Selamat Datang

Blog ketahanan hayati jeruk ini mengajak Anda untuk berbagi informasi mengenai tanaman serta hama dan penyakit jeruk. Kami sangat mengharapkan bantuan Anda untuk berkenan berpartisipasi dengan cara menyampaikan informasi mengenai tanaman serta hama penyakit jeruk dari manapun Anda berada. Informasi dapat disampaikan dengan cara menyampaikan komentar di bagian bawah tulisan atau melalui media sosial Fb yang dikaitkan dengan blog ini. Mohon berkenan menjalin pertemanan dengan halaman Fb Ketahanan Hayati Undana dan mengikuti melalui Google+ dengan menambahkan blog ini ke lingkaran Anda.

Tuesday, July 5, 2016

Morfologi untuk Mengidentifikasi Jeruk dan Kerabat Jeruk

Sebagaimana telah diuraikan pada tulisan mengenai mengenal tanaman jeruk dan kerabatanya, jeruk dalam arti sempit terdiri atas jeruk sejati (sub-tribe Citrinae), kerabat dekat jeruk, dan jeruk primitif. Jeruk dalam arti luas mencakup jenis-jenis dalam kelompok serupa jeruk minor (sub-tribe Triphasiinae), dan jenis-jenis dalam kelompok serupa jeruk berkulit buah keras (sub-tribe Balsamocitrinae). Sebagaimana juga telah diuraikan pada tulisan sebelumnya, jenis-jenis yang tergolong jeruk dalam arti sempit dan jeruk dalam arti luas sangat banyak. Untuk membedakan jenis-jenis jeruk tersebut, diperlukan pengetahuan mengenai morfologi tumbuhan, yaitu tampilan tumbuhan dari luar. Dalam tulisan ini saya menguraikan ciri-ciri morfologi jeruk yang perlu Anda ketahui untuk dapat mengidentifikasi jenis-jenis jeruk di lapangan. Uraian dan gambar saya dasarkan pada uraian mengenai morfologi pada situs Citrus ID.



Morfologi jeruk yang perlu mendapat perhatian untuk mengidentifikasi jeruk di lapangan terdiri atas perilaku tumbuh (habit), ranting (twig), daun (leaves), bunga (flowers), dan buah (fruits). Perlu diperhatikan bahwa uraian diberikan secukupnya sekedar untuk melakukan identifikasi lapangan yang dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi Citrus ID yang tersedia secara daring (online) maupun sebagai aplikasi untuk ponsel pintar yang dapat diunduh melalui Google Play. Saya akan menguraikan cara menggunakan fasilitas identifikasi ini pada tulisan berikutnya.

Jenis-jenis jeruk yang terdapat di Indonesia terdiri atas jenis-jenis perdu dan pohon kecil. Tajuk cenderung rapat dan padat (dense and compact canopy), meskipun beberapa jenis menunjukkan tajuk yang agak terbuka (open canopy). Jenis tertentu, misalnya Eremocitrus glauca, menunjukkan pola tajuk yang menjuntai (weeping canopy).

Gambar 1. Tajuk jeruk, A: rapat dan padat, B: terbuka, dan C: menjuntai. Silahkan klik foto untuk memperbesar. Sumber: Citrus ID
Tajuk muda berwarna hijau, tetapi warnanya akan berubah seiring dengan penuaan. Ranting jenis-jenis kerabat dekat jeruk dapat menjadi bergaris-garis (striated) atau berbintik (mottled). Ranting sebagian besar jenis-jenis jeruk berpermukaan halus tanpa rambut (glabrous). Permukaan ranting yang berambut (pubescence) terdapat di antara di antara kultivar jeruk besar, tetapi ranting dengan permukaan yang sama juga terdapat pada banyak kultivar dari jenis-jenis jeruk lainnya (antara lain grapefruits, hibrida menyerupai kumquats, limes, hibrida jeruk cina, sour oranges, dsb.). Ranting juga sangat bervariasi dalam hal adanya duri kayu besar (thorns), duri kayu kecil (spines), dan duri tempel (prickles). Secara umum, organ tambahan ini terdapat hanya pada saat muda. Namun kultivar tertentu, khusunya lemons, mempertahankan organ tambahan ini umur yang lebih dewasa dibandingkan dengan lainnya, misalnya sweet oranges. Trifoliate orange dan hibridanya mempertahankan organ ini sampai umur dewasa, Organ ini biasanya, tetapi pada beberapa kultivar trifoliate orange, organ tambahan ini berbentuk melengkung seperti mata kail.

Gambar 2. Permukaan ranting, A: bergaris, B: berbintik, dan C: duri kayu melengkung Silahkan klik foto untuk memperbesar. Sumber: Citrus ID 
Daun kerabat jeruk pada umumnya majemuk, berkisar dari trifoliolate (misal Poncirus trifoliata), majemuk menjari (misal Casimiroa spp.), sampai majemuk menyirip (misal misal Citropsis gilletiana). Sebaliknya, daun jenis-jenis jeruk sejati pada umumnya unifoliolate sebagai hasil dari pengurangan jumlah helai daun. Daun jenis-jenis jeruk sejati terdiri atas tangkai daun (petiole) tanpa atau dengan sayap (wing) dengan bentuk dan ukuran beragam, dan satu helai daun (laminae) di ujungnya. Helai daun pada umumnya mempunyai bagian pinggir yang agak bergigi (toothed), tetapi keberadaan dan derajat kebergigian tersebut sangat beragam. 

