Journal of Natural History.
Biologi dan Daur Hidup
Kutu dompolan comstock meletakan telur dalam rekahan kulit batang, rekahan pangkasan, dan tempat-tempat tersembunyi lainnya. Telur menetas menjadi instar pertama yang segera merayap mencari daun dan pucuk untuk makan. Nimfa instar pertama mengkolonisasi permukaan bawah daun, khususnya di dekat tulang daun. Nimfa betina berganti kulit pada permukaan daun, sedangkan instar kedua nimfa jantan berpindah mencari tempat bersembunyi untuk membentuk kokon. Jantan dewasa mempunyai umur yang sangat pendek. Nimfa betina instar ketiga dan betina dewasa cenderung berpindah ke arah batang untuk mencari tempat peletakan telur atau menjatuhkan diri ke permukaan tanah untuk meletakkan telur dalam serasah. Kutu-dompolan constok dilindungi dari musuh alami oleh semut dan dipindahkan dari satu cabang ke cabang lain, bahkan ke akar di mana semut menjaganya dengan membuat sarang.
Kutu-dompolam jeruk berkembang biak dengan bertelur, produksi telur mulai sekitar 9-14 hari setelah pembuahan, menghasilkan jumlah telur bervariasi 150-200 di Côte d'Ivoire, 20-250 di Ghana, sekitar 300 di Trinidad, dan sampai 500 pada jeruk di California, betina bertelur selama 9-10 hari. Inkubasi berlangsung selama 2-10 hari, menghasilkan nimfa jantan dan betina dalam jumlah yang hampir sama, nimfa betina membutuhkan 16-38 hari untuk menjadi dewasa. Periode sejak menetas sampai bertelur adalah sekitar 5 minggu, sedangkan periode sejak menetas sampai menjadi dewasa untuk kutu dewasa jantan adalah 16-17 hari. Betina sangat aktif 12 jam setelah menetas dan menjelang menetaskan telur. Uraian lengkap mengenai biologi dan daur hidup kutu dompolan jeruk dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium.
Kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu mempunyai daur hidup selama 23-30 hari. Betina menghasilakn sampai 600 butir telur sebelum kemudian mati. Dalam setahun terbentu sampai 15 generasi yang saling tumpang tindih. Selain secara seksual, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu juga dilaporkan dapat berkembang biak secara aseksual.
Kisaran Tumbuhan Inang
Jenis jeruk yang menjadi inang kutu-dompolan comstock adalah jeruk sitrun; kutu-dompolan jeruk adalah jeruk sukade, jeruk cina termasuk tangerine, jeruk gedang, jeruk sitrun, jeruk bali, jeruk manis, dan jeruk masam; kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu adalah semua jenis, kultivar, dan silangan jeruk; dan kutu-dompolan kopi adalah semua jenis, kultivar, dan silangan jeruk, khususnya jeruk sitrun, jeruk besar, dan jeruk masam.
Kisaran tumbuhan inang di luar jeruk untuk kutu-dompolan comstock dapat diperoleh dari Citrus Pests dan Plantwise Knowledge Bank, untuk kutu-dompolan jeruk dari CABI Invasive Species Compendium, untuk kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu dari Citrus Pests, dan untuk kutu-dompolan kopi dari CABI Invasive. Species Compendium dan Plantwise Knowledge Bank
Gejala Kerusakan
Infestasi tanaman oleh kutu dompolan menyebabkan permukaan tanaman seperti tertutup lapisan lilin. Cairan manis yang dihasilkan oleh kutu dan menetes di permukaan daun memicu pertumbuhan jamur jelaga yang menghambat fotosintesis dan di permukaan buah menyebabkan buah menjadi tampil kurang menarik. Daun dan buah muda mengalami gangguan pertumbuhan, daun menguning, mengalami klorotik. Serangan pada cabang menyebabkan daun mengerupuk, kuncup bunga gagal membuka, serta bunga dan buah gugur prematur, serangan pada akar menyebabkan pohon layu dan menguning, bila diikuti dengan pertumbuhan jamur Polysporus putih kehijauan dapat mematikan tanaman.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Kutu dompolan menyebar dalam jarak dekat secara aktif dengan cara merayap atau secara pasif dengan dipindahkan oleh semut. Penyebaran dalam jarak jauh terjadi dengan perantaraan perdagangan bibit dan buah jeruk serta perdagangan bibit dan buah tumbuhan inang lain.
Plantwise Knowledge Bank menyediakan peta distribusi global kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi. Peta distribusi geografis global menurut CABI Invasive Species Compendium untuk kutu-dompolan jeruk dan kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu disajikan berikut ini.
Rekomendasi Pengendalian
Perlindungan tanaman jeruk dari kutu dompolan dilakukan dengan mengambil tindakan pencegahan masuk, pengendalian, atau eradikasi. Pencegahan masuk dilakukan melalui prosedur karantina terhadap jenis kutu dompolan yang belum terdapat di suatu negara atau pusat produksi, pengendalian dilakukan di pusat-pusat produksi di mana kutu dompolan sudah menimbulkan kerusakan, dan eradikasi dilakukan di pusat-pusat produksi di mana kutu dompolan dilaporkan baru masuk.
