Membedakan berbagai jenis jeruk satu sama lain sangat tidak mudah. David J. Mabberley, seorang pakar taksonomi jeruk, menyatakan bahwa siapa saja yang ingin mempelajari jeruk harus bersiap-siap menghadapi kebingungan. Menurutnya, hal itu terjadi karena jeruk merupakan tumbuhan dari Timur yang relatif belum lama diintroduksi ke Barat, tetapi klasifikasinya didasarkan pada sistem taksonomi yang berlandaskan kriteria ilmu pengetahuan Barat terhadap spesimen tumbuhan asal Timur yang hadir di Barat secara tidak lengkap, baik dalam hal tumbuhan hidup yang dapat tumbuh di Eropa dan sekitarnya, spesimen yang tersimpan di herbarium, maupun nama umum yang digunakan. Ditambah lagi dengan perkembangbiakan jeruk yang dapat melakukan kawin silang (hibridisasi) dengan mudah, baik secara alami maupun buatan, dan perkembangbiakan dengan memproduksi biji bukan hasil dari perkawinan (apomiksis) maka kekacauan yang terjadi dalam klasifikasi jeruk menjadi luar biasa.
Menurut Mabberley, banyak upaya telah dilakukan berkaitan dengan taksonomi dan klasifikasi jeruk, tetapi semuanya belum memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah mendasar yang dihadapi dalam taksonomi dan klasifikasi tumbuhan tersebut. Hal ini terjadi karena upaya yang dilakukan cenderung hanya membeda-bedakan jenis, tanpa disertai dengan upaya untuk mempelajari sejarah masuknya jenis yang bersangkutan dari Timur ke Barat. Dengan mempelajari sejarah masuknya jenis-jenis jeruk dari Timur, dia menyimpulkan bahwa jeruk yang buahnya dapat dimakan yang tiba di Barat sebenarnya merupakan keturunan dari tiga spesies tetua dari Timur, yaitu jeruk sukade Citrus medica L., jeruk bali Citrus maxima (Burm.) Merr., dan jeruk cina Citrus reticulata Blanco. Citrus medica menurunkan jeruk sitrun Citrus x limon (L.) Osbeck dan Citrus x jambhiri Lush., Citrus maxima menurunkan jeruk nipis Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle dan jeruk manis, jeruk asam, dan jeruk gedang Citrus x aurantium L., dan Citrus reticulata menurunkan banyak hasil kawin silang dengan jeruk lainnya. Tanda x menyatakan bahwa spesies yang bersangkutan merupakan hasil silangan dari spesies tetua. Dalam kaitan ini, Mabberley memuji upaya yang dilakukan oleh pakar taksonomi Amerika Serikat Walter Tennyson Swingle (1871-1952) yang telah berusaha membuat klasifikasi jeruk dengan menggabungkan banyak jenis jeruk seketurunan ke dalam satu jenis singga jenis-jenis jeruk dalam genus Citrus menjadi hanya 16.
Mabberley tidak menyebut pakar taksonomi Jepang Tyôzaburô Tanaka (1885-1976) yang membedakan jeruk menjadi banyak jenis, yaitu 162 jenis. Namun dia mengkritik Swingle yang telah menggolongkan sebagian besar jeruk yang buahnya dapat dimakan ke dalam genus Citrus, tetapi menempatkan jeruk yang yang sama lainnya ke dalam genus yang berbeda: Portunella, Eremocitrus, Poncirus, Clymenia, dan Microcitrus. Mabberley menggolongkan genus-genus tersebut semuanya sebagai Citrus. Demikian juga dengan jenis-jenis jeruk asli Australia yang oleh Swingle dibedakan menjadi beberapa genus, menurut Mabberley seharusnya semuanya dimasukkan ke dalam genus Citrus. Dia merekomendasikan agar taksonomi jeruk lebih disederhanakan dengan merujuk kepada tata nama internasional tanaman (ICNCP) dan mengadopsi satuan takson 'kelompok kultivar' dan 'kultivar' dengan menyebutkan asal-usul jenis induknya. Klasifikasi berdasarkan sistem Mabberley tersebut diadopsi oleh Citrus ID, situs yang menyediakan aplikasi identifikasi jeruk gratis secara daring (online), tersedia untuk digunakan dengan menggunakan komputer PC maupun sebagai aplikasi yang dapat diunduh dari Google Play untuk dijalankan dengan menggunakan ponsel pintar.
