Selamat Datang

Blog ketahanan hayati jeruk ini mengajak Anda untuk berbagi informasi mengenai tanaman serta hama dan penyakit jeruk. Kami sangat mengharapkan bantuan Anda untuk berkenan berpartisipasi dengan cara menyampaikan informasi mengenai tanaman serta hama penyakit jeruk dari manapun Anda berada. Informasi dapat disampaikan dengan cara menyampaikan komentar di bagian bawah tulisan atau melalui media sosial Fb yang dikaitkan dengan blog ini. Mohon berkenan menjalin pertemanan dengan halaman Fb Ketahanan Hayati Undana dan mengikuti melalui Google+ dengan menambahkan blog ini ke lingkaran Anda.

Saturday, September 24, 2016

Penyakit Jeruk: Tristeza

Jeruk menghadapi sejumlah penyakit yang mematikan, di antaranya adalah penyakit tristeza yang disebabkan oleh viris jeruk tristeza (citrus tristeza virus, CTV) strain yang ganas. Virus penyakit triteza ini mempunyai banyak strain, strain yang lemah justru dibiarkan untuk melindungi tanaman dari strain yang ganas. Sebagaimana dengan di negara-negara lain, penyakit tristeza sebenarnya sudah lama ada di Indonesia tetapi kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan penyakit-penyakit lainnya. Di sini uraian mengenai penyakit ini difokuskan pada pengenalan gejalanya untuk membantu membedakan penyakit ini dari penyakit lainnya di lapangan.

Nama Penyakit
Nama penyakit ini dalam Bahasa Inggris adalah tristeza, nama dalam Bahasa Indonesia juga sama, tristeza. Karena virus penyebab penyakit ini terdiri atas banyak strain yang masing-masing menimbulkan gejala penyakit yang berbeda-beda pada berbagai jenis dan kultivar jeruk maka penyakit tristeza dalam Bahasa Inggris juga disebut tristeza disease complex.

Nama Berlaku dan Klasifikasi Penyebab Penyakit
Penyakit tristeza disebabkan oleh citrus tristeza virus (CTV) yang juga disebut citrus tristeza closterovirus. Klasifikasi virus tersebut menurut ICTV adalah: kerajaan: Virus, filum: -, kelas: -, ordo: -, famili: Closteroviridae, genus: Closterovirus, dan spesies: citrus tristeza virus atau citrus tristeza closterovirus. CTV terdiri atas banyak strain yang masing-masing menimbulkan penyakit triteza tipe yang berbeda pada kombinasi jenis dan kultivar jeruk batang atas dan batang bawah yang berbeda, yaitu strain CTV-QD penyebab quick decline, CTV-SP penyebab stem pitting, CTV-SY penyebab seedling yellows, dan CTV strain lemah (mild) yang tidak menimbulkan penyakit yang merusak.

Nama Sinonim Penyebab Penyakit
Nama sinonim penyebab penyakit tristeza adalah citrus quick decline virus, citrus seedling yellows virus, grapefruit stem pitting virus, dan lime die-back virus

Gejala Penyakit
Penyakit tristeza sebenarnya terdiri atas quick decline (QD, tristeza dalam arti sempit), stem pitting (SP), dan seedling yellows (SY) yang masing-masing disebabkan oleh strain virus CTV dengan virulensi yang berbeda-beda pada kombinasi jenis atau kultivar jeruk batang atas yang disambung dengan jenis atau kultivar jeruk batang bawah tertentu. Karena gejala tertentu timbul dari kombinasi antara strain CTV dengan kombinasi jenis atau kultivar batang atas dan batang bawah tersebut maka penyakit ini dikenal sebagai tristeza disease complex. Dalam hal QD, virus menyebabkan kerusakan pada jaringan kambium tepat di bawah pertemuan batang atas dan batang bawah sehingga memutuskan transportasi makanan dari daun ke akar dan unsur hara dari akar ke daun sehingga tanaman mengalami kemunduran (dcline), terjadi terutama bila strain CTV ganas menginfeksi tanaman jeruk manis dengan batang bawah jeruk masam. Kemunduran dapat terjadi secara cepat maupun lambat, menyebabkan tanaman menjadi tumbuh semakin meranggas sebelum akhirnya mati. Dalam hal SP, ketika kulit batang, cabang, atau ranting dikelupas, tampak bagian kayu berlubang dan pecah-pecah, mengeluarkan lendir, menyebabkan tanaman mengalami klorotik dan pertumbuhannya menjadi kerdil, paling mudah dialami oleh jeruk Citrus macrophylla. Dalam hal SY, daun pucuk pada anakan muda tumbuh menguning, terjadi terutama pada anakan jeruk masam, jeruk gedang, dan jeruk sitrun. Daun mengecil, melengkung ke atas, berbercak klorotik tidak beraturan, tulang daun tampak terang, dan tulang daun menggabus, serta buah berbercak menguning, berukuran mengecil, dan gugur merupakan gejala umum penyakit ini. Selain itu, jumlah daun berkurang, cabang mengalami mati ujung, pertumbuhan mengalami kemunduran, dan pada akhirnya tanaman mati.