Pengendalian kutu dompolan dilakukan dengan menggunakan pendekatan pengendalian hama terpadu dengan menggunakan pestisida sebagai pilihan terakhir. Cara pengendalian yang diprioritaskan adalah cara budidaya dengan melakukan sanitasi, diikuti dengan konservasi musuh alami dan introduksi agen hayati dari luar. Setiap jenis kutu dompolan menghadapi banyak musuh alami masing-masing yang terdiri atas predator, parasitoid, dan patogen, misalnya musuh alami kutu- dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi. Pada prinsipnya, pengendalian hayati terhadap kutu dompolan hanya akan efektif apabila dilakukan dengan menggunakan kombinasi jenis-jenis musuh alami dan agen hayati yang tepat. Pengendalian secara kimiawi dianjurkan dapat dilakukan hanya apabila cara-cara lain tidak efektif menekan populasi kutu dompolan, sebaiknya dilakukan dengan menggunakan jenis-jenis insektisida yang sudah terbukti efektif terhadap kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi.
Catatan Penting
Di antara jenis-jenis kutu dompolan yang merusak jeruk, hanya kutu-dompolan comstock yang belum pernah dilaporkan terdapat di Indonesia. Di antara kutu dompolan tersebut, terdapat jenis yang merupakan vektor virus, yaitu kutu-dompolan jeruk yang merupakan vektor Cacoa Swollen Shoot Virus (CSSV), Grapevine Leafroll-associated Virus 3 (GLRaV-3), Banana Streak Virus (BSV), Cucumber Mosaic Virus (CSV), Dioscorea Bacilliform Virus (DaBV), dan Schefflera Ringspot Virus (SRV). Kutu dompolan dilindungi dan disebarkan secara lokal sejumlah jenis semut yang khas untuk setiap jenis kutu dompolan
Nama ilmiah sinonim untuk kutu dompolan hama jeruk adalah sebagai berikut:
- Pseudococcus comstocki (Kuwana, 1902):
- Planococcus citri (Risso, 1813): Coccus citri (Risso); Coccus tuliparum Bouché, 1844; Dactylopius brevispinus Targioni Tozzetti, 1881; Dactylopius citri (Risso); Dactylopius destructor Comstock, 1881; Dactylopius tuliparum (Bouché); Dorthesia citri (Risso, 1813); Dorthezia citri Risso; Lecanium phyllococcus Ashmead, 1879; Phenacoccus spiriferus Hempel, 1900; Planococcoides cubanensis Ezzat and McConnell, 1956; Planococcus citricus Ezzat and McConnell, 1956; Planococcus cucurbitae Ezzat and McConnell, 1956; Pseudococcus citri (Risso); Pseudococcus citri var. phenacocciformis Brain, 1915, dan Pseudococcus citricoleorum Marchal, 1908.
- Maconellicoccus hirsutus (Green, 1908): Maconellicoccus pasaniae (Borchsenius) Tang, 1992; Maconellicoccus perforatus (DeLotto) DeLotto, 1964; Paracoccus pasaniae Borchsenius, 1962; Phenacoccus glomeratus Green, 1922; Phenacoccus hirsutus Green, 1908; Phenacoccus quaternus Ramakrishna Ayyar, 1921; Pseudococcus hibisci Hall, 1921; dan Spilococcus perforatus De Lotto, 1954.
- Planococcus lilacinus (Cockerell, 1905):
Deskripsi Ringkas
Kutu-dompolan comstock betina dewasa berukuran panjang tubuh 2,5-5 mm, terdapat warna merah muda sampai cokelat-kemerahan di antara ruas tubuh, tidak terdapat garis antara kepada dan ekor pada permukaan punggung tubuh, seluruh permukaan tubuh ditutupi lapisan lilin lengket berwarna putih, bentuk tubuh oval memanjang, tanpa sayap, mempunyai 17 filamen lilin pada sisi tubuh, dua pasang filamen paling belakang mempunyai panjang 1/4-2/3 panjang tubuh, terdapat kantung telur di bagian bawah tubuh untuk menampung telur yang baru menetas; kutu jantan dewasa berukuran panjang tubuh kurang dari 1 mm, berwarna cokelat kemerahan, berbentuk seperti nyamuk bakau dengan dua filamen panjang menyerupai ekor dengan panjang sama atau melebihi panjang badan, sayap halus seperti tanpa pertulangan, antena beruas 10, 3 pasang mata dan tanpa alat mulut. Kutu betina nimfa terdiri atas 3 instar, panjang tubuh 0,3-2,5 mm, mula-mula berwarna merah salmon dan kemudian menjadi lebih gelap ke arah cokelat cerah, berbentuk oval pipih; kutu jantan nimfa terdiri atas 5 instar. berukuran kira-kira 3 mm, oranye kekuningan dengan lebih sedikit lilin penutup, nimfa pertama kecil berbentuk oval tahap merayap (crawlers), instar ketiga merupakan pra-pupa, instar keempat dan kelima berkembang dalam kokon. Telur berukuran panjang 0,3 mm dan lebar 0,17 mm, berwarna oranye-kuning cerah sampai cokelat bersemu merah jambu, telur diletakkan mengelompok dalam rekahan batang atau sisa kelopak bunga pada buah. Deskripsi lebih lanjut dapat diperoleh dari layanan identifikasi dalam jaringan ScaleNet.Kutu-dompolan comstock, A: koloni menutupi ranting, B: koloni terdiri atas nimfa dan imago, C: koloni, jarak dekat, D: koloni pada daun dikunjungi semu, dan E: koloni pada pangal cabang dikunjungi semut. Sumber, A dan E: Neighborhood of Small Creatures, B: Citrus Pests, C: BugGuide, dan D: ResearchGate |
Kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu betina dewasa mempunyai panjang badan 3 mm, berbentuk oval memanjang dan lunak, betina merah jambu keabu-abuan, tertutup lapisan lilin; jantan dewasa berukuran lebih kecil, cokelat kemerahan dengan sepasang sayap dan mempunyai dua filamen lilin panjang; bila kutu dihancurkan mengeluarkan cairan tubuh berwarna merah jambu. Nimfa pertama bergerak dengan merayap (crawlers), nimfa betina terdiri atas 3 instar, jantan terdiri atas 2 instar dilanjutkan dengan fase prapupa dan pupa. Telur mula-mula berwarna oranye, kemudian berubah menjadi merah jambu menjelang menetas, telur diletakkan dalam kantung telur. Deskripsi lebih lanjut dapat diperoleh dari layanan identifikasi dalam jaringan ScaleNet.
