Selamat Datang

Blog ketahanan hayati jeruk ini mengajak Anda untuk berbagi informasi mengenai tanaman serta hama dan penyakit jeruk. Kami sangat mengharapkan bantuan Anda untuk berkenan berpartisipasi dengan cara menyampaikan informasi mengenai tanaman serta hama penyakit jeruk dari manapun Anda berada. Informasi dapat disampaikan dengan cara menyampaikan komentar di bagian bawah tulisan atau melalui media sosial Fb yang dikaitkan dengan blog ini. Mohon berkenan menjalin pertemanan dengan halaman Fb Ketahanan Hayati Undana dan mengikuti melalui Google+ dengan menambahkan blog ini ke lingkaran Anda.

Monday, September 19, 2016

Hama Jeruk: Kutu-Pucuk Kapas

Kutu pucuk kapas, sebagaimana namanya, menggunakan tanaman kapas sebagai inang utamanya. Namun demikian, kisaran inang kutu pucuk ini sebenarnya sangat luas, termasuk tanaman jeruk dan kerabatnya. Pada tanaman jeruk dan kerabatnya, kutu pucuk ini merupakan vektor citrus tristeza virus (CTV), penyebab penyakit tristeza yang terdiri atas banyak strain, di antaranya strain yang sangat merusak. Sebagai vektor CTV, kutu pucuk ini mampu menularkan virus secara lebih efisien dibandingkan dengan kutu pucuk hitam dan kutu pucuk spirea. Oleh karena itu, kutu pucuk kapas merupakan hama tanaman jeruk yang memerlukan perhatian serius.

Nama Umum
Nama umum hama ini dalam Bahasa Inggris adalah cotton aphid. Dalam Bahasa Indonesia, aphid lazim disebut kutu daun, tetapi karena sebenarnya menyukai pucuk maka cotton aphid sebaiknya disebut kutu pucuk kapas.

Nama Ilmiah Valid dan Klasifikasi
Nama ilmiah berlaku untuk aphid jeruk hitam adalah Aphis gossypii  Glover, 1877. Klasifikasi kutu pucuk kapas menurut ITIS adalah sebagai berikut: kerajaan: Animalia, sub-kerajaan: Bilateria, infra-kerajaan: Protostomia, super-filum: Ecdysozoa, filum: Arthropoda, sub-filum: Hexapoda, kelas: Insecta, sub-kelas: Pterygota, infra-kelas: Neoptera, super-ordo: Paraneoptera, ordo: Hemiptera, sub-ordo: Sternorrhyncha, super-famili: Aphidoidea, famili: Aphididae, genus: Aphis, dan spesies: Aphis gossypii Glover, 1877.

Nama Ilmiah Sinonim
Nama ilmiah sinonim kutu pucuk kapas antara lain adalah Aphis bauhiniae Theobald, 1918; Aphis circezandis Fitch, 1870; Aphis citri Ashmead of Essig, 1909; Aphis citrulli Ashmead, 1882; Aphis cucumeris Forbes, 1883; Aphis cucurbiti Buckton, 1879; Aphis helianthi Monell; Aphis heraclella; Aphis heraclii; Aphis lilicola Williams, 1911; Aphis minuta Wilson, 1911; Aphis monardae Oestlund, 1887; Aphis parvus Theobald, 1915; Aphis tectonae van der Goot, 1917; Cerosipha gossypii (Glover, 1877); Doralina frangulae (Kaltenbach); Doralina gossypii (Glover); Doralis frangulae (Kaltenbach); Doralis gossypii (Glover, 1877), dan Toxoptera leonuri Takahashi, 1921.

Deskripsi Ringkas
Deskripsi untuk identifikasi lazimnya didasarkan atas kutu betina dewasa. Kutu dewasa berbentuk buah pir, panjang fase bersayap berkisar 1.1 - 1.8 mm, fase tanpa sayap berkisar 0.9 - 1.8 mm, diameter minimum 0.34 mm. Pada suhu tinggi berwarna kuning pucat, pada suhu rendah berwarna hijau kekuningan atau hijau kebiruan, pada suhu lebih rendah lagi berwarna hampir hitam. Kutu berwarna kunig berukuran lebih kecil daripada ukuran kutu berwarna hijau, masing-masing diproduksi pada kondisi padat populasi tinggi dan padat populasi rendah. Selain dipengaruhi oleh padat populasi koloni, warna juga dipengaruhi oleh jenis inang. Kutu dewasa dengan warna tertentu dapat menghasilkan kutu dewasa dengan warna berbeda. Sayap tidak berbercak, vena sayap berwarna cokelat. Antena terdiri atas 6 ruas, bagian kepala di antara kedua antena tidak menonjol, melainkan datar. Pada ujung belakang perut terdapat kauda (cauda), berbentuk menyegitiga atau menyerupai lidah, berwarna pucat atau kotor. Mengapit kauda terdapat sifunculi (siphunculi) atau kornikula (cornicles) berbentuk silindris berwarna hitam untuk mengeluarkan cairan berlilin. Nima menyerupai kutu dewasa, berwarna tan, abu-abu, dan hijau dengan bantalan sayap lebih gelap dan ujung belakang perut berwarna hijau gelap. Telur berwarna hitam berkilap.