Gejala umum tristeza, A-C: mati ranting ringan, sedang, dan berat, D: mati ranting dengan daun menguning, E: tulang daun terang (vein clearing), F: tulang daun menggabus (vein corking), G: helai daun melengkung ke atas (leaf cupping), dan H: gejala pada daun dibandingkan dengan daun sehat (paling kanan). Sumber: A dan F: PSTS, B-C dan E: Pacific Pests and Pathogens Fact Sheet, D: Krishisewa.com, G: Annu. Rev. Phytopathol., dan H: FFTC.
Gejala Tristeza Quick Decline, A dan B: gejala awal, C: gejala pada tahap perkembangan yang berbeda, dan D; gejala akhir, tanaman mati. Sumber: A: PSTS,  B: Fresh Plaza, C: EPPO Global Database, dan D: Citrus Diseases.

Gejala Tristeza Stem Pitting, A dan B: batang dengan kulit dikupas, C: permukaan dalam kulit, D: penampang melintang batang, stem pitting terjadi pada saat lingkaran tahun mulai tidak karuan, E: cabang dan ranting dengan gejala stem pitting, 1: sehat, 2-4 gejala ringan, sedang dan berat dengan kulit batang dikupas, 5: stem pitting terbalik pada kulit batang dikupas, dan 6: gejala sangat berat sehingga tampak tanpa kulit batang dikupas. Sumber: A: Invasive.org, B: EPPO Global Database, C: Aggie-Horticulture TAMU, D: FFTC, dan E: Annu. Rev. Phytopathol.
Gejala Tristeza Seddling Yellowa, A: bibit dengan gejala sedang, B: bibit dengan gejala berat, C: bibit mexican lime dengan gejala tulang daun menggabus setelah diinokulasi dengan isolat CTV ganas, D: E:, dan F: bibit dengan pucuk mulai menunjukkan gejala seedling yellowa. Sumber: A dan B: Annu. Rev. Phytopathol., C: FAO, D: CTHAR Univ. of Hawaii, E: PSTS, dan F: Citrus Diseases.


Gejala Serupa
Daun mengecil, menguning, berbercak klorotik tidak beraturan, dan tulang daun menggabus mirip dengan gejala huanglongbing dan defisiensi unsur hara tertentu.

Deskripsi Patogen
CTV merupakan closterovirus dengan partikel fleksi yang berukuran panjang 2000 nm dan lebar 12 nm. Protein kapsid virus mempunyai berat molekul 27.000-28.000. Partikel virus terdiri atas untai tunggal ARN (asam ribonukleat) dengan ukuran kira-kira 6.5 x 10^6

Kisaran Inang
Kisaran inang CTV adalah sangat kompleks sebab bergantung pada kombinasu batang bawah dan batang atas, strain CTV, dan kondisi lingkungan. Secara umum, CTV dapat menginfeksi hampir semua spesies, kultivar, dan silangan jeruk, selain juga genus lainnya dalam famili Rutaceae seperti Aegle, Microcitrus, dan Passiflora. Beberapa genotype jeruk besar dan Poncirus trifoliata tahan terhadap sebagian besar isolat. Sebagian klon jeruk trifoliat dan silangannya adalah toleran terhadap sebagian besar isolat dan digunakan secara luas sebagai batang bawah, sedangkan jeruk masam dan alemow sangat rentan dan jeruk cina adalah toleran.