Kemiripan dengan Hama Lain
Kutu dompolan comstock mirip dengan Pseudococcus apodemus, kutu dompolan jeruk Planococcus citri, kutu dompolan anggur Pseudococcus maritimus, dan kutu dompolan odermatt Pseudococcus odermatti; kutu-dompolan jeruk mirip dengan kutu-dompolan markisa Planococcus minor; kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu mirip dengan banyak jenis kutu-dompolan lain, dan kutu-dompolan kopi mirip dengan kutu-dompolan jeruk Planococcus citri dan kutu-dompolan markisa Planococcus minor.
Untuk melakukan pengamatan, perhatikan cara melakukan survei kutu dompolan dan kutu sisik pada tanaman murbei di Delta Sungai Nil. Deteksi cepat kutu dompolan di lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan panduan Mealybugs & Mealybug Look-Alikes. Untuk keempat jenis kutu dompolan yang diuraikan pada tulisan ini dapat dilakukan deteksi cepat dengan menggunakan kunci dalam jaringan Citrus Pests. Identifikasi kutu dompolan secara teknis memerlukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop terhadap preparat yang disiapkan menggunakan panduan khusus. Berdasarkan atas pengamatan mikroskopis tersebut dapat dilakukan identifikasi sampai jenis dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan dan Mealybug and Mealybug-Like Families Key pada situs ScaleNet. Identifikasi kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu dapat dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi yang disediakan oleh Plant Management Network. Identifikasi Planococcus citri dan Planococcus lilacinus dapat dilakukan dengan menggunakan kunci yang tersedia pada artikel yang dipublikasikan pada Journal of Natural History.
Biologi dan Daur Hidup
Kutu dompolan comstock meletakan telur dalam rekahan kulit batang, rekahan pangkasan, dan tempat-tempat tersembunyi lainnya. Telur menetas menjadi instar pertama yang segera merayap mencari daun dan pucuk untuk makan. Nimfa instar pertama mengkolonisasi permukaan bawah daun, khususnya di dekat tulang daun. Nimfa betina berganti kulit pada permukaan daun, sedangkan instar kedua nimfa jantan berpindah mencari tempat bersembunyi untuk membentuk kokon. Jantan dewasa mempunyai umur yang sangat pendek. Nimfa betina instar ketiga dan betina dewasa cenderung berpindah ke arah batang untuk mencari tempat peletakan telur atau menjatuhkan diri ke permukaan tanah untuk meletakkan telur dalam serasah. Kutu-dompolan constok dilindungi dari musuh alami oleh semut dan dipindahkan dari satu cabang ke cabang lain, bahkan ke akar di mana semut menjaganya dengan membuat sarang.
Kutu-dompolam jeruk berkembang biak dengan bertelur, produksi telur mulai sekitar 9-14 hari setelah pembuahan, menghasilkan jumlah telur bervariasi 150-200 di Côte d'Ivoire, 20-250 di Ghana, sekitar 300 di Trinidad, dan sampai 500 pada jeruk di California, betina bertelur selama 9-10 hari. Inkubasi berlangsung selama 2-10 hari, menghasilkan nimfa jantan dan betina dalam jumlah yang hampir sama, nimfa betina membutuhkan 16-38 hari untuk menjadi dewasa. Periode sejak menetas sampai bertelur adalah sekitar 5 minggu, sedangkan periode sejak menetas sampai menjadi dewasa untuk kutu dewasa jantan adalah 16-17 hari. Betina sangat aktif 12 jam setelah menetas dan menjelang menetaskan telur. Uraian lengkap mengenai biologi dan daur hidup kutu dompolan jeruk dapat diperoleh dari CABI Invasive Species Compendium.
Kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu mempunyai daur hidup selama 23-30 hari. Betina menghasilakn sampai 600 butir telur sebelum kemudian mati. Dalam setahun terbentu sampai 15 generasi yang saling tumpang tindih. Selain secara seksual, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu juga dilaporkan dapat berkembang biak secara aseksual.
