Nama Umum
Nama umum hama ini dalam Bahasa Inggris adalah spirea aphid. Nama umum lainnya dalam Bahasa Inggris adalah green citrus aphid. Dalam Bahasa Indonesia, aphid lazim disebut kutu daun, tetapi karena sebenarnya menyukai pucuk maka spirea aphid sebaiknya disebut kutu pucuk spirea.
Nama Ilmiah Valid dan Klasifikasi
Nama ilmiah berlaku untuk kutu pucuk spirea adalah Aphis spiraecola Patch, 1914. Klasifikasi kutu pucuk spirea adalah sebagai berikut: kerajaan: Animalia, sub-kerajaan: Bilateria, infra-kerajaan: Protostomia, super-filum: Ecdysozoa, filum: Arthropoda, sub-filum: Hexapoda, kelas: Insecta, sub-kelas: Pterygota, infra-kelas: Neoptera, super-ordo: Paraneoptera, ordo: Hemiptera, sub-ordo: Sternorrhyncha, super-famili: Aphidoidea, famili: Aphididae, genus: Aphis, dan spesies: Aphis spiraecola Patch, 1914.
Nama Ilmiah Sinonim
Nama ilmiah sinonim untuk kutu pucuk spirea adalah antara lain Anuraphis erratica del Guercio; Aphis bidentis Theobald; Aphis citricola van der Goot; Aphis croomiae Shinji; Aphis deutziae Shinji; Aphis malvoides van der Goot; Aphis mitsubae Shinji; Aphis nigricauda van der Goot; Aphis pirifoliae Shinji; Aphis pseudopomi Bertels; Aphis pseudopomi Blanchard; dan Aphis virburnicolens Swain.
Deskripsi Ringkas
Tubuh berbentuk buah pir, panjang tubuh dewasa 1,2-1,7 mm, tubuh berwarna merata hijau kekuningan sampai hijau, kaki dan antena berwarna cokelat pucat, panjang antena kira-kira setengah panjang badan. Dewasa bersayap mempunyai bagian dada (thorax) berwarna cokelat gelap dan perut (abdomen) hijau, sayap tembus pandang. Pada bagian belakang perut terdapat sepasang tabung silindris sifunkuli (siphunculi) atau kornikula (cornicles) sebagai saluran pengeluaran cairan berlilin, mengapit kauda (cauda) yang terdapat di bagian ujung paling belakang perut, berbentuk membulat yang menyempit di bagian pangkalnya.Nimfa berbentuk menyerupai bentuk dewasa, berukuran lebih kecil, berwarna hijau-kuning. Telur berwarna hijau berkilat.
Aphis spiraecola, A: koloni pada kuncup bunga, B; koloni pada daun muda, C; kutu dewasa kuning tanpa sayap, dan D: kutu dewasa dengan sayap. Ukuran tidak menunjukkan skala, silahkan klik untuk memperbesar. Sumber: A: Altincoagro, B: IT Agricola, C: AphID, dan D: INRA |
Kemiripan dengan Hama Lain
Periksa tulisan mengenai kutu pucuk kapas untuk membandingkan dengan kedua jenis kutu pucuk tersebut.
Identifikasi kutu pucuk spirea dilaksanakan dengan melakukan pengamatan lapangan dilanjutkan dengan pengamatan mikroskopis. Hasil pengamatan kemudian digunakan untuk melakukan identifikasi dengan menggunakan layanan identifikasi dalam jaringan yang tersedia pada situs Citrus Pests atau menggunakan kunci identifikasi dalam jaringan yang disediakan oleh AphID.