Dengan menggunakan pendekatan sebagaimana disebutkan di atas, jeruk manis (sweet oranges) yang selama ini dikenal dengan nama ilmiah Citrus sinensis (L.) Osbeck menjadi Citrus x aurantium L. pro sp. [Sweet Orange Group] sensu Mabberley, jeruk pahit (sour oranges) yang selama ini dikenal sebagai Citrus aurantium L. menjadi Citrus x aurantium L. pro sp. [Sour Orange Group] sensu Mabberley, jeruk gedang (grapefruits) yang selama isi dikenal sebagai Citrus paradisi Macfad. menjadi Citrus x aurantium L. pro sp. [Grapefruit Group] sensu Mabberley. Jeruk cina sebagai satu disebut sesuai dengan nama kultivarnya, misalnya Citrus reticulata Blanco 'Ponkan' sensu Mabberley, sedangkan sebagai kelompok sebagai, misalnya Citrus reticulata Blanco 'Clementine Group' sensu Mabberley. Jenis atau kultivar jeruk juga dapat merupakan silangan dari lebih dari dua jenis atau kultivar yang berbeda, baik hasil kawin silang alami maupun hasil kawin silang buatan, misalnya Citrus reticulata Blanco 'Clementine Group' X Citrus x aurantium L. pro sp. 'Tangelo Group' "Sugar Belle" sensu Mabberley. Tanda x menyatakan silangan alami, X menyatakan silangan buatan, tanda petik tunggal (') menyatakan kultivar tetua, dan tanda petik ganda (") menyatakan kultivar silangan. Silahkan unduh daftar jenis dan kultivar jeruk berdasarkan atas sistem klasifikasi Mabberley secara lengkap. Daftar tersebut saya siapkan berdasarkan jenis dan kultivar jeruk yang dimuat di dalam Citrus ID.
Menurut Mabberley, banyak upaya telah dilakukan berkaitan dengan taksonomi dan klasifikasi jeruk, tetapi semuanya belum memberikan kontribusi terhadap pemecahan masalah mendasar yang dihadapi dalam taksonomi dan klasifikasi tumbuhan tersebut. Hal ini terjadi karena upaya yang dilakukan cenderung hanya membeda-bedakan jenis, tanpa disertai dengan upaya untuk mempelajari sejarah masuknya jenis yang bersangkutan dari Timur ke Barat. Dengan mempelajari sejarah masuknya jenis-jenis jeruk dari Timur, dia menyimpulkan bahwa jeruk yang buahnya dapat dimakan yang tiba di Barat sebenarnya merupakan keturunan dari tiga spesies tetua dari Timur, yaitu jeruk sukade Citrus medica L., jeruk bali Citrus maxima (Burm.) Merr., dan jeruk cina Citrus reticulata Blanco. Citrus medica menurunkan jeruk sitrun Citrus x limon (L.) Osbeck dan Citrus x jambhiri Lush., Citrus maxima menurunkan jeruk nipis Citrus x aurantiifolia (Christm.) Swingle dan jeruk manis, jeruk asam, dan jeruk gedang Citrus x aurantium L., dan Citrus reticulata menurunkan banyak hasil kawin silang dengan jeruk lainnya. Tanda x menyatakan bahwa spesies yang bersangkutan merupakan hasil silangan dari spesies tetua. Dalam kaitan ini, Mabberley memuji upaya yang dilakukan oleh pakar taksonomi Amerika Serikat Walter Tennyson Swingle (1871-1952) yang telah berusaha membuat klasifikasi jeruk dengan menggabungkan banyak jenis jeruk seketurunan ke dalam satu jenis singga jenis-jenis jeruk dalam genus Citrus menjadi hanya 16.