Kutu-dompolan kopi berkembang biak terutama secara partenogenesis di Mesir dan di India, tetapi di India juga dilaporkan berkembang biak secara biparental.Setiap individu betika menghasilkan 150-600 telur selama kira-kira satu minggu, telur menetas dalam 6-0 hari. Waktu generasi berlangsung selama 5 minggu dalam kondisi cuaca panas, tetapi juga dilaporkan lebih singkat, yaitu dalam hanya 23 hari di laboratorium. Dalam setahun dapat dihasilkan sampai 15 generasi yang saling tumpang tindih.
Jenis jeruk yang menjadi inang kutu-dompolan comstock adalah jeruk sitrun; kutu-dompolan jeruk adalah jeruk sukade, jeruk cina termasuk tangerine, jeruk gedang, jeruk sitrun, jeruk bali, jeruk manis, dan jeruk masam; kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu adalah semua jenis, kultivar, dan silangan jeruk; dan kutu-dompolan kopi adalah semua jenis, kultivar, dan silangan jeruk, khususnya jeruk sitrun, jeruk besar, dan jeruk masam.
Kisaran tumbuhan inang di luar jeruk untuk kutu-dompolan comstock dapat diperoleh dari Citrus Pests dan Plantwise Knowledge Bank, untuk kutu-dompolan jeruk dari CABI Invasive Species Compendium, untuk kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu dari Citrus Pests, dan untuk kutu-dompolan kopi dari CABI Invasive. Species Compendium dan Plantwise Knowledge Bank
Infestasi tanaman oleh kutu dompolan menyebabkan permukaan tanaman seperti tertutup lapisan lilin. Cairan manis yang dihasilkan oleh kutu dan menetes di permukaan daun memicu pertumbuhan jamur jelaga yang menghambat fotosintesis dan di permukaan buah menyebabkan buah menjadi tampil kurang menarik. Daun dan buah muda mengalami gangguan pertumbuhan, daun menguning, mengalami klorotik. Serangan pada cabang menyebabkan daun mengerupuk, kuncup bunga gagal membuka, serta bunga dan buah gugur prematur, serangan pada akar menyebabkan pohon layu dan menguning, bila diikuti dengan pertumbuhan jamur Polysporus putih kehijauan dapat mematikan tanaman.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Kutu dompolan menyebar dalam jarak dekat secara aktif dengan cara merayap atau secara pasif dengan dipindahkan oleh semut. Penyebaran dalam jarak jauh terjadi dengan perantaraan perdagangan bibit dan buah jeruk serta perdagangan bibit dan buah tumbuhan inang lain.
Plantwise Knowledge Bank menyediakan peta distribusi global kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi. Peta distribusi geografis global menurut CABI Invasive Species Compendium untuk kutu-dompolan jeruk dan kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu disajikan berikut ini.
Rekomendasi Pengendalian
Perlindungan tanaman jeruk dari kutu dompolan dilakukan dengan mengambil tindakan pencegahan masuk, pengendalian, atau eradikasi. Pencegahan masuk dilakukan melalui prosedur karantina terhadap jenis kutu dompolan yang belum terdapat di suatu negara atau pusat produksi, pengendalian dilakukan di pusat-pusat produksi di mana kutu dompolan sudah menimbulkan kerusakan, dan eradikasi dilakukan di pusat-pusat produksi di mana kutu dompolan dilaporkan baru masuk.
Pengendalian kutu dompolan dilakukan dengan menggunakan pendekatan pengendalian hama terpadu dengan menggunakan pestisida sebagai pilihan terakhir. Cara pengendalian yang diprioritaskan adalah cara budidaya dengan melakukan sanitasi, diikuti dengan konservasi musuh alami dan introduksi agen hayati dari luar. Setiap jenis kutu dompolan menghadapi banyak musuh alami masing-masing yang terdiri atas predator, parasitoid, dan patogen, misalnya musuh alami kutu- dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi. Pada prinsipnya, pengendalian hayati terhadap kutu dompolan hanya akan efektif apabila dilakukan dengan menggunakan kombinasi jenis-jenis musuh alami dan agen hayati yang tepat. Pengendalian secara kimiawi dianjurkan dapat dilakukan hanya apabila cara-cara lain tidak efektif menekan populasi kutu dompolan, sebaiknya dilakukan dengan menggunakan jenis-jenis insektisida yang sudah terbukti efektif terhadap kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu, dan kutu-dompolan kopi.
Catatan Penting
Di antara jenis-jenis kutu dompolan yang merusak jeruk, hanya kutu-dompolan comstock yang belum pernah dilaporkan terdapat di Indonesia. Di antara kutu dompolan tersebut, terdapat jenis yang merupakan vektor virus, yaitu kutu-dompolan jeruk yang merupakan vektor Cacoa Swollen Shoot Virus (CSSV), Grapevine Leafroll-associated Virus 3 (GLRaV-3), Banana Streak Virus (BSV), Cucumber Mosaic Virus (CSV), Dioscorea Bacilliform Virus (DaBV), dan Schefflera Ringspot Virus (SRV). Kutu dompolan dilindungi dan disebarkan secara lokal sejumlah jenis semut yang khas untuk setiap jenis kutu dompolan
Saya tertarik dengan postingan ini karena bermanfaat dalam penambahan pengetahuan saya tentang hama kutu dompolan. selain itu juga secara fisk saya melihat hamakutu dompolan ini hampir mirip dengan hama kutu sisik oleh sebab itu saya merasa penting bagi saya untuk mengetahui lebih lanjut tentang hama kutu dompolan.