Koloni mulai terbentuk awal musim pertunasan jeruk. Peride perkembangan nimfa menjadi dewasa berkisar 23,0-7,3 hari pada suhu 10-32oC, tetapi pada suhu lebih tinggi berkisar 6-5 hari. Jumlah keturunan yang dihasilkan oleh betina dewasa berkisar dari 44 pada 20oC sampai 5 pada suhu 32oC, sedangkan waktu generasi berkisar dari 35,1 hari pada 10oC sampai 10,7 hari pada 32oC sehingga dalam satu tahun dapat terbentuk sampai 14 generasi. Kisaran suhu optimal untuk perkembangan populasi kutu pucuk spirea adalah 20-30oC, kutu tidak dapat bertahan pada suhu 35oC. Bentuk dewasa bersayap terbentuk sebagai tanggapan terhadap meningkatnya padat populasi koloni dan berkurangnya makanan. Ketika tunas dan daunnya mulai menua, semua individu dewasa dalam koloni membentuk sayap untuk bermigrasi mencari pucuk muda. Di kawasan tropis di mana pucuk muda tumbuh sepanjang tahun, populasi kuutu pucuk spirea dapat terus tinggi sepanjang tahun. Koloni kutu pucuk spirea dipelihara oleh semut, antara lain Tapinoma simrothi, Pristomyrmex pungens, dan Crematogaster depressa, yang menjaga kutu dari musuh alaminya.
Kutu pucuk spirea merupakan serangga polifag sedang yang mempunyai inang primer Spireaea spp. dan Citrus spp, tetapi tumbuhan inang sekunder dengan kisaran yang cukup beragam, mencakup jenis-jenis tumbuhan dalam 20 famili, khususnya jenis-jenis tumbuhan dalam famili Caprifoliaceae, Compositae, Rosaceae, Rubiaceae, dan Rutaceae. CABI Compendium of Invasive Species menyediakan daftar panjang jenis-jenis tumbuhan inang kutu pucuk spirea.
Gejala Kerusakan
Kutu pucuk spirea merusak tanaman jeruk dengan cara menghisap cairan pucuk dan tunas tanaman jeruk, menghasilkan embun madu, dan menjadi vektor virus penyebab penyakit. Pucuk dan tunas tanaman jeruk yang dihisap oleh kutu pucuk kapas akan mengalami hambatan pertumbuhan, daun menjadi tidak normal dan mengerupuk, dan bahkan pucuk dapat mengering. Embun madu yang dihasilkan oleh kutu pucuk kapas menarik semut dan memicu dan memacu pertumbuhan jamur jelaga yang menutupi permukaan daun sehingga menghambat fotosintesis. Pada tanaman jeruk, kutu pucuk spirea merupakan vektor citrus psorosis B virus dan citrus tristeza virus.
Penyebaran dan Distribusi Geografis
Penyebaran kutu pucuk kapas pada tanaman jeruk terjadi antar tanaman jeruk maupun antara tanaman inang lainnya ke tanaman jeruk. Penyebaran dapat terjadi secara aktif dalam jarak pendek dengan cara meraayap atau terbang bagi kutu dewasa bersayap, sedangkan penyebaran secara pasif terjadi dengan bantuan semut yang memindahkan nimfa dan kutu dewasa tanpa sayap, dengan bantuan angin yang membawa kutu dewasa bersayap melayang menempuh jarak cukup jauh, dan dengan bantuan bahan tanam yang terinfestasi telur, nimfa, maupun kutu dewasa.
Kutu pucuk spirea tersebar luas di seluruh pusat produksi jeruk di dunia, termasuk di Timur Jauh, Afrika Selatan, Florida (AS), Mexico, Amerika Selatan, dan Spanyol. CABI Compendium of Invasive Species menyediakan tabel distribusi geografis kutu pucuk spirea dengan peta sebaran geografis sebagaimana disajikan berikut ini,
Di Indonesia, kutu pucuk spirea dilaporkan terdapat di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua sebaimana pada peta berikut ini. Kutu pucuk spirea belum pernah dilaporkan terdapat di wilayah Provinsi NTT.