Kutu Pucuk Kapas, A: koloni pada pucuk, B: koloni pada permukaan bawah daun muda, C: dewasa bentuk hitam tanpa sayap, D: dewasa bentuk hitam bersayap, E: dewasa bentuk kuning tanpa sayap, dan F: dewasa bentuk kuning bersayap. Foto tidak merujuk kepada skala tertentu, silahkan klik untuk memperbesar foto. Sumber: A: Coppermine Galery, B: FreshFlaza,  dan C-F: UF/IFAS Featured Creatures.
Kemiripan dengan Hama Lain
Periksa tulisan mengenai kutu pucuk jeruk cokelat dan kutu pucuk jeruk hitam untuk membandingkan dengan kedua jenis kutu pucuk tersebut.

Identifikasi
Identifikasi kutu pucuk kapas dilaksanakan dengan melakukan pengamatan lapangan dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopis. Hasil pengamatan kemudian digunakan untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan yang tersedia pada situs Citrus Pests atau menggunakan kunci identifikasi dalam jaringan yang disediakan oleh AphID.

Biologi dan Daur Hidup
Kutu pucuk kapas mempunyai daur hidup anholosiklik di kawasan tropis dan daur hidup heteroesius atau autoesius di kawasan beriklim sedang. Suhu optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan kutu pucuk kapas pada tanaman kapas adalah 28oC, sedangkan suhu optimal reproduksinya adalah 20-25oC dengan memproduksi rata-rata 2,8 nimfa/hari. Suhu ambang terendah untuk pertumbuhan dan perkembangan kutu pucuk kapas pada tanaman kapas adalah 7,34oC pada tanaman labu dan pertumbuhan sampai reproduksi pertama adalah 5,8oC pada tanaman mentimun, sedangkan suhu ambang pertumbuhan tertinggi adalah 35oC pada tanaman labu. Selain mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, suhu juga mempengaruhi perubahan daur hidup dari holosiklik menjadi anhalosiklik. Pada akhir tahap perkembangan koloni, kutu pucuk kapas dapat menghasilkan generasi dewasa bersayap. Perubahan dari generasi tanpa sayap menjadi bersayap dipengaruhi terutana oleh faktor nutrisi dan padat populasi, selain juga oleh faktor tipe generasi (bersayap atau tanpa sayap) dan kemungkinan pengaruh suhu dan pencahayaan. Setelah menghasilkan generasi bersayap, akan berlangsung proses dispersal yang dimulai dengan periode pra-terbang (dari terbentuknya generasi bersayap sampai penerbangan pertama) yang berlangsung selama 1-31 jam (sangat aktif pada saat 10-24 jam setelah terbentuknya generasi bersayap). Kutu dewasa bersayap mulai terbang pada pukul 06.00 sampai pukul 19.30, penerbangan sama sekali terhenti pada pukul 23.00 sampai 07.00.

Kisaran Tumbuhan Inang
Kutu pucuk kapas mempunyai kisaran inang yang sangat luas, mencakup inang primer tempat kutu betina dewasa meletakkan telur dan inang sekuer tempat menghisap cairan tanaman. Inang primer yang dilaporn di Jepang mencakup jeruk (Rutaceae), Hibiscus syriacus (Malvaceae), Rhamnus dahuricus (Rhamnaceae), Celastrus orbiculatus (Celastraceae) dan Rubia cordifolia (Rubiaceae); di Amerika Serikat mencakup Hibiscus syriacus dan Catalpa bignonioides (Bignoniaceae); dan di Tiongkok mencakup Zanthoxylum simulans (Rutaceae), Rhamnus sp. (Rhamnaceae) dan Punica granatum (Lythraceae). CABI Invasive Species Compendium menyediakan daftar panjang jenis-jenis tumbuhan inang kutu pucuk kapas di seluruh dunia.