Ekologi dan Daur Penyakit
Tristeza divektori oleh sejumlah spesies kutu pucuk, antara lain kutu pucuk jeruk cokelat, kutu pucuk jeruk hitam, kutu pucuk kapas, dan kutu pucuk spirea. Di antara spesies kutu pucuk tersebut, yang paling efisien adalah kutu pucuk jeruk cokelat. Bila kutu pucuk jeruk cokelat ada, kutu pucuk kapas merupakan vektor primer. Kutu pucuk dapat memperoleh virus setelah menghisap tanaman inang sakit selama 5-60 menit, tetapi kehilangan kemampuannya untuk menularkan virus setelah 24 jam. CTV juga dapat menular melalui okulasi, tetapi tidak melalui biji. CTV terdiri atas beragam bentuk yang dikenal sebagai strain, masing-masing berbeda dalam kemampuannya menimbulkan penyakit tristeza. CTV berada terbatas pada jaringan pembuluh angkut floem dan merupakan virus tanaman dengan ukuran terbesar.

Diagnosis
Diagnosis penyakit tristeza dengan menggunakan gejala dapat dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi dalam jaringan yang tersedia pada situs Citrus Diseases. Diagnosis lapangan dapat dilakukan dengan menggunakan panduan lapangan yang disediakan UF/IFAS.

Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyakit tristeza menyebar dengan perantaraan vektor dan bibit okulasi. Vektor dengan efisiensi penularan tertinggi adalah kutu pucuk jeruk cokelat, disusul oleh kutu pucuk kapas. Vektor lainnya antara lain adalah kutu pucuk jeruk hitam dan kutu pucuk spirea. Penyebaran melalui bibit okulasi terjadi bila bibit okulasi menggunakan mata tempel dari pohon induk yang terinfeksi tristeza. Di antara kedua cara penyebaran ini, penyebaran dengan perantaraan bibit dapat menempuh jarak jauh ke pusat-pusat produksi di luar sebaran geografik penyakit tersebut.

CABI Invasive Species Compendium tidak menyediakan informasi mengenai sebaran geografik global penyakit ini. EPPO Global Database menyediakan peta distribusi global penyakit tristeza sebagaimana disajikan pada peta berikut ini.

Peta distribusi global penyakit triteza

Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian penyakit tristeza difokuskan pada pengendalian vektor dan pengendalian penularan melalui bibit okulasi. Untuk pengendalian vektor, silahkan baca rekomendasi pengendalian untuk kutu pucuk jeruk cokelat, kutu pucuk kapas, kutu pucuk jeruk hitam, dan kutu pucuk spirea. Untuk pengendalian penularan melalui bibit okulasi, gunakan hanya bibit berlabel dari penangkar resmi yang memproduksi bibit sesuai dengan prosedur produksi bibit sehat. Namun bila bibit yang terjamin kesehatannya sulit dapat diperoleh, sebelum membeli dan mengangkut bibit dari penangkar sebaiknya periksa bibit dengan teliti, jangan sampai ada bibit yang menunjukkan gejala tristeza.

Catatan Penting
Tristeza merupakan penyakit dengan gejala yang berbeda bergantung pada kombinasi batang atas dan batang bawah, strain CRV, dan kondisi lingkungan. Untuk memeriksa gejala, terutama tentukan terlebih dahulu pada kombinasi batang atas dan batang bawah apa dilakukan pemeriksaan sehingga dapat memperikirakan gejala yang diharapkan dapat ditemukan.

44 comments:

  1. Penjelasan mengenai penyakit jeruk Tristeza sangat menarik dan bermanfaat. Setelah membaca tulisan ini, pengetahuan saya tentang berbagai penyakit pada tanaman jeruk menjadi bertambah. Yang ingin saya tanyakan adalah pada tanaman jeruk yang telah terserang penyakit ini, berapa lama tanaman jeruk dapat bertahan hingga mengalami kemunduran dan bahkan hingga tanaman menjadi mati?

    ReplyDelete
  2. Postingan ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang jenis penyakit yang menyerang tanaman jeruk. Pada penjelasan diatas diakatakan bahwa penyakit ini merupakan jenis penyakit yang dapat mematikan, namun mengapa penyakit jenis ini kurang mendapatkan perhatian? Bukankah penyakit ini merupakan jenis penyakit yang berbahaya?

    ReplyDelete
  3. Tulisan tentang penyakit tristeza dapat meningkatkan pengetahuan saya. Dalam tulisan ini, dikatakan penyakit tristeza divektori oleh sejumlah spesies kutu pucuk. Apakah virus penyebab penyakit ini hanya dapat divektori oleh spesies kutu pucuk saja? Faktor apa yang menyebabkan hal tersebut! Jawaban iya dan tidaknya mengapa? Mohon penjelasannya bapak.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Informasi yang sangat berguna dalam menambah pengetahuan tentang penyakit pada tanaman jeruk.
    Pada catatan penting dikatakan bahwa Tristeza merupakan penyakit dengan gejala yg berbeda bergantung pada kombinasi Batang atas dan Batang bawah. Yang ingin saya tanyakan perbedaan seperti apa yg dimaksudkan?