Rekomendasi Pengendalian
Pengendalian secara budidaya dilakukan dengan mempertimbangkan strain CTV yang terdapat pada areal pertanaman jeruk setempat, sebagaimana pada pengendalian kutu pucuk jeruk cokelat, kutu pucuk jeruk hitam, dan kutu pucuk kapas. Pengendalian secara alami dapat dilakukan oleh musuh alami yang terdiri atas predator, parasitoid, dan patogen yang masing-masing jumlah jenisnya sangat banyak, tetapi karena pada umumnya polifag dan tidak terdapat di luar pusat asal geografis kutu pucuk spirea maka efektivitasnya tidak terlalu tinggi. Pengendalian hayati pernah diupayakan dengan mengimpor musuh alami ke sejumlah negara, tetapi hasilnya kurang menggembirakan. Pengendalian secara genetik pada tanaman jeruk belum dapat dilakukan karena masih terbatasnya informasi mengenai adanya kultivar tanaman jeruk yang tahan atau toleran terhadap CTV. Pengendalian secara kimiawi dilakukan sebagai alternatif terakhir apabila padat populasi kutu pucuk spirea meningkat dengan pesat. Pestisida kimiawi yang digunakan diupayakan dari jenis yang tidak terlalu berbahaya bagi musuh alami, antara lain yang digunakan di Florida adalah imidocloprid, sedangkan pestisida lainnya yang juga direkomendasikan adalah primicarb, ethion, parathion-ethyl, dimethoate, fenitrothion, dan propoxur. Kutu pucuk spirea dilaporkan resisten terhadap insektisida pirimicarb dan toleran terhadap insektisida organofosfat.
Kutu pucuk spirea merupakan vektor citrus psorosis B virus dan citrus tristeza virus pada jeruk dan vektor berbagai jenis virus lain pada jenis tanaman yang berbeda, antara lain: alfalfa mosaic virus, cowpea aphid-borne mosaic virus, cucumber mosaic virus, maize dwarf mosaic virus, papaya ringspot virus, peanut stunt virus, plum pox virus, potato virus Y, watermelon mosaic virus, dan zucchini yellow mosaic virus.
Tulisan mengenai Kutu Pucuk Spirea sangat bermanfaat bagi saya dalam hal memperoleh informasi tentang hama pada tanaman jeruk. Yang ingin saya tanyakan apakah kutu pucuk spirea ini hanya menyerang bagian tanaman jeruk pada pucuknya saja ataukah juga menyerang bagian tanaman jeruk lainnya? Karena pengalaman yang saya temui didaerah saya, saya pernah menemukan ciri-ciri hama yang serupa dengan kutu pucuk spirea yang menyerang bagian tanaman jeruk lainnya selain pucuk.
ReplyDeletePostingan ini bermanfaat bagi saya karena dapat menambah pengetahuan saya tentang informasi mengenai hama kutu pucuk spirea.
ReplyDeleteSaya ingin bertanya seberapa parahkah serangan yang disebabkan oleh hama kutu pucuk spirae ini? dan apakah sampai titik serangan tertentu dapat menyebabkan kematian pada tanaman jeruk?
saya memperoleh informasi baru dari tulisan di atas mengenai salah satu jenis hama yang berasal dari kelompok kutu. sebagaimana dikatakan bahwa pengendalian hayati pernah diupayakan dengan mengimpor musuh alami ke sejumlah negara namaun hasilnya kurang menggembirakan, apa yang menyebabkan hal tersebut?
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletePostingan ini sngat bermanfaat
ReplyDeleteMengapa Kutu pucuk spirea dilaporkan resisten Terhadap insektisida pirimicarb Dan toleran Terhadap insektisida organofosfat?
informasi ini sangat bermanfaat bagi saya khususnya untuk mengetahui jenis hama yang merusak jenis jeruk,dari penjelasan diatas bahwa kutu pucuk spirea penting karena merupakan vektor virus penyebab 2 penyakit tanaman jeruk yang sangat merusak.Yang ingin saya tanyakan 2 jenis penyakit apa yang ditularkan kutu pucuk spirea?