Mabberley tidak menyebut pakar taksonomi Jepang Tyôzaburô Tanaka (1885-1976) yang membedakan jeruk menjadi banyak jenis, yaitu 162 jenis. Namun dia mengkritik Swingle yang telah menggolongkan sebagian besar jeruk yang buahnya dapat dimakan ke dalam genus Citrus, tetapi menempatkan jeruk yang yang sama lainnya ke dalam genus yang berbeda: Portunella, Eremocitrus, Poncirus, Clymenia, dan Microcitrus. Mabberley menggolongkan genus-genus tersebut semuanya sebagai Citrus. Demikian juga dengan jenis-jenis jeruk asli Australia yang oleh Swingle dibedakan menjadi beberapa genus, menurut Mabberley seharusnya semuanya dimasukkan ke dalam genus Citrus. Dia merekomendasikan agar taksonomi jeruk lebih disederhanakan dengan merujuk kepada tata nama internasional tanaman (ICNCP) dan mengadopsi satuan takson 'kelompok kultivar' dan 'kultivar' dengan menyebutkan asal-usul jenis induknya. Klasifikasi berdasarkan sistem Mabberley tersebut diadopsi oleh Citrus ID, situs yang menyediakan aplikasi identifikasi jeruk gratis secara daring (online), tersedia untuk digunakan dengan menggunakan komputer PC maupun sebagai aplikasi yang dapat diunduh dari Google Play untuk dijalankan dengan menggunakan ponsel pintar.
Dengan menggunakan pendekatan sebagaimana disebutkan di atas, jeruk manis (sweet oranges) yang selama ini dikenal dengan nama ilmiah Citrus sinensis (L.) Osbeck menjadi Citrus x aurantium L. pro sp. [Sweet Orange Group] sensu Mabberley, jeruk pahit (sour oranges) yang selama ini dikenal sebagai Citrus aurantium L. menjadi Citrus x aurantium L. pro sp. [Sour Orange Group] sensu Mabberley, jeruk gedang (grapefruits) yang selama isi dikenal sebagai Citrus paradisi Macfad. menjadi Citrus x aurantium L. pro sp. [Grapefruit Group] sensu Mabberley. Jeruk cina sebagai satu disebut sesuai dengan nama kultivarnya, misalnya Citrus reticulata Blanco 'Ponkan' sensu Mabberley, sedangkan sebagai kelompok sebagai, misalnya Citrus reticulata Blanco 'Clementine Group' sensu Mabberley. Jenis atau kultivar jeruk juga dapat merupakan silangan dari lebih dari dua jenis atau kultivar yang berbeda, baik hasil kawin silang alami maupun hasil kawin silang buatan, misalnya Citrus reticulata Blanco 'Clementine Group' X Citrus x aurantium L. pro sp. 'Tangelo Group' "Sugar Belle" sensu Mabberley. Tanda x menyatakan silangan alami, X menyatakan silangan buatan, tanda petik tunggal (') menyatakan kultivar tetua, dan tanda petik ganda (") menyatakan kultivar silangan. Silahkan unduh daftar jenis dan kultivar jeruk berdasarkan atas sistem klasifikasi Mabberley secara lengkap. Daftar tersebut saya siapkan berdasarkan jenis dan kultivar jeruk yang dimuat di dalam Citrus ID.