ReplyDeleteSebagaimana telah dijelaskan bahwa terdapat banyak jenis hama kutu dompolan mulai dari kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu, dan kutu-dompolan kopi. Yang ingin saya tanyakan apakah tingkat serangan dari setiap jenis hama dompotan berbeda?
Tulisan tentang hama jeruk Kutu Dompolan sangat berguna dan bermanfaat dalam menambah pengetahuan saya tentang berbagai hama pada tanaman jeruk. Cairan manis yang dihasilkan oleh kutu dan menetas dipermukaan buah menyebabkan buah menjadi tampil kurang menarik sehingga buah mengalami gangguan pertumbuhan, menguning dan mengalami klorotik. Apabila pada buah yang sudah masak ditemukan cairan manis yang dihasilkan oleh kutu dibagian permukaan kulit buah, buah tersebut masih dapat dikonsumsi ataukah jika dikonsumsi maka dapat memberikan efek samping bagi tubuh?
ReplyDeleteInformasi ini berguna bagi saya dalam menambah pengetahuan mengenai hama kutu dompolan ini.Yang ingin saya tanyakan ialah dari jenis-jenis kutu dompolan manakah yang paling berbahya bagi jeruk ? dan adakah salah satu jenis tersebut yang paling susah dikendalikan ?
ReplyDeleteinformasi ini memberikan artikel yang mudah di pahami sehingga bermanfaat bagi saya. apakah dengan adanya kutu ini tidak pernah dilaporkan di Indonesia , munkinkah hama ini hidup karena factor iklim atau jenis variates jeruk ?
ReplyDeleteSerangan hama tersebut di atas pada cabang menyebabkan bunga dan buah tanaman jeruk gugur prematur. Apa yang dimaksud dengan gugur prematur?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteDalam tulisan ini dijelaskan ada 4 jenis kutu dompolan yaitu kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu, dan kutu-dompolan kopi. Yang ingin saya tanyakan apakah cara pengendalian ke empat kutu dompolan ini sama atau berbeda ? mohon penjelasannya Pak.
ReplyDeleteDikatakan bahwa kutu dompolan kopi berkembang Biak terutama secara Partenogenesis di Mesir dan di India juga dilaporkan berkembang Biak secara Biparental. Yang ingin saya tanyakan adalah apa yg dimaksud dengan berkambang Biak secara Partenogenesis dan berkembang Biak secara Biparental??
ReplyDeleteinformasi ini sangat menarik bagi saya karena saya dapat mengetahui berbagai jenis kutu dompola
ReplyDelete.yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana penyebaran kutu ini dengan jarak dekat secara pasif di bantu oleh semut???
perlindungan tanaman jeruk dari kutu domplan dilakukan dengan mengambil tindakan pencegahan masuk, pegendalian atau eradikasi.
ReplyDeletepertanyaan saya bagaimana cara kita mengambil tindakan pencegahan masuk, pengendalian atau eradikasi tersebut?
Tulisan ini bermanfaat bagi saya yang mana saya dapat mengetahui Jenis jeruk yang menjadi inang kutu-dompolan comstock adalah jeruk sitrun; kutu-dompolan jeruk adalah jeruk sukade, jeruk cina termasuk tangerine, jeruk gedang, jeruk sitrun, jeruk bali, jeruk manis, dan jeruk masam; kutu-dompolan-kembang-sepatu merah-jambu adalah semua jenis, kultivar, dan silangan jeruk; dan kutu-dompolan kopi adalah semua jenis, kultivar, dan silangan jeruk, khususnya jeruk sitrun, jeruk besar, dan jeruk masam.
ReplyDeleteAda pertanyaan yang ingin saya tanyakan mengenai kemiripan. Apakah dari kemiripan kutu dompolan tersebut dengan kutu lainnya, maka cara kutu-kutu tersebut juga memiliki kesamaan pada saat menyerang dan menimbulkan gejala yang sama pada tanaman atau sedikit kemiripan pada penyerangannya terhadap tanaman atau berbeda ? mohon di jelaskan
Saya sangat tertarik dengan postingan ini karena sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi saya tentang jeruk kutu Dompolan,karena secara sempintas kutu dompolan memiliki kemiripan dengan kutu sisik.Gejala yang di timbulkan seperti tertutupi lapisan lilin,cairan manis yang dihasilkan oleh kutu ini akan memicu tumbuhnya jamur-jamur yang akan meruk jeruk mulai dari bunga yg masi kuncup,daun,cabang,buah,batang bahkan pohon jeruk bisa mati.Yang ingn saya tanyakan jeruk yang sudah terkena hama tersebut bisa di konsumsi oleh makhluk hidup atau tidak? Kalau tidak mengapa!
ReplyDeleteKarena kebanyakan dari tanaman yang sudah terkena hama ada yang di bersih terus di potong/dikupas yang rusak di buang dan yang baik di buat olahan yang di konsumsi seperti jus,manisan dan lain sebagainya.
ReplyDeletesaya tertarik dengan artikel di atas karena menjelaskan hal baru yang belum saya ketahui, misalnya :Pada prinsipnya, pengendalian hayati terhadap kutu dompolan hanya akan efektif apabila dilakukan dengan menggunakan kombinasi jenis-jenis musuh alami dan agen hayati yang tepat.
pertanyaan : mengapa kita harus mengkombinasikan jenis-jenis musuh alami dan jenis-jenis musuh alami seperti apakah yang harus kita gunakan ?