ReplyDeleteMakasi banyak atas postingan yang bapa jabarkan sangat bermanfaat bagi saya dengan menambahkan lagi poin pengetahuan saya tentang penyakit kutu pucuk spirea yang ada pada tanaman jeruk.saya mau bertanya bapa apakah selain penyerangan di pucuk ada bagian lain yang juga ikut terserang oleh kutu tersebut dan ciri-ciri serangan yang di timbulkan seperti apa?
ReplyDeleteInformasi tentang kutu pucuk spirea ini sangat bermanfaat bagi saya, karena saya dapat mengetahui, gejala kerusakan yang di lakukan kutu spiere yang mana Kutu pucuk spirea merusak tanaman jeruk dengan cara menghisap cairan pucuk dan tunas tanaman jeruk
ReplyDeletesaya ingin bertanaya Kutu pucuk spirea ini penting karena merupakan vektor virus penyebab dua penyakit tanaman jeruk yang sangat merusak, virus apa yang di gunakan hama kutu spirea untuk menyerang tanaman jeruk yang berada di dataran tinggi maupun di dataran rendah ?
informasi ini bermanfaat bagi saya karena saya tidak megetahui bahwa ini adalah hama jeruk. pengendalian kutu ini bisa menggunakan bahan pestisida. Yang ingin saya tanyakan, pada saat penyemprotan pestisida pada buah yang terdapat embun madu, maka apakah buah tersebut bisa dikonsumsi atau tidak dan apakah memiliki efek samping ?
ReplyDeleteInformasi mengenai Kutu Pucuk Spirea sangat bermanfaat bagi saya dalam hal memperoleh informasi tentang hama pada tanaman jeruk. Yang ingin saya tanyakan apakah kutu pucuk spirea dapat menyebabkan kematian pada tanaman tersebut?
ReplyDeletekutu pucuk ini mengapa bisa penting bagi tanaman jeruk padahal dalam gejla kerusakan dapat mengisap cairan pucuk dan tunas tanaman jeruk ?
ReplyDeleteinformasi ini sangat bermanfaat bagi saya, sesuai dengan tulisan ini misalkan pada setangkai tanaman jeruk muncul pucuk daun bersamaan dengan bunga jeruk, jika pucuk daun sudah diisap cairannya, bagaimana efek yang terjadi pada bunga jeruk?
ReplyDeleteinformasi ini sangat bermanfaat bagi saya karena saya mengetahui jenis hama ini.
ReplyDeletepertanyaan : dalam Pengendalian hayati pernah diupayakan dengan mengimpor musuh alami ke sejumlah negara. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? apakah dengan cara ini tidak menyebabkan perluasan atau penambahan hama baru karena yang kita ketahui kalau perkembangan hama bisa terjadi apabila kondisi lingkungan di daerah tersebut mendukung perkembangannya.
Informasai mengenai kutu pucuk spirea sangat bermanfaat bagi saya.
ReplyDeleteDisini mengatakan pernah mengimpor musuh alami dari kutu pucuk spirea keberbagai negara.kenegara mana sajakah yang pernah mengimpor musu alami dari kutu pucuk spirea?
Informasi dalam tulisan ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan saya tentang kutu pucuk spirea yang tidak saya ketahui sebelumnya. Yang ingin saya tanyakan adalah apa saja musuh alami dari jenis hama ini dan contoh tanaman apa saja yang termasuk dalam genus spirea?
ReplyDeleteinformasi ini sangat menarik bagi saya.
ReplyDelete.yang ingin saya tanyakat faktor apakah yang membuat kutu ini belum terdapat di NTT? sedangkan NTT memiliki suhu yang sangat sesuai untuk kutu ini berkembang
Informasi ini sangat bermanfaat.yang ingin saya tanyakan, apakah kutu pucuk spirea menyerang cuma menyerang pada bagian pucuk tanaman jeruk saja atau pada bagian lain juga ?