Jenis dan kultivar jeruk yang berasal dari berbagai tempat di Indonesia dikoleksi oleh Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub-tropika (Balitjestro), Kota Batu, Jawa Timur. Jumlahnya sampai pada 2016 mencapai 241 koleksi, tetapi nama dan deskripsi tiap-tiap koleksi tidak dipublikasikan. Koleksi jeruk yang dipublikasikan secara online dimiliki oleh College of Natural and Agricultural Sciences, University of California Riverside (CNAS-UCR), yang mengelompokkan koleksi berdasarkan abjad nama, kategori atau tipe, kualitas buah, dan menyediakan tautan ke berbagai situs terkait jeruk. Setiap koleksi disertai dengan deskripsi rinci, foto berkualitas tinggi, dan referensi sehingga sangat bermanfaat untuk memandu pengenalan jeruk. Berdasarkan atas deskripsi dan foto-foto pada situs tersebut, atas kerja sama USDA, North Carolina State University, University of California at Riverside (UCR), dan Lucid Central dibuat aplikasi identifikasi jeruk yang diberi nama Citrus ID yang sangat berguna untuk melakukan identifikasi jeruk secara teknis. Namun sebelum mengakses situs tersebut, ada baiknya terlebih dahulu membaca tips membedakan jenis jeruk yang diberikan oleh Balitjestro.
Sumber lainnya yang dapat digunakan untuk mengenal jeruk adalah Citrus Page, sebuah situs pribadi yang dikelola oleh Jorma Koskinen. Situs ini memuat uraian rinci mengenai setiap jenis jeruk yang dikenal saat ini, termasuk kelompok kultivar dan kultivar dalam setiap jenis. Sebelum membaca uraian mengenai jenis dan kultivar pada situs tersebut, sebaiknya baca terlebih dahulu halaman Pengantar (Introduction), Klasifikasi Jeruk (Citrus Classification), dan Nama Botanis A-Z (Botanical Names A-Z). Juga mohon mencari padanan nama kultivar yang terdapat pada situs tersebut dengan nama kultivar dalam daftar yang disiapkan berdasarkan klasifikasi Citrus ID. Selanjutnya, untuk mengurai nama ilmiah dan nama umum berbagai jenis dan kultivar jeruk yang sangat membingungkan, situs Sorting Citrus Names yang dikelola oleh Michel H. Porcher dari The University of Melbourne, mungkin membantu (atau malah menambah kebingungan). Demikian juga dengan direktori jeruk yang dibuat oleh Cottin dengan kontribusi oleh pakar jeruk dari berbagai belahan dunia, mungkin dapat membantu atau malah lebih membingungkan.
Klasifikasi mengenai jeruk di Indonesia tidak kalah membingungkannya. Jeruk yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama mandarins, misalnya, diklasifikasikan menjadi jeruk keprok dengan nama ilmiah Citrus reticulata dan jeruk siam dengan nama ilmiah Citrus nobilis. Padahal, di dunia internasional klasifikasi jeruk cenderung mengarah kepada penyederhanaan jumlah jenis jeruk dan dalam kaitan ini, Citrus nobilis diperlakukan hanya sebagai sinonim terhadap Citrus reticulata. Nama umum jeruk bali, dengan alasan bahwa jenis jeruk tersebut tidak mempunyai kaitan dengan Pulau Bali, diganti dengan nama umum dalam Bahasa Inggris, pomelo, padahal nama umum jeruk bali sudah digunakan sejak lama dan jenis jeruk tersebut juga dikenal dengan nama umum Bahasa Indonesia jeruk besar. Nama umum jeruk sitrun digunakan untuk merujuk kepada jenis jeruk yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan nama jeruk citron maupun untuk jenis jeruk yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan nama jeruk limes yang dalam Bahasa Belanda dikenal dengan nama citroen, padahal keduanya merupakan jenis jeruk yang berbeda. Bahkan grapefruit dikacaukan dengan anggur, padahal tidak ada hubungan apapun dengan tanaman tersebut, melainkan merupakan kelompok kultivar jeruk.