Gejala Kerusakan
Kutu pucuk kapas merusak tanaman jeruk dengan cara menghisap cairan pucuk dan tunas tanaman jeruk, menghasilkan embun madu, dan menjadi vektor virus penyebab penyakit. Pucuk dan tunas tanaman jeruk yang dihisap oleh kutu pucuk kapas akan mengalami hambatan pertumbuhan, daun menjadi tidak normal dan mengerupuk, dan bahkan pucuk dapat mengering. Embun madu yang dihasilkan oleh kutu pucuk kapas menarik semut dan memicu dan memacu pertumbuhan jamur jelaga yang menutupi permukaan daun sehingga menghambat fotosintesis. Pada tanaman jeruk, kutu pucuk kapas merupakan vektor  citrus tristeza virus (CTV) dan citrus woody gall vrus. Sebagai vektor CTV, kutu pucuk kapas merupakan vektor dengan efisiensi penularan kedua setelah kutu pucuk jeruk cokelat.

Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyebaran kutu pucuk kapas pada tanaman jeruk terjadi antar tanaman jeruk maupun antara tanaman inang lainnya ke tanaman jeruk. Penyebaran dapat terjadi secara aktif dalam jarak pendek dengan cara meraayap atau terbang bagi kutu dewasa bersayap, sedangkan penyebaran secara pasif terjadi dengan bantuan semut yang memindahkan nimfa dan kutu dewasa tanpa sayap, dengan bantuan angin yang membawa kutu dewasa bersayap melayang menempuh jarak cukup jauh, dan dengan bantuan bahan tanam yang terinfestasi telur, nimfa, maupun kutu dewasa.

Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian secara budidaya dilakukan dengan mempertimbangkan strain CTV yang terdapat pada areal pertanaman jeruk setempat, sebagaimana pada pengendalian kutu pucuk jeruk cokelat dan kutu pucuk jeruk hitam. Pengendalian secara alami dan secara hayati dapat dilakukan oleh musuh alami yang terdiri atas predator, parasitoid, dan patogen yang masing-masing jumlah jenisnya sangat banyak, tetapi karena pada umumnya polifag maka efektivitasnya tidak terlalu tinggi. Pengendalian secara genetik pada tanaman jeruk belum dapat dilakukan karena masih terbatasnya informasi mengenai adanya kultivar tanaman jeruk yang tahan atau toleran. Pengendalian secara kimiawi dilakukan sebagai alternatif terakhir apabila padat populasi kutu pucuk kapas meningkat dengan pesat. Pestisida kimiawi yang digunakan diupayakan dari jenis yang tidak terlalu berbahaya bagi musuh alami, antara lain dari yang aman ke kurang aman sebagai berikut: acetamiprid, flupyradifurone, thiamethoxam, spirotetramat, dan imidacloprid.

Catatan Penting
Kutu pucuk kapas merupakan vektor citrus tristeza virus (CTV) dan citrus woody gall vrus pada jeruk dan vektor berbagai jenis virus lain pada jenis tanaman yang berbeda, antara lain: alfalfa mosaic virus, bean common mosaic virus, calotropis ringspot mosaic virus, carnation mottle virus, cauliflower mosaic virus, chinese yam necrotic mosaic virus, commelina mosaic virus, cowpea (aphid-borne) mosaic virus, cucumber mosaic virus, garlic mosaic virus, greengram mosaic virus, infectious chlorosis of banana, leaf crinkle of sunflower, lily symptomless virus, muskmelon yellow stunt virus, onion yellow dwarf virus, papaya ringspot virus, passionfruit Sri Lankan mottle virus, pepper veinal mottle virus, potato leafroll virus, potato virus Y, solanum trovum mosaic virus, Sri Lankan passionfruit mottle virus, sugarcane mosaic virus, sweet potato feathery mottle virus, turnip mosaic virus, watermelon mosaic 1 virus, watermelon mosaic 2 virus, yam mosaic virus, sunflower yellow blotch virus, yellow vein mosaic virus, dan zucchini yellow mosaic virus.

30 comments:

  1. Saya merasa postingan ini bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang hama jeruk kutu-pucuk kapas.
    Pertanyaan saya mengapa kutu pucuk kapas dewasa bersayap mulai terbang pada pukul 06.00 sampai pukul 19.30,namun penerbangannya sama sekali terhenti pada pukul 23.00 sampai 07.00? Faktor apa yang menyebabkan hal ini terjadi?

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Mengetahui informasi mengenai hama jeruk Kutu Loncat memberikan informasi lebih kepada saya tentang jenis hama yang masih belum terdapat di Indonesia dan harus dilakukan pencegahan teradap munculnya hama tersebut.
    Pengendalian secara budiday yang dilakukan dengan mempertimbangkan strain CTV yang terapat pada areal pertanaman jeruk setempat. Mohon Bapak jelaskan secara rinci mengenai pengendalian yang dilakukan dengan pertimbangan strain CTV dan kira-kira strain CTV apakah yang terdapat di areal pertanaman jeruk di NTT?