ReplyDeletedalam pengendalian kutu putih ini ada juga dengan cara penggunaan pestisida, jika penggunaan pestisida terus dilakukan apakah tidak terjadi masalah-masala,misalnya kekebalan terhadap hama sehingga muncul hama lain yang kebal terhadap pestisida?
ReplyDeleteInformasi ini sangat bermanfaat . dalam informasi dikatakan bahwa "Pengendalian secara alami dapat dilakukan oleh musuh alami yang terdiri atas predator, parasitoid, dan patogen yang masing-masing jumlah jenisnya sangat banyak" . yang ingin saya tanyakan, bagaimana peran para musuh alami dalam pengendalian tersebut ?
ReplyDeleteKutu pucuk spirea ini penting karena merupakan vektor virus penyebab dua penyakit tanaman jeruk yang sangat merusak.Yang ingin saya tanyakan jenis virus apa yang disebarkan oelh kutu ini?
ReplyDeleteinformasi yang sangat bermanfaat bagi saya.
ReplyDeleteapabila Penyebaran dapat terjadi secara aktif dalam jarak pendek dengan cara meraayap atau terbang bagi kutu dewasa bersayap, sedangkan penyebaran secara pasif terjadi dengan bantuan semut yang memindahkan nimfa dan kutu dewasa tanpa sayap, dengan bantuan angin yang membawa kutu dewasa bersayap melayang menempuh jarak cukup jauh, dan dengan bantuan bahan tanam yang terinfestasi telur, nimfa, maupun kutu dewasa.
yang saya ingin tanyakan adalah penyebaran yang mana yang paling cepat dan berbahaya bagi tanaman jeruk ?
mengapa Kutu pucuk spirea merupakan serangga polifag sedang yang mempunyai inang primer yang lebih sedikit dibandingkan dengan inang sekunder ??
ReplyDeleteinformasi ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan bagi saya.
ReplyDeleteseperti yang telah dijelaskan, saya kurang paham tentang Kutu pucuk spirea ini penting karena merupakan vektor virus penyebab dua penyakit tanaman jeruk yang sangat merusak.
tolong bapak jelaskan dua penyakit apa saja dan mengapa tergolong sebagai virus?
Infomasi ini berguna bagi saya, karna saya dapat mengetahui cara pengendalia hama ini. Yang ingin saya tanyakan adalah:“Koloni kutu pucuk spirea dipelihara oleh semut, antara lain Tapinoma simrothi, Pristomyrmex pungens, dan Crematogaster depressa, yang menjaga kutu dari musuh alaminya”.Dari pernyataan diatas, bagaimana cara dari kutu pucuk spirea melindungi semut dari musuh alaminya?
ReplyDeleteDari materi yang terdapat pada blog dapat disimpulkan bahwa kutu pucuk spirea hidup secara bersama-sama dngan tumbuhan genus Spirea berupa famili Rosaceae
ReplyDeleteDan pada kesempatan yang sama saya ingin bertanya bagaimana tanaman itu sendiri dapat bertahan hidup dan bagaiaman dengan jumlah banyak sedikitnya hama tersebut ?
Bagaimaana cara untuk mengatasi hama tersebut ?
Informasi diatas sangat penting dalam menambah pengetahuan saya mengenai hama-hama yang bisa membawa virus.
ReplyDeleteKutu pucuk spirea pengendaliannya secara budidaya dilakukan dengan mempertimbangkan Strain CTV yang terdapat pada areal pertanaman jeruk setempat.
Disini yang ingin saya tanyakan adalah Apa yang dimaksudkan dengan Strain CTV?
Informasi ini sangat bermanfaat untuk saya.
ReplyDeleteSudah dijelaskan bahwa ketika tunas dan daunnya mulai menua, semua individu dewasa dalam koloni membentuk sayap untuk bermigrasi mencari pucuk muda.