    ReplyDelete
  6. Dalam penjelasan dipaparkan mengenai diagnosis penyakit tristeza dapat dilakukan dengan menggunakan kunci identifikasi dalam jaringan yang tersedia.pertanyaan saya , kunci identifikasi seperti apa yang dimaksudkan ?

    ReplyDelete
  7. Pada pengendalian dituliskan bahwa sebelum membeli san mengangkut bibit sebaiknya diperiksa agar tidak ada bibit yang menunjukkan gejala tristeza. Yang ingin saya tanyakan apa saja gejala tristeza pada bibit ?

    ReplyDelete
  8. Materi ini sangat bagus dan menambah wawasan saya,sehingga timbul pertanyaan ketika jeruk yang terkena penyakit Tristeza dan gejala-gejalanya, ketika jeruk yang sudah terkena penyakit ini apakah ada cara agar jeruk yang terkena penyakit ini dapat tertolong dari kematian?

    ReplyDelete
  9. Tulisan ini bermanfaat bagi saya, karena saya dapat mengetahui jenis penyakit triseza dan virusnya. Dari penjelasan Jeruk menghadapi sejumlah penyakit yang mematikan, diantaranya adalah penyakit tristeza yang disebabkan oleh virus jeruk tristeza ( virus citrus tristeza , ctv) galur yang ganas.
    Pertanyaan saya apakah jika jeruk ini bersentuhan dengan jenis jeruk lainnya atau tanaman lain secara langsung maka akan langsung terkena penyakit ini?

    ReplyDelete
  10. Informasi ini sangat berguna untuk saya kerna saya dapat mengetahu jenis penyakit yang dapat mematikan pada tanaman jeruk. Pada penjelasan gejala penyakit, dijelaskan bahwa kemunduran dapat terjadi secara cepat dan lambat yang dapat menyebabkan tanaman menjadi tumbuh semakin meranggas dan sebelum akhirnya mati. Yang ingin saya tanyak faktor apa yang membedakan kemunduran tersebut?

    ReplyDelete
  11. Dalam tulisan ini, dikatakan bahwa penyakit tristeza divektori oleh sejumlah spesies kutu pucuk. Apakah virus penyebab penyakit ini hanya dapat divektori oleh spesies kutu pucuk saja?

    ReplyDelete
  12. informasi ini sangat bermanfaat dan berguna bagi saya,khususnya dalam mengetahui jenis penyakit pada jeruk,dari pembahasaan diatas diketahui bahwa Gejala Serupa Daun mengecil, menguning, berbercak klorotik tidak beraturan, dan tulang daun menggabus mirip dengan gejala huanglongbing dan defisiensi unsur hara tertentu. Yang ingin saya tanyakan apabila gejala penyakit ini sama dengan gejala huanglongbing maka apakah cara pengendaliannya sama atau berbeda?

    ReplyDelete
  13. informasi diatas sangat bermanfaat bagi saya. pertanyaan saya bagaimana strain yang lemah dapat melindungi tanaman dari strain yang ganas?

    ReplyDelete
  14. Informasi ini sangat bermanfaat bagi saya sekaligus menambah wawasan saya.
    Tristeza merupakan penyakit dengan gejala yang berbeda bergantung pada kombinasi batang atas dan batang bawah,sistem CRV dan kondisi lingkungan.Jenis mana yang pas untuk batang atas dan batang bawah agar tidak terkena tristeza?

    ReplyDelete
  15. informasi ini sangat membantu saya dalam menambah wawasan saya.
    ..apakah penyakit ini hanya bisa di atasa dengan cara alamiah saya atau ada cara lain?

    ReplyDelete
  16. informasi yang sangat bermanfaat untuk saya, dalam informasi ini mengatakan bahwa "Jeruk menghadapi sejumlah penyakit yang mematikan, di antaranya adalah penyakit tristeza yang disebabkan oleh viris jeruk tristeza (citrus tristeza virus, CTV)" yang ingin saya tanyakan jika penyakit ini mematikan cara pengendalian seperti apa yang bisa dilakukan pada masa inkubasi tanaman?

    ReplyDelete
  17. seharusnya penyakit yang mematikan tanaman jeruk ini lebih mendapat perhatian dari pemerintah berupa peraturan-peraturan dan kebijakan yang lebih ketat lagi. bukan hanya mengeluarkan peraturan dan kebijakan, tapi perlu adanya tindakan yang nyata dan pelaksanaan dari peraturan tersebut.