Blog ini menyajikan informasi mengenai ketahanan hayati jeruk sebagai upaya untuk melindungi jeruk dari berbagai jenis hama dan penyakit. Mengingat hama dan penyakit jeruk mempunyai kisaran inang yang mencakup lebih dari satu jenis jeruk maka pengetahuan dasar mengenai klasifikasi serta pengenalan jenis dan kultivar jeruk menjadi sangat penting. Uraian mengenai jenis, kelompok kultivar, dan kultivar jeruk pada blog ini tidak dimaksudkan untuk menyajikan taksonomi jeruk, melainkan sekedar untuk mengenal jeruk dengan lebih mudah dan sesuai dengan arah klasifikasi jeruk secara internasional. Kami sadar bahwa otoritas mengenai jeruk di Indonesia ada pada Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), yang ternyata tidak memberikan uraian mengenai jenis, kelompok kultivar, dan kultivar jeruk. Oleh karena itu, kami mendasarkan uraian dalam bahasa Indonesia mengenai jenis, kelompok kultivar, dan kultivar jeruk dalam blog ini pada informasi dari Citrus ID, Citrus Variety Collection University of California Riverside (CVC-UCR), dan Citrus Page. Kami melakukan ini dengan harapan agar Anda dapat memberikan kontribusi langsung terhadap upaya bersama peduli ketahanan hayati jeruk.
Klasifikasi mengenai jeruk di Indonesia tidak kalah membingungkannya. Jeruk yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama mandarins, misalnya, diklasifikasikan menjadi jeruk keprok dengan nama ilmiah Citrus reticulata dan jeruk siam dengan nama ilmiah Citrus nobilis. Padahal, di dunia internasional klasifikasi jeruk cenderung mengarah kepada penyederhanaan jumlah jenis jeruk dan dalam kaitan ini, Citrus nobilis diperlakukan hanya sebagai sinonim terhadap Citrus reticulata. Nama umum jeruk bali, dengan alasan bahwa jenis jeruk tersebut tidak mempunyai kaitan dengan Pulau Bali, diganti dengan nama umum dalam Bahasa Inggris, pomelo, padahal nama umum jeruk bali sudah digunakan sejak lama dan jenis jeruk tersebut juga dikenal dengan nama umum Bahasa Indonesia jeruk besar. Nama umum jeruk sitrun digunakan untuk merujuk kepada jenis jeruk yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan nama jeruk citron maupun untuk jenis jeruk yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan nama jeruk limes yang dalam Bahasa Belanda dikenal dengan nama citroen, padahal keduanya merupakan jenis jeruk yang berbeda. Bahkan grapefruit dikacaukan dengan anggur, padahal tidak ada hubungan apapun dengan tanaman tersebut, melainkan merupakan kelompok kultivar jeruk.
Blog ini menyajikan informasi mengenai ketahanan hayati jeruk sebagai upaya untuk melindungi jeruk dari berbagai jenis hama dan penyakit. Mengingat hama dan penyakit jeruk mempunyai kisaran inang yang mencakup lebih dari satu jenis jeruk maka pengetahuan dasar mengenai klasifikasi serta pengenalan jenis dan kultivar jeruk menjadi sangat penting. Uraian mengenai jenis, kelompok kultivar, dan kultivar jeruk pada blog ini tidak dimaksudkan untuk menyajikan taksonomi jeruk, melainkan sekedar untuk mengenal jeruk dengan lebih mudah dan sesuai dengan arah klasifikasi jeruk secara internasional. Kami sadar bahwa otoritas mengenai jeruk di Indonesia ada pada Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro), yang ternyata tidak memberikan uraian mengenai jenis, kelompok kultivar, dan kultivar jeruk. Oleh karena itu, kami mendasarkan uraian dalam bahasa Indonesia mengenai jenis, kelompok kultivar, dan kultivar jeruk dalam blog ini pada informasi dari Citrus ID, Citrus Variety Collection University of California Riverside (CVC-UCR), dan Citrus Page. Kami melakukan ini dengan harapan agar Anda dapat memberikan kontribusi langsung terhadap upaya bersama peduli ketahanan hayati jeruk.
Pertama kali dipublikasikan pada 4 Juli 2016
Direvisi pada 16 Juli 2016
No comments:
Post a Comment