Pertanyaan saya mengapa individu dewasa dalam koloni hanya menyukai pucuk atau tunas muda saja?
Apakah virus yang dibawa oleh hama ini dapat merusak buah jeruk?
ReplyDeleteApakah virus yang dibawa oleh hama ini dapat merusak buah jeruk?
ReplyDeleteKutu pucuk spirea merusak tanaman jeruk dengan cara menghisap cairan pucuk dan tunas tanaman jeruk. Pertanyaannya cairan pucuk seperti apa yang diisap sehingga menghasilkan menghasilkan embun madu, dan menjadi vektor virus penyebab penyakit ?
ReplyDeleteInformasi ini sangat bermanfaat bagi saya.
ReplyDeleteSaya ingin menanggap pertanyaan bapak,Apakah cara pengendaliannya hanya dilakukan pada bagian yang di serang saja atau tidak..
Dengan membaca informasi mengenai perkembangan hama kutu pucuk spirea ini, semakin memperkaya pengetahuan mengenai tanaman jeruk itu sendiri.
ReplyDeletePemaparan diatas menunjukkan bahwa hama kutu pucuk spirea memiliki kemiripan. hal ini ditunjukkan dalam hal pola sebaran dan pengedalian. Oleh karena itu, yang menjadi pertanyaan saya adalah dari tiga cara pilihan pengendalian hama tersebut, mana kah yang lebih dominan? Dan apakah pihak karantina tanaman mampu mengatasi masalah tersebut?
Sekian dan terima kasih pak.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerimakasih untuk informasi yang saya peroleh berkaitan dengan jenis hama kutu pada tanaman jeruk. Pada penjelasan diatas, dijelaskan bahwa kutu pucuk spirea resisten terhadap insektisida primicab dan toleran terhadap insektisida organofosfat. Yang ingin saya tanyakan apa penyebabnya ? Kemudian pada penjelasan tentang rekomendasi pengendalian secara budidaya kira-kita seperti apakah pertimbangan strain CTV itu ? Terimakasih..
ReplyDeleteKutu pucuk spirea belum pernah dilaporkan di NTT, karena belum pernah ada laporan mengenai kutu ini tentu kita harusnya berjaga - jaga dan mengantisipasi masuknya kutu ini ke daerah NTT. Pertanyaan saya, bagaimana cara karantina pertanian mengantisipasi masuknya hama ini ke NTT? Terima Kasih
ReplyDeletePengendalian hayati pernah diupayakan dengan mengimpor musuh alami ke sejumlah negara, tetapi hasilnya kurang menggembirakan. yang ingin saya tanyakan mengapa musuh alami yang diimpor kurang mambawa hasil? apakah karena faktor suhu pada daerah di indonesia yang tidak sama seperti suhu pada tempat musuh alami yang diimpor tersebut atau ada faktor lain?
ReplyDeletePengendalian secara budidaya dilakukan dengan mempertimbangkan strain CTV yang terdapat pada areal pertanaman jeruk setempat, sebagaimana pada pengendalian kutu pucuk jeruk cokelat, kutu pucuk jeruk hitam, dan kutu pucuk kapas.Dari pengendalian ini apakah dapat menghambat hama jeruk tersebut?
ReplyDeletesaya baca dari atas katanya kutu pucuk spireas penting padahahal jadi hama.
ReplyDeletealasanya apa sehinnga di bilang penting?
Apakah kutu pucuk spirea hanya menyerang pada pucuk tanaman jeruk ataukan bisa merambat hingga ke daun lain di sekitar pucuk?
ReplyDeleteInformasinya sandari bermanfaat.dari penjelasan diatas dikatakan bahwa kutu pucuk spirea penting karena merupakan vektor virus penyebab dua penyakit tanaman jeruk yang sangat merusak.pertnyaan saya penyakit apa saja yang disebabkab oleh kutu pucuk spirea tersebut??
ReplyDelete