    ReplyDelete
  18. Disini saya ingin bertanya apakah tanaman jeruk yang sudah terkena jenis penyakit ini apakah masih bisah ditanggulangi sehingga tanaman yang sudah terkena penyakit Tristeza tidak berakhir dengan kematian?

    ReplyDelete
  19. Penyakit tristeza disebabkan oleh citrus tristeza virus (CTV), apakah virus CTV hanya menyebabkan penyakit Tristeza saja atau juga bisa menyebabkan penyakit lain?

    ReplyDelete
  20. Penyebaran yang cukup luas penyakit ini hingga sebaran geografik.ini sebenarnnya merupakan masalah besar. sejauh ini apakah pengendalian yang dilakukan sudah ada dampaknya (pengurangan angka penyebaran penyakit) ? mohon penjelasan
    Terima Kasih.

    ReplyDelete
  21. Tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang jenis penyakit pada jeruk yaitu Tristeza. Tristeza merupakan penyakit dengan gejala yang berbeda bergantung pada kombinasi batang atas dan batang bawah, strain CRV, dan kondisi lingkungan. Yang menjadi pertanyaan saya bagaimana cara kita menentukan kombinasi batang atas dan batang bawah untuk memeriksa dan memperkirakan gejalanya?

    ReplyDelete
  22. Informasi yang sangat bermanfaat, yang ingin saya tanyakan, pada bagian penyebaran dan distribusi geografis terdapat kalimat; Penyebaran melalui bibit okulasi terjadi bila bibit okulasi menggunakan mata tempel dari pohon induk yang terinfeksi tristeza. Pertanyaannya apa itu mata tempel ?

    ReplyDelete
  23. penyakit Tristeza sebenarnya sudah lama di indonesia, tetapi kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan penyakit lainnya. yang ingin saya tanyakan adalah hal apa yang mendasari pemerintah Indonesia kurang memperhatikan penyakit ini ?

    ReplyDelete
  24. Pengendalian penyakit tristeza difokuskan pada pengendalian vektor dan pengendalian penularan melalui bibit okulasi. Jika infeksi sudah terlanjur terjadi, maka upaya apa yang dapat kita lakukan untuk mengendalikan penyakit tristeza ini?

    ReplyDelete
  25. Informasi penyakit kanker jeruk yang terdapat pada tanaman jeruk sangat bermanfaat bagi saya untuk mengetahui ciri-ciri jeruk yang telah terkena penyakit ini. Yang menjadi pertanyaan saya dibagian akhir dimana penyakit Tristeza hidup salah satunya adalah bergantung pada kondisi lingkungan. Kira- kira lingkungan yang dimaksud seperti apa bapak?

    ReplyDelete
  26. Untuk memeriksa gejala, terutama tentukan terlebih dahulu pada kombinasi batang atas dan batang bawah apa dilakukan pemeriksaan sehingga dapat memperikirakan gejala yang diharapkan dapat ditemukan. Bagaimana jika upaayah yang dilakukan bertolak belakang dengan kombinasi batang atas dan batang bawah ?

    ReplyDelete
  27. Penyebaran melalui bibit okulasi terjadi bila bibit okulasi menggunakan mata tempel dari pohon induk yang terinfeksi tristeza. Apakah tanaman yang di okulasi dapat menghasilkan genotype yang berbeda dengan hasil yang di hasilkan oleh tanaan tersebut ?

    ReplyDelete
  28. Informasi dari postingan diatas sangat bermanfaat untuk saya, karena disitu saya bisa mengetahui jenis jeruk yang sudah terkena sehingga bisa dilakukan pengendalian yang sesuai.
    Yang mau saya tanya, mengapa penyakit tristeza ini dianggap kurang penting dinegara indonesia padahal menurut saya jenis penyakit ini sangat berbahaya yang jika tidak dikendalikan dengan benar akan menyebabkan tanaman mati, mohon penjelasan bapak.

    ReplyDelete
  29. informasi ini penting bagi saya.yang ingin saya tanyakan adalah bagimana cara menyebar perantaraan vektor dan bibit okulasi?

    ReplyDelete
  30. Untuk pengendalian penularan melalui bibit okulasi hanya digunakan bibit berlabel dari penangkar resmi yang memproduksi bibit yang dengan prosedur bibit sehat, namun sebelum membeli dan mengangkut bibit dari penangkar sebaiknya bibit diperiksa dengan teliti, jangan sampai ada bibit yang menunjukan gejala tristeza. Pertanyaannya: ciri-ciri bibit yang menunjukan gejala penyakit tristeza?