    ReplyDelete
  4. informasi ini sangat menarik karena saya dapat mengetahui berbagai jenis kutu ini dan perbedaan tiap kutu tersebut.
    . yang ingin saya tanyakan kerusakan akibat serangan kutu yang berwarna kuning dan kutu yang berwarna hijau sama atau berbeda??

    ReplyDelete
  5. Postingan ini sangat bermanfaat bagi saya.
    Dalam tulisan ini dikatakan bahwa kutu pucuk kapas mempunyai daur hidup anholosiklik . Yang ingin saya tanyakan apa itu daur hidup anholosiklik ? Mohon penjelasan Pak.

    ReplyDelete
  6. Postingan ini menambah wawasan saya
    Mengapa kutu pucuk kapas pada suhu tinggi berwarna kuning pucat, pada suhu randah berwarna hijau kekuningan ATAU hijau kebiruan, PADA Suhu LEBIH Rendah Lagi berwarna hampir hitam?

    ReplyDelete
  7. informasi ini sangat bermanfaat bagi saya khususnya untuk mengetahui jenis hama yang merusak jenis jeruk,dari penjelasan diatas bahwa pengendalian secara alami maupun secara hayati dapat dilakukan oleh musuh alami yang terdiri atas predator,parasitoid,dan patogen yang masing-masing jumlah jenisnya sangat banyak.Yang ingin saya tanyakan,tolong bapak berikan contoh jenis musuh alami yang terdiri atas predator,parasitoid,dan patogen?

    ReplyDelete
  8. Informasi ini sangat berguna bagi saya. Yang ingin saya tanyakan, mengapa sebagai Vektor CTV kutu pucuk ini mampu menularkan virus secara lebih efisien dibandingkan dengan kutu pucuk hitam dan kutu pucuk spirea?

    ReplyDelete
  9. Pada tanaman jeruk dan kerabatnya, kutu pucuk ini merupakan vektor citrus tristeza virus (CTV), penyebab penyakit tristeza yang terdiri atas banyak strain, di antaranya strain yang sangat merusak. yang ingin saya tanyakan aktor-faktor apa saja yang mempengaruhi berkembangnya strain pada kutu pucuk ini?

    ReplyDelete
  10. Mengapa sehingga padat populasi koloni dan jenis inang dapat mempengaruhi warna kutu pucuk kapas ini serta bagaimana pengaruhnya?

    ReplyDelete
  11. artikel ini bermanfaat karena saya dapat mengetahui jenis hama yang ada pada jeruk. kutu pucuk kapas merupakan vektor citrus tristeza virus (CTV)dan citrus woody gall virus. yang ingin saya tanyakan dari kedua virus ini manakah yang paling berbahaya dan paling menularkan?

    ReplyDelete
  12. saya melihat kemiripan cara penyebaran yang lakukan antara kutu pucuk kapas dan kutu pucuk hitam. misalkan dalam satu pohon jeruk kedua jenis kutu ini ada, apakah kita dapat melakukan pengendaliannya akan dapat mengendalikan keduanya atau tidak ?

    ReplyDelete
  13. Suhu optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan kutu pucuk kapas pada tanaman kapas adalah 28oC, sedangkan suhu optimal reproduksinya adalah 20-25oC dengan memproduksi rata-rata 2,8 nimfa/hari. Suhu ambang terendah untuk pertumbuhan dan perkembangan kutu pucuk kapas pada tanaman kapas adalah 7,34oC pada tanaman labu dan pertumbuhan sampai reproduksi pertama adalah 5,8oC pada tanaman mentimun, sedangkan suhu ambang pertumbuhan tertinggi adalah 35oC pada tanaman labu.
    yang ingin saya tanyakan: hal apa yang menyebabkan suhu perkembangan kutu pucuk kapas berbeda antara tanaman labu, mentimun dan kapas?

    ReplyDelete
  14. mengapa kutu berwarna kuning berukuran lebih kecil daripada kutu berwarna hijau, padahal masing - masing hama kutu diproduksi pada kondisi padat populasi tinggi dan padat populasi rendah ?

    ReplyDelete
  15. contoh predator yang menjadi musuh alami dari kutu-pucuk kapas ?