Posting ini sangat bermanfaat bagi saya dan menambah pengetuan saya.yang ingin tanyakan apakah jeruk yang terinfeksi hama dompolan bijinya bisa di tanami lagi atau tidak? Bagaimana cara pengendaliannya bila hama tersebut bukan hanya pada tanaman jeruk?
ReplyDeleteinformasi ini sangat penting bagi saya. Cairan manis yang dihasilkan oleh kutu dan menetes di permukaan daun memicu pertumbuhan jamur jelaga yang menghambat fotosintesis dan di permukaan buah menyebabkan buah menjadi tampil kurang menarik. Daun dan buah muda mengalami gangguan pertumbuhan, daun menguning, mengalami klorotik. yang ingin saya tanyakan adalah apa yang di maksud dengan klorotik ?
ReplyDeleteinformasi ini sangat bermanfaat bagi saya. pertanyaan saya, bisakah bapak memberikan contoh salah satu musuh alami dari keempat kutu domolan diatas ?
ReplyDeleteinformasi ini sangat penting dan bermanfaat bagi saya dalam menambah pengetahuan tentang hama kutu domplotan.pada tulisa diatas mengatakan bahwa pada prinsipnya,pengendalian hayati terhadap kutu domplotan hanya akan efektif apabila dilakukan dengan menggunakan kombinasi jenis-jenis musuh alami dan agen hayati yang tepat.yang ingin saya tanyakan kombinasi musuh alami yang bagaimana dan seperti apa? dan apakah de gan melakukan kombinasi dan agen tersebut bisa menghilangkan atau mengendalikan hama secara total ataukah hanya menghilangkan sebagian besarnya saja? mohon penjelasan bapak.
Deletetrimakasih
informasi ini sangat berguna dan bermanfaat bagi saya,dari penejelasan diatas dikatakan bahwa Cairan manis yang dihasilkan oleh kutu dan menetes di permukaan daun memicu pertumbuhan jamur jelaga yang menghambat fotosintesis dan di permukaan buah menyebabkan buah menjadi tampil kurang menarik. Yang ingin saya tanyakan bagaiman cara kutu domolan menghasilkan cairan manis yang memicu pertumbuhan jamur jelaga?
ReplyDeleteapa yang dimaksudkan dengan kelompok kutu polifag ?
ReplyDeleteInformasi mengenai kutu Dompolan sangat bermanfaat bagi saya.Gejala kerusakan yang serangan pada akar menyebabkan pohon layu dan menguning,Apakah ada cara untuk mengembalikan kesuburan yang terserang pada akar tersebut?
ReplyDeletepostingan ini sangat memberikan manfaat bagi saya untuk mengetahui jenis hama ini.saat tanaman jeruk diserang hama ini,maka akan menghambat fotosintesis pada permukaan buah sehingga membuat tampilan buah kurang menarik.Pertanyaan saya jika pada buah sudah terserang penyakit sehingga tampilannya kurang menarik apakah buah itu masih bisa dikonsumsi ? bila bisa dampak apa yang akan diberikan ?
ReplyDeleteTulisan ini sangat membantu saya untuk mengetahui berbagai jenis kutu dompolan. Dalam tulisan di atas, dikatakan bahwa penyebaran dalam jarak jauh terjadi dengan perantaraan perdagangan bibit dan buah jeruk serta perdagangan bibit dan buah tumbuhan inang lain. Pertanyaan saya, mengapa sehingga bisa terjadi demikian? bukankah ada pihak-pihak yang bertugas untuk memeriksa bibit dan buah ketika hendak diperdagangkan?
ReplyDeleteinformasi ini sangat bermanfaaat bagi saya. yang ingin saya tanyakan apakah semua jenis kutu dompolan hidup pada suhu tertentu ?
ReplyDeleteinformasi yang sangat bermanfaat untuk saya . yang ingin saya tanyakan dari semua jenis kutu dompolan . manakah yang paling mudah di kendalikan ? dan manakah pula yang paling susah dikendalikan serta jenis manakah yang sering ditemukan diindonesia?
ReplyDeleteInformasi ini sangat bermanfaat bagi saya dalam informasi mengenai hama kutu dompolan.
ReplyDeleteHama ini banyak saya temukan di daerah saya. Yang ingin saya tanyakan zat apa yang dihasilkan dari kutu dompolan ini yang menyebapkan kerusakan pada tanaman jeruk ,apakah berbahaya jika mengkonsumsi jeruk yang sudah diserang ini?
Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya, yang saya ingin tanyakan apakah hama ini hanya ada pada tanaman jeruk saja ?
ReplyDeleteDari materi diatas sangat menarik dan sangat padat dan banyak sehingga timbul pertanyaan, pertanyaan saya khusunya diindonesia, didaerah manakah Kutu Domplat banyak kita jumpai dan banyak populasinya?
ReplyDeleteKutu dompolan menyebar dalam jarak dekat secara aktif dengan cara merayap atau secara pasif dengan dipindahkan oleh semut. Penyebaran dalam jarak jauh terjadi dengan perantaraan perdagangan bibit dan buah jeruk serta perdagangan bibit dan buah tumbuhan inang lain.Pertanyaan saya, apa yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran kutu sisik dalam jarak dekat maupun dalam jarak jauh?