    ReplyDelete
  31. Kira-kira selain pengendalian bibit okulasi apakah ada pengendalian lain yang dapat dipakkai sebagai alternatif?

    ReplyDelete
  32. Penyakit dengan kemampuan merusak telah melebihi ambang ekonomis, maka perlu untuk ditindak. Kalau melihat, penyakit ini telah menunjukkan gejala yang mudah untuk diidentifikasi penyebabnya. Keterkaitan kedua hal tersebut, apakah ambang ekonomis menjadi acuan penanganan ataukah hasil identifikasi yang membimbing proses penanganan?
    Trimakasih.

    ReplyDelete
  33. Apakah selain pengendalian yang sudah dijelaskan , adakah cara pengendalian lain terhadap penyakit ini seperti pengendalian secara kimiawi dan biologis? Kalau ada mohon dijelaskan?!

    ReplyDelete
  34. Kisaran inang CTV adalah sangat kompleks sebab bergantung pada kombinasu batang bawah dan batang atas, strain CTV, dan kondisi lingkungan. MOhon penjelasan lebih rinci mengenai hal tersebut?

    ReplyDelete
  35. Andi Kiky Putri Y E PJanuary 7, 2017 at 10:19 AM

    Artikel ini sangat bermanfaat bagi saya. yang ingin saya tanyakan apakah pengendalian ini hanya dilakukan secara pengendalian okulasi dan pengendalian vektor saja ?

    ReplyDelete
  36. Apakah ada jeruk jeruk yang sangat rentan terhadap penyakit triztesa ini?

    ReplyDelete
  37. CTV juga dapat menular melalui okulasi tetapi tidak melalui biji.
    Pertanyaan saya bagaimanakah mekanisme atau proses menularnya ctv tersebut melalui okulasi?

    ReplyDelete
  38. iformasi ini berguna untuk saya, apakah ciri dari ibit tanaman jeruk yang terinveksi penyakit tristeza?

    ReplyDelete
  39. Terimakasih untuk informasi yang diberikan. Menanggapi apa yang disampaikan diatas berkaitan dengan daur penyaki tristeza saya ingin bertanya mengapa tristeza paling efisien divektori oleh kutu pucuk-jeruk cokelat ? Lalu mengapa CTV dapat menular melaui okulasi tapi tidak melalui biji ? Terimakasih..

    ReplyDelete
  40. Tristeza merupakan penyakit DENGAN gejala Yang BERBEDA Bergantung pada Kombinasi batang differences Dan batang Bawah, saring CRV, Dan Kondisi Lingkungan. Dari pernyatan diatas yang ingin saya tanyakan apakah ada gejala yang bisa di lihat dengan kasat mata?

    ReplyDelete
  41. informasi ini sangat bermanfaat dan berguna bagi saya,khususnya dalam mengetahui jenis penyakit pada jeruk,dari pembahasaan diatas diketahui bahwa Gejala Serupa Daun mengecil, menguning, berbercak klorotik tidak beraturan, dan tulang daun menggabus mirip dengan gejala huanglongbing dan defisiensi unsur hara tertentu. Yang ingin saya tanyakan apabila gejala penyakit ini sama dengan gejala huanglongbing maka apakah cara pengendaliannya sama atau berbeda?

    ReplyDelete
  42. Terima kasih atas informasi yang diberikan, informasi ini berguna bagi saya dalam mengetahui penyakit jeruk yang sudah tersebar di Indonesia secara spesifik. Pertanyaan saya apakah di NTT sudah pernah ada laporan mengenai penyakit ini? Jika ada penanganan seperti apa yang telah diambil oleh pemerintah dan petani dalam melawan penyakit ini? Terima kasih

    ReplyDelete
  43. Apakah penyakit tristeza ini hanya menyerang pada tanaman jeruk saja atau bisa menyerang tanaman lain juga?

    ReplyDelete
  44. Terima kasih atas informasinya.sangat berguna dalam menambah pengetahuan saya.penyebaran penyakit ini salah satunya adlah dengan perantaraan bibit.sehingg untuk mencegahnya sebelum membeli dan mengangkut bibit sebaiknya periksa bibit secara teliti.yang mau saya tanyakan adalah dengan cara apa kita memriksa bibit tersebut??apakah bisa diteliti dengan memggunakan mata telanjang??

    ReplyDelete