Gambar 3. Kemajemukan daun, A: unifoliate, B: trifoliate, dan C: majemuk menjari. Silahkan klik foto untuk memperbesar. Sumber: Citrus ID 
Helai daun jenis-jenis jeruk sejati cenderung melengkung ke atas searah dengan tulang daun (conduplicate) ketika tertimpa sinar matahari langsung. Namun bila tidak tertimpa sinar matahari langsung, helai daun kelompok jenis utama, termasuk sweet oranges, sour oranges, blood oranges, jeruk besar, grapefruites, dsb., kurang lebih datar atau hanya agak melengkung ke atas. Pada saat tertima sinar matahari penuh, tepi daun cenderung agak menggelombang, hanya beberapa kultivar yang menunjukkan tepi daun demikian dalam keadaan ternaung.

Gambar 4. Kelengkungan helai dan tepi daun, A: helai daun datar pada saat ternanung, B: helai daun  melengkung ke atas pada saat ternanung, dan C: tepi helai daun menggelombang. Silahkan klik foto untuk memperbesar. Sumber: Citrus ID.
Sayap tangkai daun sangat beragam dalam perkembangannya, bahkan pada satu individu tanaman. Oleh karena itu, dalam mengevaluasi sayap tangkai daun, perlu dilakukan pemeriksaan terhadap sejumlah daun dan kemudian memilih bentuk yang paling dominan. Selain panjang tulang daun, karakteristik yang perlu digunakan untuk mengidentifikasi kultivar atau kelompok kultivar tertentu adalah perbandingan panjang dengan lebar sayap tangkai daun, kehalusan permukaan tangkai daun, bentuk sayap tangkai daun, dan derajat tumpang tindih antara sayap tangkai daun dengan helai daun.

Gambar 5. Tangkai dan sayap tangkai daun, A: tangkai tanpa sayap, B: tangkai dengan sayap sedang dan ujung sayap membulat, dan C: tangkai dengan sayap lebar dan ujung sayap tumpang tindih dengan helai daun. Silahkan klik foto untuk memperbesar. Sumber: Citrus ID
Bau (scent) dari helai daun muda yang dikucek juga bermanfaat untuk membedakan kelompok kultivar dalam jenis jeruk tertentu. Namun sedapat mungkin, latih diri terlebih dahulu dengan menggunakan jenis-jenis tertentu sebagai rujukan, sebelum menggunakan karakteristik ini di lapangan. Dengan beberapa pengecualian, bau sangat khas untuk jenis-jenis dalam kelompok kultivar tertentu, misalnya manis untuk sweet oranges, grapefruits, dan jeruk besar, bau bumbu segar pada lemons, berbau bumbu/menyerupai bau kertas pada sour oranges. Bau juga bermanfaat untuk membedakan silangan tertentu dengan trifoliate oranges, misalnya silangan dengan jeruk cina berbau seperti bau jeruk cina, silangan dengan lemons berbau seperti bau lemons. Calamondins mengeluarkan bau yang menyerupai bau adonan kue.

Bunga mempunyai kegunaan yang sangat terbatas dalam identifikasi jeruk di lapangan sehingga tidak terlalu digunakan sebagai karakteristik pembeda. Ukuran bunga, warna mahkota bunga, dan jumlah helai mahkota bunga sangat beragam dalam satu individu tanaman jenis tertentu. Jeruk besar dan grapefruits cenderung mempunyai ukuran bunga dengan helai mahkota yang lebih mengertas (pepery) dibandingkan dengan jenis-jenis jeruk lainnya. Namun meskipun demikian, jaruk besar dan grapefruits juga dapat menghasilkan bunga dengan ukuran kecil dengan helai daun mahkota yang halus.

Karakeristik buah merupakan yang paling bermanfaat untuk melakukan diagnostik lapangan mengingat pengembangan jenis-jenis jeruk budidaya dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan buah dengan karakteristik tertentu. Buah jenis-jenis jeruk budidaya cenderung berbentuk bundar, berkisar dari mendekati bundar seperti buah sweet oranges, bundar memanjang seperti buah lemons, atau bundar memipih seperti buah jeruk cina. Namun pada jenis-jenis kerabat jeruk, bentuk buah cenderung bervariasi. Beberapa jenis berbuah dengan bentuk bundar (misal Poncirus trifoliata), sedangkan yang lainnya berbuah dengan bentuk bulat memanjang (misal Microcitrus australasica). Selain bentuk, karakteristik yang penting untuk membedakan jenis-jenis jeruk budidaya adalah warna dan kehalusan permukaan kulit luar buah. Untuk tujuan tersebut dapat digunakan skala warna dan skala kehaluasan permukaan yang dikembangkan oleh California Citrus Clonal Protection Program, selain warna hitam, merah/pink, dan variegata.

Gambar 6. Bentuk dan warna buah, A: bulat memanjang, B: warna hitam, C: warna pink, dan D; warna variegata. Silahkan klik foto untuk memperbesar. Sumber: Citrus ID. 
Gambar 7. Karakteristik buah untuk identifikasi jeruk, A: skala warna kulit luar dan B: skala kehalusan permukaan kulit luar. Silahkan klik foto untuk memperbesar. Sumber: Citrus ID.  
Pengenalan morfologi sangat diperlukan sebagai dasar untuk menggunakan layanan identifikasi Citrus ID yang tersedia secara daring dan dalam bentuk aplikasi ponsel pintar. Uraian singkat mengenai cara menggunakan layanan identifikasi Citrus ID tersebut akan diberikan pada tulisan selanjutnya. Pastikan bahwa Anda telah benar-benar memahami isi tulisan ini sebelum melanjutkan membaca tulisan berikutnya.





No comments:

Post a Comment