ReplyDeleteInformasi ini sangat bermanfaat dan menambah pengetahuan saya akan hama jeruk dan juga bisa mengetahui cara pengendalian nya. Cara pengendalian kutu dompolan yang di prioritas kan adalah cara budaya dengan melakukan sanitasi. Yang ingin saya tanyakan apakah kutu dompolan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia sehingga dilakukan sanitasi?.
ReplyDeletedari materi diatas dijeaskan bahwa Kutu dompolan merupakan kelompok kutu polifag yang umum ditemukan pada jeruk dan pada berbagai jenis tanaman lainnya. Dari berbagai jenis kutu dompolan, jenis-jenis yang dapat menjadi hama pada tanaman jeruk adalah kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu, dan kutu-dompolan kopi. Dan pertanyaan saya apakah dari berbagai jenis kutu diatas pada musim-musim tertentu pertumbuhan dan perkembangannya meningkat dari musim-musim biasanya.
ReplyDeleteArtikel di atas sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang kutu dompolan pada tanaman jeruk.Didalam artikel di atas menjelaskan ada 4 jenis kutu yaitu kutu dompolan comstock,kutu dompolan kembang sepatu merah jambu dan kutu dompolan kopi.Yang ingin saya tanyakan dari 4 jenis kutu tersebut kutu mana yang paling berbahaya bagi tanaman jeruk?
ReplyDeleteinformasi ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya.
ReplyDeletepada bacaan di atas telah dijelaskan bahwa Dari berbagai jenis kutu dompolan, jenis-jenis yang dapat menjadi hama pada tanaman jeruk adalah kutu-dompolan comstock, kutu-dompolan jeruk, kutu-dompolan-kembang-sepatu merah jambu, dan kutu-dompolan kopi.Pada tulisan ini keempat jenis kutu dompolan tersebut diuraikan secara singkat bersama-sama untuk memudahkan perbandingan satu sama lain.yang menjadi pertanyaan, apa yang menjadi perbandingan dari keempat jenis kutu dompolan tersebut, tolong bapak jelaskan!
Bagaimana cara untuk mengatasi kutu dompolan tersebut?
ReplyDeleteApa dampak yang timbul saat kutu dompolan menyerang tanaman jeruk dalam masa produksi (menghasilkan buah)?
ReplyDeleteTulisan ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang jenis hama pada jeruk yaitu Kutu Dompolan. Yang ingin saya tanyakan adalah berapa kisaran umur kutu dompolan comstock jantan dewasa?
ReplyDeleteInformasi yang sangat bermaanfaat, yang ingin saya tanyakan, Pengidentifikasian hama oleh petani penting agar dapat dilakukan tindakan pengendalian yg sesuai. Bagaimana cara mudah bagi petani untuk membedakan keempat kutu dompolan tersebut ?
ReplyDeletepada kutu dompolan. Apakah 150-600 telur selama kira-kira 1 minggu telur -telur tersebut dipastikan hidup semua dan mengganggu tanaman ?
ReplyDeletepada kutu dompolan. Apakah 150-600 telur selama kira-kira 1 minggu telur -telur tersebut dipastikan hidup semua dan mengganggu tanaman ?
ReplyDeletePada gejala kerusakan
ReplyDeleteInfestasi tanaman oleh kutu dompolan menyebabkan permukaan tanaman sperti tertutup lapisan lilin. Bagaimana terjadinya infestasi tanamam oleh kutu dompolan sehingga menyebabkan permukaan tanaman seperti tertutup lapisan lilin??
Dan pada catatan penting,apa maksud dari kutu dompolan dilindungi dan disebarkan secara lokal sejumlah semut yang khas untuk setiap jenis kutu dompolan??
apakah kutu dompolan dapat dikendalikan dengan menghilangkan semut geramag sebagai penyebar kutu ini ? mohon penjelasan dari Bapak .
ReplyDeletepenyajian materi tentang kutu domplan sudah lengkap tapi saya masih bingung di bagian deteksi dan identifikasinya pak..
ReplyDeleteYang saya ingin tanyakan pak mengenai Penyebaran dan Distribusi Geografis dipindahkan oleh semut apakah secara dia melekat pada semut atau semut yang membantu secara alami dalam hal ini saling menguntungkan(simbiosis mutualisme).
Apakah ada dampak buruk bagi kesehatan manusia jika mengonsumsi buah jeruk yang diserang oleh hama kutu dompol?
ReplyDeleteJika ada jenis penyakit apakah dan bagaimana pengendaliannya?
Tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya dimana saya dapat mengetahui tentang kutu dompolan pada tanaman jeruk
ReplyDeleteyang ingin saya tanyakan Apa yang di maksud dengan kelompok polifag?
informasi ini sangat berguna. karna saya dapat mengetahui cara pengendalian hama ini.
ReplyDeleteMengenai cara masuk dari hama ini ke Indonesia, bagai mana kutu ini bisa masuk ke Indonesia padahal pemerintah sudah melakukan proses karantina?
Infomasi ini berguna bagi saya, karna saya dapat mengetahui cara pengendalia hama ini.