    ReplyDelete
  16. informasi ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya.
    dari penjelasan yang sudah saya baca, saya ingin menanyakan tentang penyebab penyakit tristeza yang terdiri atas banyak strain, di antaranya strain yang sangat merusak. strain itu apa dan tolong jelaskan beberapa strain yang ada yang sangat merusak?

    ReplyDelete
  17. Pucuk dan tunas tanaman jeruk yang dihisap oleh kutu pucuk kapas akan mengalami hambatan pertumbuhan, daun menjadi tidak normal dan mengerupuk, dan bahkan pucuk dapat mengering. Apakah ada cara penanggulangan lain untuk mengatasi keringnya pucuk dan daun yang sudah terserang.

    ReplyDelete
  18. Informasi ini sangat bermanfaat untuk saya.
    Pada tulisan diatas menyatakan perubahan daur hidup dari Holoksiklik menjadi anhalosiklik.
    Apakah maksud dari pernyataan tersebut terkait dengan hama kutu pucuk kapas? Mohon jawabannya

    ReplyDelete
  19. informasi ini sangat penting bagi saya.penyebab penyakit tristeza yang terdiri atas banyak strain, di antaranya strain yang sangat merusak. yang ingin saya tanyakan adalah apa yang dimaksud dengan strain?

    ReplyDelete
  20. Informasi yang terdapat dalam postingan ini tentunya bermanfaat untuk kami mahasiswa. Istilah-istilah yang kami dapat tentu tidak semua kami pahami. Oleh karena itu, saya ingin bertanya soal daur hidup holoksiklik dan anhalosiklik.

    ReplyDelete
  21. Mengapa kutu pucuk kapas menularkan virus lebih efektif dibandingkan pucuk hitam dan spirea?

    ReplyDelete
  22. jika jumlah hama kutu pucuk kapas yang menyerang tanaman jeruk jumlah sangat banyak, apakah dapat mematikan tanaman jeruk tersebut?

    ReplyDelete
  23. Pada penyebaran secara pasif terjadi dengan bantuan semut yang memindahkan nimfa dan kutu dewasa tanpa sayap. Apakah tidak terjadi persaingan diantar a keduanya karena mengingat bahwa semut juga merupakan hama yang menyerang tanaman jeruk?

    ReplyDelete
  24. Terimakasih untuk informasi yang diberikan. Pada penjelasan tentang daur hidup kutu pucuk-kapas dijelaskan bahwa suhu juga dapat mempengaruhi hama ini dengan perubahan dari daur hidup halosiklik menjadi anhalosiklik. Yang ingin saya tanyakan apa yang dimaksud dengan halosiklik dan anhalosiklik ? Dan perubahan seperti apakah yang terjadi proses perubahan dari halosiklik ke anhalosiklik ? Terimakasi..

    ReplyDelete
  25. pada materi sebelumnya yang berkaitan dengan jenis hama kutu,saya baru mengetahui bahwa hama juga mempunyai daur hidup berdasarkan suhu.apakah pada semua jenis hama kutu memiliki daur hidup berdasarkan suhu? atau jenis hama kutu tertentu saja yang memiliki daur hidup berdasarkan suhu tersebut? dan di dalam materi dijelaskan bahwa Kutu dewasa bersayap mulai terbang pada pukul 06.00 sampai pukul 19.30, penerbangan sama sekali terhenti pada pukul 23.00 sampai 07.00. apakah pada kutu pucuk kapas saja yang memiliki waktu tersebut?

    ReplyDelete
  26. materi ini sangat menarik karena saya dapat mengetahui berbagai jenis kutu ini dan perbedaan tiap kutu tersebut.yang ingin saya tanyakan kerusakan akibat serangan kutu yang berbeda,berdampak sama atau masing-masing kutu memiliki dampak yang berbeda?

    ReplyDelete
  27. Materi ini sangat membantu saya untuk mengetahui gejela kerusakan Kutu pucuk kapas merusak tanaman jeruk dengan cara menghisap cairan pucuk dan tunas tanaman jeruk, menghasilkan embun madu, dan menjadi vektor virus penyebab penyakit.Terima Kasih

    ReplyDelete
  28. mengapa kutu pucuk kapas menularkan firus lebih efesien di bandingkan dengan kutu pucuk hitam dan kutu pucuk spirea?

    ReplyDelete
  29. Jenis musuh alami apa yang bisa mengendalikan kutu pucuk kapas yang menyerang tanaman jeruk?

    ReplyDelete
  30. Live casino site - Lucky Club Live
    We welcome you to the latest Live casino site from our Live Casino customers. Sign up, deposit and play over 1000 of games. Play now!‎Live Casino Sites luckyclub.live · ‎Online Casinos · ‎Live Casino Games

    ReplyDelete