ReplyDelete“Kepik kaki-daun mempunyai perilaku berkelompok dalam jumlah besar, satu tanaman dapat dipenuhi oleh kepik, sementara tanaman tetangganya tanpa kepik”. Bagaimana bisa hama ini tidak ada pada tanaman lain yang berada pada tanaman inangnya?
apakah kutu dompolan juga berada di indonesia.?dan jika ada di indonesia,daerah mana yang paling banyak ditemukanhama tersebut.?
ReplyDeleteUraian singkat mengenai hama tersebut di atas menambah wawasan saya mengenai jenis hama jeruk khususnya yang dikelompokan dalam jenis kutu-kutuan. Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah tidak ada pengaruh terhadap buah jeruk ketika kita mengendalikan hama dengan menyemprot menggunakan peptisida?
ReplyDeletebagaimana cara membedakan jenis kutu dompolan yang satu dengan yang lain sedangkan kutu dompolan itu banyak jenis ?
ReplyDeleteJika buah tanaman ini sampai dikonsumsi oleh manusia apakah dampak bagi manusia tersebut?
ReplyDeleteJika dalam pengendalian secara kimiawi melibihi batas waktu yang di tentukan. Apakah ada dampak bagi penyakit pada jeruk?
ReplyDeletekutu dompolan berkembang biak dengan cara bertelur (seksual) ,dan aseksual (parthenogenesis, biparental).pertanyaannya dikondisi seperti apa kutu Dompolan berkembang biak secara seksual dan aseksual ?
ReplyDeletePerkembangan organisme pengganggu tanaman didukung oleh keberadaan tanaman inang. Jeruk sebagai inang dari hama kutu domplan perlu diperhatikan untuk setiap perkembangannya. Dengan menghasilkan sekitar 600 butir telur untuk domplan betina, memberi dampak negatif terhadap perkembangan jeruk itu sendiri. Oleh karenanya, penanganan di tiap instansi.
ReplyDeleteDengan mengetahui secara jelas perkembangan serta sebaran kutu domplan kami sebagai mahasiswa dapat memberi informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Apakah Hama Kutu Dompolan menyerang tanaman jeruk dari bagian luar saja atau juga bisa menyerang langsung dari bagian dalam tubuh tanaman jeruk ?
ReplyDeleteapakah jamur jelaga yang tumbuh dan menghambat fotosintesis dapat mempengaruhi daging buah tanaman jeruk yang diserang?
ReplyDeletebagaimana penyebaran kutu ini dengan jarak dekat secara pasif di bantu oleh semut???
ReplyDeleteKutu dompolan dilindungi dan disebarkan secara lokal sejumlah jenis semut yang khas untuk setiap jenis kutu dompolan. Dari pernyataan di atas jenis semuat apa saja yang bisa membawa kutu dompolan? dan bagaimana membasmi semut-semut tersebut sebelum menyebarkan kutu dompolan?
ReplyDeleteSesuai dengan namanya, kutu dompolan tersebut tidak semuanya menggunakan jeruk sebagai tumbuhan inang utama, dari pernyataan tersebut mengapa kutu dompolan tersebut tidak menyerang tumbuhan inang utama?
ReplyDeleteDari informasi ini saya menangkap bahwa kutu dompolan dapat disebarkan melalui perantaraan perdagangan bibit dan buah jeruk serta perdagangan bibit dan buah tumbuhan inang lain. Pertanyaan saya apabila penyebaran kutu ini lewat bibit yang dibeli oleh petani maka bagaimana cara paling efektif untuk mengendalikannya? Terima Kasih
ReplyDeleteDari materi ini saya bisa tahu bahwa Cairan manis yang dihasilkan oleh kutu Dompolan dan menetes di permukaan daun memicu pertumbuhan jamur jelaga yang menghambat fotosintesis dan di permukaan buah menyebabkan buah menjadi tampil kurang menarik.yang ingin satya tanyakan adalah apa yang harus dilakukan petani untuk mengatasi hal ini?Terima Kasih
ReplyDeleteCairan manis yang menetes di permukaan daun memicu pertumbuhan jamur jelaga yang menghambat fotosintesis dan di permukaan buah menyebabkan buah menjadi tampil kurang menarik merupakan hasil dari hama dompolan .pertnyaan saya apakah sudah hal ini sudah dapat diatasi?
ReplyDeleteapa saja musuh alami kutu dompolan yang sering di jumpai di lahan?
ReplyDeleteBagaianaa cara agar tanaman jeruk yang akarnya terkena serangan kutu dompolan bisa bertahan hidup selain menggunakan pestisida?
ReplyDeleteInformasi ini sangat bermanfaat bagi saya untuk mengetahui tentang kutu dompolan.didaerah saya sering saya temukan kutu sama seperti ini tapi saya belum mengetahui namanya .Kutu dompolan menyerang secara pasif dengan cara dipindahkan oleh semut .Pertanyaan saya bagaimana caranya sehingga semut dapat memindahkan kutu dompolan tersebut??
ReplyDeleteDari materi diatas yang ingin saya tanyakan
ReplyDeleteJelaskan proses perkembangbiakan domplan kembang sepatu merah jambu secara aseksual?
Dari materi diatas yang ingin saya tanyakan
ReplyDeleteJelaskan proses perkembangbiakan domplan kembang sepatu merah jambu secara aseksual?